Berita Samarinda Terkini

Demi Mencapai UHC, Pemkot Samarinda Harap Perusahaan Ubah Dana CSR ke Sektor Kesehatan

Sekitar 10 ribu lebih masyarakat belum menjadi peserta jaminan kesehatan atau BPJS Kesehatan di kota Samarinda.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO
Asisten I Pemkot Samarinda Tejo Sutarnoto usai hadiri kegiatan Sinergi Program Donasi dan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di kota Samarinda. Kegiatan tersebut berlangsung di kantor lurah Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara. TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Saat ini peserta JKN-KIS di kota Samarinda sudah mencapai 90 persen lebih. Sekitar 10 ribu lebih masyarakat belum menjadi peserta jaminan kesehatan atau BPJS Kesehatan di kota Samarinda.

Untuk itu pemerintah meminta seluruh sektor turut berperan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memperoleh jaminan kesehatan.

Walikota Samarinda Andi Harun melalui asisten I Tejo Sutarnoto, Jumat (27/8/2021) mengatakan saat ini pemerintah tidak bisa bergerak sendiri dalam memberikan bantuan Kesehatan ke masyarakat.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19, anggaran kota Samarinda mengalami defisit. Bahkan ia akui adanya pemotongan anggaran dari pusat maupun provinsi mencapai Rp 1 triliun.

Hal tersebut dikarenakan adanya refoccussing anggaran terkait penanganan Covid-19 di Samarinda.

Baca juga: Peserta JKN KIS Kelurahan Sungai Siring Bertambah, BPJS Kesehatan Samarinda Capai 98 Persen

Untuk itu ia berharap peran perusahaan dan pengusaha membantu masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS.

"Dengan adanya perhatian dan dukungan perusahaan untuk mendukung pemerintah dalam program kesehatan. Ini termasuk 10 program kota Samarinda sebagai bentuk mendukung program pemerintah," ucap Tejo Sutarnoto.

Dengan peran pengusaha diharapkan Samarinda mendapatkan kategori Universal Health Coverage (UHC). Jika hal tersebut tercapai maka masyarakat yang akan menjadi peserta JKN-KIS akan mendapatkan pelayanan lebih cepat. Bahkan pencairan dana kesehatan bagi peserta yang sakit bisa dilakukan selama satu hari.

"Manfaatnya bagi masyarakat mengurus BPJS dapat mengklaim pelayanan kesehatan lebih cepat. Jika tidak mencapai maka aktifasi bisa mencapai 2 minggu," ucapnya.

Sementara itu kepala BPJS Kesehatan Cabang Samarinda Mangisi Raja Simarmata mengatakan dengan adanya bantuan perusahaan ini semakin menambah peserta JKN KIS di kota Tepian

Baca juga: Tak Perlu ke Kantor Cabang, Kini Kartu JKN-KIS Diantarkan Langsung ke Rumah

Saat ini pihaknya mencatat sekitar 91,32 persen atau 83.907 warga Samarinda Utara yang sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan. Ia menargetkan 98 persen warga sudah menjadi peserta JKN-KIS.

Sehingga kota Samarinda menjadi kawasan Universal Health Coverage (UHC). "Di kota Samarinda sudah 89,58 persen. Kita targetkan akhir tahun sudah 98 persen," ucapnya.

Ia berharap peran perusahaan terus memberikan bantuan CSR tidak hanya bentuk dana maupun pembangunan fisik di sebuah daerah saja. Jaminan sosial pun diharapkan menjadi prioritas utama dalam pengadaan Program CSR masing-masing perusahaan yang ada di kota Samarinda.

Baca juga: Dengan Kartu JKN-KIS, Persalinan Caesar Jadi Mudah

Dalam kesempatan tersebut hadir beberapa perwakilan perusahaan seperti PT. Lana Harita Indonesia, CV Rizky Mahakarya Utama, PT. Mitra indah lestari dan CV Puspa Juita.

Selain itu asisten I Pemkot Samarinda Tejo Sutarnoto hadir memberikan secara simbolis bantuan JKN-KIS di kantor lurah Sungai Siring. Selain kelurahan Sungai Siring, Kelurahan Lempake dan Tanah Merah juga mendapat perhatian dari beberapa perusahaan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved