Virus Corona di Tarakan

Pemkot Tarakan Tunggu Perhitungan Penurunan Harga Swab PCR, Warga Diminta Bersabar

Menyikapi instruksi penurunan harga swab PCR oleh Presiden RI Joko Widodo, Wali Kota Tarakan meminta warga bersabar menunggu.

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ANDI PAUSIAH
Walikota Tarakan, dr Khairul masih menunggu teknis perhitungan penurunan Swab PCR sesuai instruksi Presiden Jokowi. TRIBUNKALTIM.CO/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Menyikapi instruksi penurunan harga swab PCR oleh Presiden RI Joko Widodo, Wali Kota Tarakan meminta warga bersabar menunggu.

Dikatakan Wali Kota Tarakan dr. Khairul, pihaknya saat ini menunggu seperti apa teknis dan perhitungan penurunan harga swab PCR dari Menkes.

Ditegaskan Khairul, untuk urusan berkaitan dengan keuangan tentu tak bisa asal-asalan dalam hal penerapan kebijakan.

Seperti halnya harga swab PCR. Ia menyebutkan harga reagen PCR saja tembus Rp 600 ribu di luar penggunaan alat pelindung diri seperti baju hazmat serta komponen APD lainnya saat melakukan pemeriksaan swab PCR.

Menurutnya, itu semua harus diperhitungkan karena nanti akan ada proses audit.

Baca juga: Soal Harga Swab Test PCR di Tarakan Diturunkan, Walikota Tunggu Instruksi Pusat

“Itu harus dilakukan karena nantinya mereka akan diaudit sehingga tak bisa asal-asalan bermain dengan harga,” jelasnya.

Harga yang dipatok saat ini dari rumah sakit mengikuti kebijakan lama. Rumah sakit tidak akan mematok tarif asal-asalan.

“Makanya menurut saya mudahan dengan Pak Presiden umumkan itu, sudah ada sebelumnya di pusat bagaimana mengatur hulunya supaya reagen lancar, harga murah dan jualnya bisa murah,” harapnya.

Ia juga memberikan saran jika nanti jadi diterapkan. Mungkin bisa saja jika pelaku perjalanan minim, mungkin sebaiknya lebih baik disiapkan maskapai.

“Dan di sana include dengan harga tiket sehingga lebih memudahkan pelaku perjalanan. Kami di sini bisa permudah izinnya. Supaya itu lebih bagus. Pelaku perjalanan kan cuma dua. Pesawat dan kapal laut,” jelasnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Harga PCR Diturunkan, Dinkes Tarakan Tunggu Instruksi Menkes

Jika maskapai menyiapkan alat dan tenaganya maka proses perizinan bisa dibantu pihaknya. Justru itu lebih baik sehingga memudahkan semuanya.

“Rumah sakit tinggal fokus urusi pasien. Karena sekali lagi, tidak mungkin pasien diabaikan. Pasien nomor satu daripada pelaku perjalanan,” jelasnya.

Meski ia tak menampik ada juga pelaku perjalanan yang harus berangkat karena mendesak atau urgen.

“Tapi kan di rumah sakit ada standar diagnostiknya. Saat PCR termasuk pemberian obatnya. Sehingga kalau di saya mudahan ada solusi dari pusat. Mudahan kalau Presiden RI sudah umumkan, sudah ada skimnya atau starteginya,” harapnya.

Ia meminta semua untuk menunggu lebih lanjut. Dalam hal ini Menkes ditugaskan agar harga PCR diturunkan dari Rp 900 ribu menjadi Rp 450 ribu.

Kedua lanjutnya bagaimana caranya agar bisa hasil swab PCR keluar 1x24 jam. Sementara kemampuan mengerjakan sampel hanya sekitar 200 per hari.

“Dengan kondisi kasus naik ini kemungkinan agak berat kalau di rumah sakit. Termasuk sudah banyak yang rasakan beratnya cari swab PCR bagi pelaku perjalanan karena rumah sakit fokus ke pasien,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved