Berita Samarinda Terkini
Peristiwa Kecelakaan Beruntun Jelang Maghrib di Samarinda, Sopir Truk Fuso Belum Tersangka
Truck ini datang dari arah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalan P. Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Suasana jalan lengang hari Senin (16/8/2021) sore pukul 17.30 WITA lalu, tiba-tiba mencekam ketika sebuah truk fuso melaju kencang diantara kendaraan lainnya dan terlibat kecelakaan beruntun.
Truck ini datang dari arah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalan P. Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, di jalan menurun.
Truk fuso bernopol KT 9775 AK bermuatan ban yang dikendarai Ashfihany Noor (44) menabrak tiga kendaraan mobil minibus didepannya hingga oleng ke tengah median jalan, tepatnya 50 meter dari U-turn, sebelum akhirnya menabrak mobil dan motor yang dikendarai korban tewas pada peristiwa ini.
Sebelum terjadi kecelakaan lalu lintas truk fuso KT 9775 AK datang dari arah jalan menurun TPA Bukit Pinang menuju arah Jalan P. Suryanata menabrak mobil jenis minibus berkelir biru KT 1130 BT hingga keluar jalur di sebelahnya.
Tak sampai disitu, benturan kedua terjadi dengan kondisi truk yang dikemudikan Ashfihany Noor masih melaju kencang dan menyenggol mobil KT 1246 MM Daihatsu Xenia, lalu diteruskan menabrak mobil Hilux KT 8757 NI hingga oleng ketengah median tengah serta terbentur pohon yang tertanam disitu, ini adalah bentura ketiga dari kecelakaan beruntun.
Baca juga: Soal Penyebab Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan Dosen Untag Samarinda, Polisi Masih Panggil Saksi
Usai tiga benturan sebelumnya truk fuso belum juga berhenti dan masih terlihat melaju, kejadian tersebut terekam jelas di Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera intai yang terpasang di Masjid At-Taufiq, yang jelas, menyorot kejadian tewasnya korban bernama Murfat Effendi (45), salah satu pengajar atau dosen di salah satu perguruan tinggi Samarinda.
Truk fuso dalam visualisasi CCTV tergambar jelas menyeruduk secara motor honda PCX KT 2503 FZ yang dikemudikan Murfat Effendi, hingga terpental dari kemudi.
Sejurus kemudian, mobil Daihatsu Luxio KT 1318 N yang membawa telur ikut diseruduk, hingga terbentur pohon dan naik ke median tengah jalan, kap mobil belakang berwarna putih ini sampai terbuka, dan enam keranjang berisi telur terlempar berhamburan keluar tepat ditengah jalan seberang Masjid At-Taufiq dan Posko relawan At-Taufiq.
"Braaakkk. Dan suaranya itu nyaring, saya keluar dan melihat mobil putih sudah ditengah jalan, barangnya berhambur keluar. Motor masih diseret mobil," kata saksi mata, seorang relawan At-Taufiq yang sore itu menyaksikan kejadian maut ini, Rosita (16).
Rosita juga menemukan korban, pengendara motor tergeletak dengan luka dibagian kepala. Namun dia belum bisa berbuat apa-apa, selain melaporkan kejadian ini ke grup media sosial relawan gabungan Kota Samarinda kala itu.
"Iya saya yang memvideo pertama itu, dan menginformasikan awal, didepan mako kami (posko relawan At-Taufiq)," ungkapnya.
Rosita melihat, saat itu situasi mencekam, decit rem truk fuso berbunyi nyaring dan menambah situasi menjadi panik. Warga berhamburan mencari sumber bunyi lalu melihat truk fuso menyeret motor dan menyenggol mobil jenis Isuzu Traga KT 8132 NO.
Selain itu, ada satu mobil juga tertabrak dibagian belakang saat truk fuso berkelir merah ini mencoba menghentikan laju kendaraannya, dari rekaman CCTV rumah warga sekitar.
Sebelum akhirnya truk fuso benar-benar berhenti didepan Bank BPD Kaltim Cabang Suryanata.
Korban meninggal, Murfat Effendi, ditemukan tergeletak persis didepan Masjid At-Taufiq, menjelang maghrib dan akan melaksanakan salat di masjid tersebut.
Dia mengenakan sarung, membawa sebuah bungkusan berisi nasi goreng yang dibelinya tak jauh dari lokasi kejadian.
