17 ODGJ Gejala Berat di Berau Berhasil Lepas dari Pemasungan

Tetapi belum bisa tersealiasi hingga sekarang.

Batasan ODGJ di dalam ruangan itu, hanya boleh 4 bulan.

"Kami selalu meminta keringanan kepada pihak RSUD agar bisa dirawat disana, dan tidak putus obat,” bebernya.

Menurut Nurhayati, sesuai dengan pengakuan Dinas Sosial, daerah tidak bisa membuat rumah singgah. Sebab kewenangan tersebut berada di Provinsi, bukan di Kabupaten.

“Maksud saya, dibuatkan ruangan saja, dan pengurusnya semua melalui daerah, seperti sebuah aset. Tapi belum ada persetujuan. Ruangan di RSUD itu juga sangat terbatas. Ada sih kami berpikirnya untuk meminta bantuan pihak swasta,” ungkapnya.

Sulitnya terkait rumah singgah tersebut, pihak Dinkes berharap agar pimpinan, tokoh masyarakat untuk sinergi membantu dan memberantas adanya pemasungan pada ODGJ dengan gejala berat.

Memang, diakuinya keluarga sangat kewalahan menangani ODGJ. Kendati pihaknya selalu menyuplai obat dan ditegaskan bahwa ODGJ dengan gejala berat tidak dapat putus obat.

Jika keluarga memang tidak ingin diurus negara, maka pihak mereka akan memberikan persyaratan hitam diatas putih. Tetapi Nurhayati mengakui, ODGJ jika diurus dengan benar oleh keluarga, bisa mendapatkan kesembuhan dan buktinya sudah banyak dilapangan.

“Kalau untuk pengobatan dari lingkungan terdekat harusnya bisa untuk memberikan kasih sayang dan itu sudah sangat membantu untuk penyembuhan. Banyak kok yang sudah sembuh juga,” tutupnya. (*)