Jokowi ke Kaltim

FAKTA UNIK Jokowi Datang ke Kaltim: Rahasia di Balik Jalan Mendadak Mulus, Tangisan Ibu yang Kecewa

Inilah sejumlah fakta-fakta unik kunjungan Jokowi ke Kaltim,mulai dari jalan rusak mendadak mulus hinggan penyebab ibu-ibu menangis dan kecewa

Editor: Doan Pardede

3. Keributan Pasar Segiri

Keributan sempat terjadi di Pasar Segiri Samarinda, jelang kedatangan Presiden Joko Widodo. Pedangan bersitegang dengan petugas saat hendak ditertibkan. TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY

3. Keributan Pasar Segiri

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, pada Selasa (24/8/2021).

Jokowi direncanakan akan melintasi depan Pasar Segiri, Jalan Pahlawan.

Dalam lawatannya sendiri, Jokowi juga akan mengunjungi SMP Negeri 22, tak jauh dari Pasar Segiri, yang tadi sore dilakukan penertiban lapak pedagang di area luar pasar.

Terkait penertiban pedagang yang berjualan di area luar pasar Senin (23/8/2021) sore, Kepala Satpol PP Kota Samarinda HM Darham mengakui ada hubungannya dengan kedatangan Jokowi ke Samarinda.

"Yang pertama ada (hubungannya). Karena itu kan pas di ujung Jalan Perniagaan ada orang berjualan dan harus disterilkan. Memang dari niat awal itu semuanya harus disterilkan," ucapnya.

Selain itu, kata dia, penertiban merupakan instruksi langsung dari Walikota Samarinda Andi Harun.

"Ini kan instruksi dari Walikota bahwa di daerah Perniagaan harus disterilkan dari PKL. Mereka sudah diberi batas waktu untuk berjualan, ternyata hasil pengamatan kita mereka ini hampir 24 jam berjualan di sini, bahkan bisa menjadi tempat tidur mereka juga tempat jualan itu," tutur HM Darham.

Beberapa pedagang sudah membongkar sendiri lapak mereka.

Kegiatan penertiban ini akan berkelanjutan dilakukan jajarannya bersama UPT Pasar Segiri dan Kecamatan Samarinda Ulu.

"Jadi ini tugas kami untuk mensterilkan. Ada beberapa yang kita bantu bongkar, dan ada juga yang membongkar sendiri. Itu nanti berkelanjutan. Sehingga tidak ada lagi yang menutupi drainase," ucap HM Darham. 

Negosiasi Sempat Alot, Kepala UPT Pasar Segiri: Pedagang Harus Ikuti Aturan

Diberitakan sebelumnya, sempat terjadi ketegangan dan negosiasi alot saat penertiban lapak pedagang yang masih berjualan di area luar Pasar Segiri pada Senin (23/8/2021).

Plt Kepala UPT Pasar Segiri Eka Agustina menjelaskan kejadian tersebut bukan kali ini saja terjadi.

Dia mengaku sempat bersitegang saat menertibkan area dadu yang harus melibatkan pihak Kepolisian Sektor Samarinda Ulu waktu itu.

Meskipun begitu, aturan tetap harus ditegakkan.

Sesuai prosedur, Eka Agustina sudah bersurat berkali-kali, baik dari kelurahan, kecamatan dan Satpol PP Samarinda

Sosialisasi dan imbauan juga berkali-kali dilakukan pada para pedagang. 

"Sesuai SOP yang ada, jika sudah tiga kali diimbau namun tidak diindahkan, itu sudah bisa ditertibkan," ucapnya tegas.

Penertiban tadi, kata dia, sempat alot karena para pedagang tidak mau mengikuti aturan. 

"Kami punya aturan, harusnya mereka mengikuti aturan kami (pemerintah). Kalau pedagang yang ini pasti di luar dari tanggung jawab pasar (karena di area luar). Tapi, karena lokasinya masih di lingkungan pasar, jadi kami bantu bertanggung jawab dan bersinergi untuk melakukan penertiban," tutur Eka Agustina.

Bahkan, lanjutnya, dari kemarin malam, para pedagang juga sudah diimbau.

Dan, pihaknya memberi waktu 1×24 jam agar mereka mengangkut sendiri dagangan milik mereka.

"Supaya jangan sampai kita yang angkut. Tapi memang posisi di sini (Jalan Perniagaan) memang yang termasuk susah untuk ditertibkan. Dan itu bukan yang di patahan belakang, karena itu sudah bertahun-tahun hal ini susah diatasi, mengingat para pedagang ini membangun lapak permanen," ungkapnya.

"Jadi alhamdulillah kami bersyukur dan merupakan sejarah juga buat seluruh pihak karena bisa memindahkan mereka walaupun mereka tetap berjualan dengan komitmen lapaknya lebih kecil dan hanya memakai gerobak," ujar Eka Agustina. 

Terkait pihak Kepolisian Sektor Samarinda Ulu yang kembali datang saat penertiban tadi, bukan tanpa alasan.

Eka Agustina menjelaskan, pihaknya bekerja berdasarkan ketentuan dan peraturan. 

Pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan kepolisian, agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Mereka (kepolisian) memberi saran agar menindak dulu. Apabila ada keributan baru mereka bantu. Tapi kami bersyukur tidak sampai ke sana. Saat negosiasi, Alhamdulillah mereka (pedagang) setuju," ujarnya.

Terkait opsi pemindahan, dengan tegas dia mengatakan memang tidak boleh sebenarnya berjualan di area luar pasar yang memang harusnya untuk batas jalan umum serta untuk ketertiban lalu lintas.

Pemindahan akan dilakukan komunikasi kembali kepada para pedagang yang hari ini ditertibkan.

"Sebenarnya ada lapak kosong di dalam pasar, tapi mereka beralasan kalau berjualan di dalam itu sepi. Mereka berpikir pembeli itu suka membeli buah-buahan dekat dengan jalan," ucapnya. 

"Makanya tadi negosiasi untuk menghadap ke yang berwenang untuk minta direlokasi ke tempat yang layak. Kalau kami punya banyak tempat, tinggal mereka (pedagang) mau atau tidak. Seharusnya kan bukan tugas kami untuk mencarikan mereka tempat, itu tugas mereka sendiri," tutur Eka Agustina.

Menyinggung area parkir yang juga memakan badan Jalan Perniagaan dan mengganggu arus lalu lintas sekitar pasar, Eka Agustina berjanji akan berkoordinasi dengan dinas terkait.

Usulan-usulan akan disampaikannya, termasuk area lahan parkir di Segiri Grosir yang notabene masih dapat dipergunakan untuk fasilitas pengunjung dan masyarakat yang berbelanja di Pasar Segiri.

"Khusus parkir, kami nanti akan berkoordinasi dengan Dishub, karena memang radius 300 meter dari pasar itu di luar dari ranah kami. Meski begitu, karena sudah menyangkut pasar, maka akan kami koordinasikan kepada Dishub nanti. Banyak sebenarnya usulan, tapi akan kami koordinasikan lagi nanti," bebernya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved