Berita Samarinda Terkini
Sulit Bertahan Saat Pandemi, Seorang Sopir Angkot di Samarinda Terpaksa Nyambi Jadi Juru Parkir
Sulit untuk bertahan di tengah perkembangan teknologi masa kini.Hal itulah yang dirasakan oleh para pengemudi Angkutan Kota (Angkot) di Kota Samarinda
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Sulit untuk bertahan di tengah perkembangan teknologi masa kini.
Hal itulah yang dirasakan oleh para pengemudi Angkutan Kota (Angkot) di Kota Samarinda.
Karena faktanya keberadaan dan jasa mereka sudah tergeser oleh keberadaan para pengemudi berbasis online.
Kesulitan tersebut semakin dirasa dikala pandemi menyerang.
Bahkan untuk bertahan hidup, sebagian dari sopir angkot harus membanting stir menjadi juru parkir.
Seperti yang disampaikan oleh Husain Isnansyah, kepada awak media, Sabtu (21/8/2021).
Baca juga: Wakapolresta Samarinda Minta Prokes Bagi Petugas dan Relawan yang Tangani Jenazah Covid-19
Ia dan beberapa rekannya terpaksa menjual mobil angkot mereka karena kebutuhan terus bertambah, dan pemasukan terus menurun.
"Sudah enggak kuat kita. Biaya operasional dan perbaikan lebih besar ketimbang pemasukan," terang Husain.
Pria 35 tahun ini menerangkan sebelum pandemi mereka bisa mendapatkan pemasukan Rp 90-100 ribu per hari.
Namun sejak 2019 lalu atau tepatnya pandemi Covid-19 menyerang, sehari mereka hanya bisa mendapat Rp 30-40 ribu sehari.
"Belum kita harus setor. Jadi yang kita dapat cukup buat setoran aja. Buat bensin angkot dan makan tidak ada," keluhnya.
Bahkan ungkapnya, sebagian besar rekan-rekannya sudah tidak bisa membayar sewa rumah sehingga harus memulangkan anak istri ke kampung halaman mereka.
"Jadi rumah mereka (rekan sopir angkot) adalah angkot. Tidur di angkot, baju-bajunya juga di angkot," bebernya.
Oleh sebab itu, lanjut Husain, untuk menyambung hidup mereka membanting stir sebagai juru parkir di salah satu bank swasta maupun swalayan di Kota Tepian ini.
Meski tidak seberapa, namun pria dua anak ini mengaku bisa cukup untuk makan sehari-hari.
Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Sebut Vaksinasi Covid-19 Tergantung Distribusi dari Pusat