Berita Kaltim Terkini
KEK Maloy Ditetapkan Proyek Prioritas Strategis Nasional 2021, Ini Kata DPMPTSP Kaltim
Perencanaan Jasa dan Kawasan, Kementerian Investasi/BKPM Noor beberapa waktu lalu menyebut, Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki 25 proyek strategis
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Perencanaan Jasa dan Kawasan, Kementerian Investasi/BKPM Noor beberapa waktu lalu menyebut, Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki 25 proyek strategis di Indonesia. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan masuk menjadi salah satu dari 25 proyek tersebut.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Harjanto, Minggu (29/8/2021), mengatakan dengan masuknya KEK Maloy mendongkrak investasi nasional maupun Kaltim.
Bahkan dengan masuknya KEK Maloy ini semakin menambah optimisme pemerintah pusat dalam menargetkan nilai investasi sebesar Rp 4.983,2 triliun mulai tahun 2020 sampai 2024.
Ia berharap pemerintah pusat segera membuat peta peluang investasi, sehingga dapat mempermudah para investor dalam berinvestasi.
Baca juga: Pelabuhan KEK Maloy Belum Juga Beroperasi, Ini Sorotan Anggota DPR RI Irwan Fecho
“Harapannya, disiapkan peta peluang investasi ini, maka investor mempercepat mengambil keputusan untuk berinvestasi," jelas Puguh Harjanto.
Menurutnya dengan adanya peta peluang investasi itu dapat menentukan arah pembangunan di Kaltim dalam waktu lima tahun mendatang.
“Memperhitungkan keunggulan kompetitif dan komparatif setiap daerah (provinsi) dalam mendukung upaya pemerataan ekonomi ke seluruh wilayah yang berdaya saing,” ucapnya.
Sementara itu Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengatakan bahwa para investor yang ingin berinvestasi di KEK Maloy sudah mengantre.
Para investor ini menurut Ardiansyah menunggu agar bisa berinvestasi di kawasan tersebut.
"Kemarin kita yakinkan direktur bkpm untuk investasi kek Maloy ini sudah antri para pengusaha. Sehingga kita berharap harus segera diselesaikan," ucapnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya ada beberapa persoalan minor terkait kawasan tersebut. Salah satunya masalah kelembagaan di kawasan tersebut.
Dijelaskannya ada beberapa konsorsium perusahaan di kawasan tersebut, sehingga permasalahan konsorsium saat ini sedang diurus.
Kedua pemerintah saat ini sedang menggodok aturan yang lebih mudah agar menarik minat para investor.
"Hanya saja beberapa pengurusan administrasi untuk berinvestasi itu sedang digodok. Sehingga para investor dengan mudah berinvestasi di kawasan tersebut," ucapnya.
Baca juga: Bahas Finalisasi Raperda RTR KSP KIO Maloy, Dewan Sepakat Laksanakan Percepatan
Selain untuk jalan akses menurutnya sudah aman. Saat ini jika ada jalan yang rusak segera diperbaiki. Apalagi perbaikan akses jalan ke kawasan tersebut menggunakan APBD maupun APBN.
"Akses sudah baik ada rusak kita tingkatkan. Baik APBD, APBN sudah siap untuk memperbaiki jalan tersebut. Lahan sudah sertifikat dari 1000 yang disiapkan ada 500 yang sudah siap.Kami tunjukkan BKPM aga menyakinkan," ucapnya. (*)