Virus Corona di Kaltim
Gubernur Kaltim Minta Walikota dan Bupati Data Anak Yatim Piatu yang Terdampak Covid-19
Sebab para anak-anak seringkali harus kehilangan orangtua selama-lamanya karena meninggal dunia terpapar Covid-19.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Anak-anak menjadi paling terdampak selama Covid-19.
Sebab para anak-anak seringkali harus kehilangan orangtua selama-lamanya karena meninggal dunia terpapar Covid-19.
Untuk itu pemerintah provinsi bergerak cepat agar memberikan jaminan kehidupan, yang layak agar anak-anak tersebut dapat berkembang lebih baik meskipun ditinggalkan kedua orangtuanya.
Gubernur Kaltim Isran Noor melalui asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jauhar Efendi, Kamis (19/8/2021) meminta, agar pemerintah kabupaten kota segera mendata.
Sehingga nantinya Pemerintah Provinsi Kaltim segera menyalurkan bantuan kepada anak-anak yatim-piatu yang menjadi korban Covid-19.
Selain itu, pendataan itu untuk meminimalisir penyelewengan anggaran untuk santunan kepada para yatim-piatu.
Baca juga: DMI Kukar Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Covid-19 di Lima Kecamatan
Untuk itu ia meminta pemerintah kabupaten kota segera koordinasi dengan dinas kependudukan dan perlindungan anak di tiap 10 kabupaten dan kota.
Tujuannya agar segera didata dan santunan dari pemerintah segera diberikan.
"Kan ada pemerintah kabupaten kita minta data dinas kependudukan dan perlindungan anak informasi dari situ menurut saya ini langkah baik. Yang sebenarnya punya warga kabupaten kota, pak Gubernur ingin cepat ada tindakan," ucapnya.
Ia membeberkan alasan Isran Noor mengeluarkan kebijakan tersebut.
Menurutnya, Isran Noor menganggap anak-anak merupakan aset paling utama di Kaltim kedepannya.
Apalagi anak-anak yang masih dalam tumbuh kembang ini diharapkan mampu menjadi pengganti generasi saat ini kedepannya.
Bahkan ia berharap kebijakan ini diikuti di seluruh daerah di Indonesia.
"Dampak nanti 20-30 tahun siapa tahu nanti anak yang diperhatikan bisa jadi gubernur, presiden kita tidak tahu ini kebijakan yang mulia. Bisa diikuti semua pihak," ujar Jauhar Efendi.
Saat ini pemerintah memiliki tiga skema santunan kepada anak-anak tersebut. Ketiga skema tersebut berupa santunan untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Untuk santunan Rp 2 juta bagi anak-anak yang terdampak Covid-19 pun juga masuk ke dalam rencana tersebut.
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor berjanji akan merealisasikan santunan Rp 2 juta tersebut.
Hanya saja saat ini pihaknya masih menggodok aturan hukum agar tidak bermasalah di kemudian hari.
Nantinya jika telah digodok secara matang maka dirinya akan membuat sebuah peraturan Gubernur (Pergub) terkait santunan Rp 2 juta tersebut.
Baca juga: Laksanakan Vaksinasi Covid-19 di SP 1, Kapolres Bulungan Sebut Negara Hadir Bagi Masyarakat
"Kemudian juga tadi membahas realisasi Pergub terkait santunan ahli waris yang Rp 2 juta tersebut," ucapnya.
Ia pun meminta masyarakat bersabar terhadap santunan Rp 2 juta tersebut.
Untuk saat ini dalam waktu dekat pemerintah baru bisa merealisasikan santunan jangka pendek sebesar Rp 2 juta bagi anak-anak yang menjadi korban Covid-19.
Senin mendatang Kota Samarinda akan mendapatkan bantuan tersebut. Setelah itu disusul beberapa daerah dalam waktu dekat ini.
Di kota Samarinda pemerintah provinsi mencatat ada 28 penerima bantuan santunan sebesar Rp 2 juta tersebut.
"Senin Penyerahan kota Samarinda lebih kurang 28 orang. Satu orang dapat 2 juta," ucapnya.
Sedangkan untuk pendidikan tingkat SMA, pihaknya akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kaltim.
Selain itu, juga anak-anak yang menjadi korban Covid-19 itu bisa mendapatkan beasiswa pendidikan melalui program beasiswa Kaltim Tuntas (BKT). Kemudian untuk tingkat kuliah, pemerintah akan kerjasama tersebut dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) masing-masing perusahaan.
"Pendidikan kita koordinasikan ke BKT (Beasiswa Kaltim Tuntas), kuliah bidik misi kita koordinasikan dengan pihak swasta Bergerak di bidang CSR," ujarnya. (*)