"Itu (korban) membeli nasi goreng, nasi gorengnya berhamburan. Dia mau salat maghrib itu, karena kita sering melihat almarhum jemaah disini (masjid At-Taufiq)," ucap Ibu Ana (46) yang bermukim tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Langkah Kepolisian, TAA Akan Dilakukan Mengetahui Sebab Kecelakaan
Berbeda nasib dengan Murfat Effendi, pengendara lainnya dikatakan hanya mengalami cedera ringan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Ada tujuh kendaraan yang terlibat (dari olah TKP). Untuk korban, satu orang meninggal dunia, sisanya cedera ringan dan sedang dapat perawatan," tegas Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Wisnu Dian Ristanto saat dikonfirmasi.
Kepolisian telah mendata dan mengumpulkan keterangan para saksi, serta mengamankan sopir truk fuso Ashfihany Noor.
Penyebab pasti kecelakaan beruntun tersebut, hingga saat ini belum diketahui.
Dugaan rem blong yang disinyalir jadi penyebab, juga belum belum bisa dibenarkan.
"Penyebabnya, atau siapa yang lalai itu masih selidiki. Kami juga tidak berani menduga-duga, pasti akan sesuaikan dengan ahlinya kalau memang rem blong atau lainnya. Ini kami masih dalami keterangan sopirnya," ungkap Kompol Wisnu Dian Ristanto.
Terkait status sopir truk maut, kini masih sebatas saksi. Sebab, masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Bukti rekaman kamera CCTV di area kecelakaan pun saat ini tengah dipelajari pihaknya.
Traffic Accident Analysis (TAA) akan digelar juga kemungkinan akan digelar terkait mencari bukti dan sebab kecelakaan beruntun, dua hari lalu ini.
Tim TAA Ditlantas Polda Kaltim akan dilibatkan untuk memastikan penyebab kecelakaan dan menambah alat bukti.
"Ini (TAA) masih kami kaji lagi, karena TAA kan sebagai alat bukti juga. Kalau dengan keterangan kami olah TKP, keterangan saksi-saksi ataupun koordinasi dengan jaksa dirasa sudah cukup dan bisa diajukan (berkas perkara), ya kami ajukan. Tapi kalau dirasa masih ragu, belum jelas dan dirasa perlu analisa lebih lanjut pasti akan gelar TAA," beber Kasat Lantas.
Unit Laka Lantas Polresta Samarinda sendiri masih memeriksa saksi-saksi berjumlah tujuh orang. Pada Rabu (18/8/2021) hari ini ada empat orang tambahan saksi yang diperiksa.
Baca juga: Kronologi Ardi Bakrie Alami Kecelakaan di Panti Rehab, Kepalanya Sempat Terbentur Lantai
Polisi masih terus memeriksa intensif, serta melihat unsur-unsur kelalaian yang diduga jadi sebab kecelakaan beruntun ini.
"Kemarin dua saksi dan hari ini dua lagi, berarti sudah ada empat. Besok akan lanjut lagi," ungkap Kasat Lantas Polresta Samarinda Wisnu Dian Ristanto melalui Kanit Laka Ipda Henny Merdikawati.
Ashfihany Noor (44) dikatakannya masih dalam keadaan syok akibat kejadian kecelakaan beruntun ini.
Ipda Henny Merdikawati menyampaikan bahwa sang sopir pada saat kejadian dalam keadaan sadar dan mengungkap bahwa rem truk tersebut dalam keadaan berfungsi.
Pihak Unit Laka Lantas akan memanggil ahli dalam bidang kendaraan guna memastikan kondisi truk.
Ahli tersebut tentunya dari pihak dealer pabrikan truk jenis fuso ini.
"Kami tanya masih syok atau trauma, ini masih kami amankan. Tetapi, saat kejadian dia sadar saja, yang jelas saat kejadian kondisi rem truk masih berfungsi," tegasnya.
"Yang jelas, untuk pastinya apakah kondisi truk itu ada masalah atau tidak, saya bukan ahlinya, makanya nanti kami memanggil ahli dibidangnya," sambung Ipda Henny Merdikawati.
Sedangkan seluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan saat ini diamankan di Gudang Barang Barang Bukti di KM 4 Jalan Poros Samarinda-Balikpapan.
Sopir Truk Fuso Bisa Jadi Tersangka ?
Kemungkinan sopir truk fuso KT 9775 AK, Ashfihany Noor (44) jadi tersangka kecelakaan beruntun karena kelalaian, polisi belum bisa berspekulasi lebih jauh.
