17 ODGJ Gejala Berat di Berau Berhasil Lepas dari Pemasungan

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Tersisa 2 ODGJ bergejala berat di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, yang masih dipasung oleh pihak Keluarga.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Berau mencatat sebelumnya selama 3 tahun data yang mereka miliki sebanyak 17 ODGJ gejala berat, yang mendapatkan perlakuan tersebut.

Sebanyak dua ODGJ ini, belum bisa diupayakan untuk ditangani oleh pihak rumah sakit, lantaran segala keputusan ada di keluarga,

Kasi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Berau, Nurhayati, menjelaskan penanganan ODGJ di Berau, akan berbanding lurus dengan ketersediaan keluarga agar pasien sembuh.

Baca juga: Umumnya ODGJ Punya Komorbid, Situasi di Berau Banyak yang tak Ingin Divaksin Covid-19

Sayangnya, tidak secara keseluruhan keluarga bisa diajak kerjasama.

“Kami menggandeng tokoh masyarakat, agar koordinasi di lapangan bisa dipantau secara dekat. Salah satunya pendekatan melalui kepala kampung dan camat,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (31/8/2021).

Beberapa ODGJ yang dipasung tersebut, sebenarnya sudah mendapatkan perawatan di RSUD Abdul Rivai di ruang tulip.

Namun, tetap ada keluarga yang ngotot, agar mereka dibawa pulang.

Baca juga: NEWS VIDEO Aksi Unik ODGJ di Makassar, Mengatur Lalulintas sambil Peragakan Jurus Silat

Padahal biaya penanganan gratis dan ditanggung pemerintah.

Sejauh ini, pasien yang dirawat di RSUD berjumlah 17 orang.

Ada salah satu di antaranya, yang sudah berada selama 1 tahun lebih di ruangan tersebut.

Lantaran keluarga sudah tidak mau menerima.

Pihaknya takut, jika terpaksa dipulangkan, akan mendapatkan prilaku yang tidak pantas lagi, seperti dipasung.

Baca juga: RSJD Atma Husada Mahakam Gelar Vaksinasi bagi ODGJ dan Disabilitas, Terkendala Banyak Tak Punya NIK

Kabupaten Berau sendiri tidak memiliki rumah singgah, pihak Dinas Sosial juga tidak bisa membantu, lantaran ODGJ bersangkutan masih memiliki keluarga lengkap.

Pihak Dinkes beberapa kali sudah menghadap ke Bupati Berau, untuk meminta pembuatan ruang singgah yang seluruh kewenangannya berada di daerah.