Berita Internasional Terkini

Punya Pasukan Besar Taklukkan Afganistan, Alasan Pasukan Taliban Tak Bantu Palestina Lawan Isreal

Punya pasukan besar taklukkan Afganistan, alasan pasukan Taliban tak bantu Palestina lawan Isreal

Editor: Rafan Arif Dwinanto
AFP
Pejuang Taliban berdiri di atas kendaraan polisi yang rusak di sepanjang pinggir jalan di Kandahar pada 13 Agustus 2021. Simak alasan mengapa Taliban tak bantu Palestina perangi Israel 

Setahun kemudian Taliban menguasai ibu kota Kabul dengan menyingkirkan Presiden Burhanuddin Rabbani dan Menteri Pertahanan Ahmed Shah Masood.

Tahun 1998, mereka sudah menguasai hampir 90 persen dari seluruh wilayah Afghanistan.

Penduduk Afghanistan yang lelah dengan perang saudara setelah penarikan Soviet, umumnya menyambut Taliban saat muncul sebagai penguasa.

Popularitas awal Taliban melejit berkat keberhasilan memberantas korupsi, membatasi pelanggaran hukum, dan membuat jalanan di bawah kendali mereka.

Namun, di sisi lain, Taliban melarang televisi, musik, dan bioskop, melarang anak perempuan berusia 10 tahun lebih ke sekolah.

Dan memaksa perempuan mengenakan burka.

Kejatuhan Taliban terjadi setelah invasi Amerika ke Afghanistan, yang merespons tragedi 9/11 di World Trade Center, September 2001.

Taliban kala itu melindungi pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, yang disebut sebagai pelaku utama teror.

Alasan Tak Bantu Palestina

Dalam makalah berjudul Hamas, Taliban, and The Jewish Underground: An Economists' View of Radical halaman 10-11, yang ditulis Eli Berman pada September 2003, disebutkan bahwa Taliban dan Hamas memiliki batasan masing-masing.

Makalah yang dirilis oleh National Bureau of Economic Research di Cambridge itu menerangkan, Taliban dan Hamas memiliki asal-usul geografis dan teologi yang berbeda.

"Keduanya berkembang menjadi milisi yang memproduksi barang publik lokal dengan menggunakan kekerasan.
Kesamaan ini bukan tanpa batasan."

"Satu perbedaan adalah Hamas memandang sebagian besar orang Palestina sebagai anggota potensial.

Sedangkan Taliban tampaknya melihat mayoritas orang Afghanistan sebagai yang harus ditaklukkan."

Konflik Palestina sendiri tidak hanya melibatkan satu kubu melawan Israel, tetapi di dalam negeri juga ada perselisihan Fatah dengan Hamas.

Baca juga: Berhasil Kuasai Kabul, Ini Janji Taliban Usai Rebut Kembali Afghanistan, Singgung Amerika Serikat

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved