Berita Samarinda Terkini
Berpacu dengan Waktu, Pengrajin Sarung Tenun Samarinda Seberang Minta Perhatian Pemerintah
Produksi Sarung khas Sulawesi Selatan ini berada di Jalan Pangeran Bendahara, Gang Karya Muharram, Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sarung Tenun atau Tajong Samarinda merupakan tenun manual yang sudah ada di Samarinda sejak tahun 1668.
Produksi Sarung khas Sulawesi Selatan ini berada di Jalan Pangeran Bendahara, Gang Karya Muharram, Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang.
Meski dibawa oleh masyarakat Suku Bugis, namun Sarung Tenun sudah menjadi salah satu ciri khas Kalimantan Timur.
Kendati demikian, seiring berkembangnya zaman, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Wanita Sejahtera Padaidi Sarung Samarinda, Sumardi mengatakan pengrajin merasa sudah tergeser oleh sistim tekhnologi dan sudah banyak Sarung Tenun tiruan yang beredar.
Oleh sebab itu mewakili para pengrajin tersebut, Sumarni berharap mereka bisa dibuatkan tempat khusus untuk menjual hasil kerajinan tangan mereka.
Baca juga: Keresahan Pengerajin Kampung Tenun Samarinda, Tak Ada Generasi Muda yang Mau Belajar Menenun
"Maunya dibuatkan tempat khusus tenun gitu nah. Soalnya yang banyak dijual belum tentu asli seperti di sini. Bisa dipalsukan cara jahitnya," kata wanita kelahiran 1960 tersebut.
Ia mengusulkan agar dibuatkan tempat khusus pengrajin Sarung Tenun di sekitaran Masjid Islamic Center.
"Jadi tempatnya khusus Sarung Tenun saja. Kalau di Citra Niaga itu kan sudah campur jualannya," harapnya.
Apalagi sambungnya, Walikota Samarinda Andi Harun juga adalah putra Suku Bugis.
Jadi Ia berharap bisa menjadi perhatian pemimpin. Karena selain mendukung penghasilan UMKM mereka, juga bisa menjadi destinasi wisata baru di Kota Samarinda.
"Jadi kalau orang cari Sarung Tenun bisa langsung ke tempat itu. Biarpun kita bayar enggak apa-apa, yang penting dibangun dulu dan disediakan tempat untuk kita," tandasnya dengan penuh harap. (*)