Breaking News

HUT Kemerdekaan RI

Cerita Andi Anya Paskibra Kabupaten Nunukan Pembawa Baki, Alergi MSG Saat Karantina

Andi Anya Olivia Paskibra pembawa baki pada Detik-detik HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI  di Kantor Bupati Nunukan, akui masih grogi dengan gerakan

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS
Andi Anya Olivia pembawa baki Paskibraka Nunukan. TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Andi Anya Olivia Paskibra pembawa baki pada Detik-detik HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI  di Kantor Bupati Nunukan, akui masih grogi dengan gerakan melangkah mundur, Selasa (17/08/2021).

Menurutnya, meski gerakan melangkah mundur menuruni anak tangga tak sebanyak anak tangga di Istana Merdeka, namun ini kali pertamanya menjadi Paskibraka dengan posisi pembawa baki.

Sebelumnya, Andi Anya Olivia pada tahun 2020 lalu terpilih menjadi Paskibra di tingkat Provinsi Kalimantan Utara.

Namun, akibat pandemi Covid-19 tahun lalu, dirinya bersama 10 rekan Paskibraka dari Kabupaten Nunukan gagal mengibarkan sang merah putih di ibukota provinsi.

"Insyallah sejauh ini persiapan 99 persen, 1 persen itu dari Allah SWT. Gerakan yang masih saya sering grogi saat latihan yaitu gerakan jalan mundur turun empat anak tangga," kata Andi Anya Olivia kepada TribunKaltara.com, pukul 07.40 Wita.

Baca juga: Bupati Kukuhkan 43 Anggota Paskibraka Nunukan, Disparpora: 95 Persen Siap

"Agak sulit mundurnya, karena saat latihan meja tempat mengambil bendera merah putih agak maju, sekarang posisinya agak mundur," tambahnya.

Meskipun gagal kibarkan sang merah putih di ibukota provinsi, anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengaku tetap ingin terlibat menjadi Paskibra kabupaten pada HUT ke-76 RI.

Apalagi kata Anya, dirinya mendapat dukungan penuh dari keluarga, utamanya sosok mama yang sering menjadi tempatnya untuk bercerita.

"Kakak saya sempat ikut seleksi Paskibra kabupaten waktu SMA tapi tidak lolos. Jadi waktu dinyatakan lolos Paskibra provinsi saya senang sekali. Apalagi mama suport sekali," ucapnya.

Anya menuturkan, selama karantina 16 hari di mess BKPSDM bersama 43 rekan Paskibra lainnya, dirinya mendapat banyak pelajaran, utamanya kedisiplinan.

Baca juga: Satgas Pamtas RI-Malaysia akan Kibarkan Bendera di Puncak Benteng Pertahanan di Nunukan

"Selama masa karantina, saya dapat pelajaran kedisiplinan. Saya orangnya sering bangunan kesiangan, biasa pukul 06.00 Wita, tapi selama di sini pukul 04.30 Wita wajib bangun. Karena Pukul 07.00 Wita harus sudah siap depan ruangan. Pukul 07.30 Wita kami sudah berangkat latihan di halaman Kantor Bupati Nunukan," ujarnya.

Siapa sangka, Anya ternyata memiliki alergi monosodium glutamat (MSG) atau oleh milenial biasa disebut micin.

Bahkan selama menjalani masa karantina, ia sempat mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG sehingga berdampak ruam merah pada kulitnya.

"Saya alergi micin. Sempat merasa tidak enak dengan teman lainnya dan panitia makanya saya tidak ngomong punya alergi. Begitu kena ruam merah, akhirnya makanan saya dikhususkan," tuturnya.

Anya yang duduk di kelas XII IPA, SMAN 1 Nunukan ternyata memiliki prestasi di bidang olahraga basket.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved