Virus Corona di Tarakan
Jubir Satgas Covid-19 Sebut Orang Luar Bisa Vaksin Pertama dan Kedua di Tarakan
Kegiatan vaksinasi Covid-19 masih berlangsung di Kota Tarakan sampai Agustus 20221.
TRIBUNKALTIM.CO,TARAKAN– Kegiatan vaksinasi Covid-19 masih berlangsung di Kota Tarakan sampai Agustus 20221.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti mengatakan, ada beberapa masyarakat yang mempertanyakan bolehkah vaksinasi dosis kedua dilakukan di beda kota.
Pada dasarnya bisa selama memiliki alasan yang jelas.
Misalnya pada sebuah kasus, anak mahasiswa sedang melaksanakan PKL di luar wilayah atau di luar asal domisili.
Kemudian mahasiswa tersebut sudah selesai melaksanakan PKL dan karena kewajiban persyaratan perjalanan harus menunjukkan kartu vaksin, maka yang bersangkutan bisa melakukan vaksinasi di wilayah tempat ia PKL.
Baca juga: Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Balikpapan, 109 Ribu Siswa Target Divaksin Covid-19
“Selama ada tersedia vaksinnya di sana. Katakanlah dia asal Tarakan, PKL di Makassar atau kuliah di sana, maka bisa tetap melaksanakan vaksinasi dosis pertama di sana,” bebernya.
Kemudian bagaimana dengan dosis kedua apakah bisa dilaksanakan di Kota Tarakan? Ia menjelaskan pada dasarnya bisa. Selama dapat menunjukkan kartu vaksinasi dosis pertama.
“Kalau kita punya vaksinnya maka pasti bisa diberikan. Namun kalau belum ada vaksin maka tentu menunggu,” ujarnya.
Adapun lanjutnya, mengenai perhitungan alokasi jatah vaksin, ia mengakui pasti berpengaruh namu jika jumlah kasus tidak banyak maka masih bisa diatasi.
Pihaknya akan mengupayakan selagi bisa menunjukkan bukti kartu vaksinasi dosis pertama.
“Perhitungannya pasti berpengaruh. Berapa banyak sih. Vaksin datangnya tidak langsung datang dosis satu kemudian untuk dosis dua juga. Hanya peruntukannya per sekali dosis saja,” bebernya.
Kemudian, selanjutnya kembali datang dosis selanjutnya. Yang mengatur adalah Dinkes Tarakan.
“Kita yang mengatur untuk ini itu. Kalau selisih sedikit tidak masalah. Perhitungannya pasti di sana misalnya di Makassar pasti kelebihan, di sini kekurangan,” ujarnya.
Adapun lanjutnya untuk kasus seperti ini sudah pernah dihadapi tim vaksin Dinkes Tarakan.
“Saya gak ingat berapa jumlahnya. Tapi kalau dilihat, banyak pendatang ke Tarakan, gak bisa pulang. Maka divaksinlah di sini. Sebaliknya di luar Tarakan juga demikian, banyak orang luar Taraka tertahan belum vaksin gak bisa masuk ke Tarakan,” ujarnya.