Menyinggung apakah ada batas waktu penahanan terhadap sopir fuso yang tengah dilakukan pemeriksaan, sebelum dilakukan penetapan tersangka, Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Wisnu Dian Ristanto menegaskan kembali, penetapan tersangka diperlukan dua alat bukti, yang harus dipenuhi bukan dari batas penahanan.
Batas waktu bukan menjadi dasar seseorang ditetapkan tersangka karena melakukan pidana, atau pun kelalaian dalam berkendara hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
"Kalau dua alat bukti sudah cukup, bukan karena ada batas waktunya, jika terpenuhi (buktinya), baru bisa ditetapkan tersangka," tegasnya.
"Kami sedang memeriksa saksi-saksi (saat ini), masih banyak kendaraan yang terlibat, belum saksi di TKP, termasuk saksi ahli. Dan kami juga masih melengkapi alat bukti, setelah itu baru kami tetapkan, dia (sopir truk fuso) lalai atau tidak. Yang pasti-pasti saja, keterangan saksi seperti apa, olah TKP hasilnya seperti apa, keterangan ahli seperti apa, itu nanti semua kami simpulkan," imbuh Kompol Dian Wisnu Ristanto.
Selain dugaan kelalaian, sempat bertanya apakah sang sopir truk fuso, Ashfihany Noor (44) mengkonsumsi minuman beralkohol saat mengemudi, Kompol Dian Wisnu Ristanto membantah.
Bahkan sopir fuso telah dilakukan pengecekan urine agar mengetahui apakah menggunakan narkotika saat kejadian tabrakan beruntun.
"Tes urine kami suda lakukan dan ini masih menunggu hasil, kalau terpengaruh minuman beralkohol atau mabuk (saat mengemudi) tidak," pungkasnya.
Kronologis Kecelakaan Beruntun Jalan Suryanata, Samarinda, Kaltim, 16 Agustus 2021:
Pukul 17.30 WITA, Terdengar bunyi benturan keras disekitar posko Relawan At-Taufiq (Masjid At-Taufiq) Jalan Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kaltim.
Empat Relawan At-Taufiq, termasuk saksi Rosita (16) melihat motor honda PCX KT 2503 FZ terseret didepan badan Truk Fuso berwarna merah KT 9775 AK bermuatan ban.
Dalam tabrakan beruntun ini ada enam mobil dan satu motor yang terlibat kecelakaan beruntun.
-Mobil Panther berwarna biru KT 1130 BT dan menyusul mobil Toyota Hilux berwarna putih.
-Lalu truk fuso menyenggol mobil KT 1246 MM Daihatsu Xenia, diteruskan menabrak mobil Hilux KT 8757 NI.
-Benturan kembali terjadi, truk fuso menabrak Daihatsu Luxio KT 1318 N yang ringsek menabrak median dan pohon tengah jalan tersenggol bagian depan truk fuso, dan menabrak Honda PCX KT 2503 FZ yang dikemudikan Murfat Effendi, hingga terpental dari kemudi lalu tergeletak di depan masjid At-Taufiq.
-Mobil box berwarna putih turut terserempet truk mengakibatkan retak kaca depan Isuzu Traga KT 8132 NO.
-Terakhir, saat truk masih menyeret motor Honda PCX hingga 500 meter sampai ke Bank BPD Kaltim Cabang Suryanata, dan kembali menabrak bagian belakang mobil jenis SUV di rekaman CCTV warga sekitar, hingga akhirnya berhenti 100 meter dari persimpangan empat Ring Road Suryanata.
Pukul 17.35 WITA, Terlihat korban yang diketahui bernama Murad Effendi, pengendara motor PCX, sudah tergeletak didepan Masjid At-Taufiq atau 10 meter dari posko relawan At-Taufiq.
Dari keterangan warga sekitar, korban terlihat baru membeli nasi goreng dan akan salat maghrib di Masjid At-Taufiq.
Korban kondisinya tidak sadarkan diri dan terlihat luka parah dibagian kepala.
Pukul 18.00 WITA, PMI Samarinda dan relawan gabungan yang sudah datang di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengevakuasi jenazah ke RSUD AW Sjahranie untuk dilakukan identifikasi serta visum.
Pukul 18.15 WITA, Unit Laka Lantas Polresta Samarinda, menghimpun keterangan disekitar TKP dari relawan At-Taufiq, dan mengamankan sopir beserta truk fuso bermuatan ban yang dikendarai dari arah Gunung Sampah.
(Sumber pantauan Reporter Tribun Kaltim di lapangan) (*)