Wawancara Eksklusif
WAWANCARA EKSKLUSIF: Tegas soal PPKM, Walikota Bontang Basri Rase: Langgar Prokes tak Dapat Insentif
Jajunya penyebaran varian Delta Covid-19 menghantarkan Bontang menjadi salah satu daerah di Kaltim yang masuk daftar zona darurat
Penulis: Ismail Usman | Editor: Adhinata Kusuma
Selain itu saya juga minta mereka untuk terlibat langsung membantu pemerintah menangani persoalan Covid-19 ini.
Yang jelas semua orang yang kontra terhadap aturan PPKM, kita datangi dan memberikan pemahaman dan edukasi. Para buruh di Pelabuhan Lok Tuan juga kami datangi untuk minta mereka divaksin agar tidak rentan terpapar lantaran banyak mobilitas masyarat dari luar di Pelabuhan.
Para petinggi perusahaan juga saya datangi minta bantuan untuk menyalurkan fasilitas seperti oksigen dan bantuan sembako ke masyarakat.
Kemarin tanggal 19 Agustus pak Wali mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo lantaran dinilai capaian vaksinasi di Bontang cukup tinggi. Bagaimana Pak Wali Bisa meyakinkan masyarakat terhadap pentingnya ikut vaksin?
Ini berkat para tokoh agama, mahasiswa, pemuda dan ormas yang membantu pemerintah menyadarkan masyarakat terhadap pentingnya ikut vaksin.
Saat ini justru pemerintah yang khawalahan karena jatah vaksin kita terbatas dan tak sebanding dengan besarnya antusias masyarakat.
Termasuk peran media yang menginformasi soal ajakan ikut vaksin juga sangat membantu. Saya diapresiasi Presiden karena saya infokan seluruh vaksin yang disalurkan langsung kita habiskan. Karena antusias masyarakat besar.
Bahkan saya juga laporkan jika Bontang ini kota industri.
Sehingga perlu menambah jatah vaksin. Karena jangan sampai ada klaster pabrik. Jadi harus diperhatikan. Karena ketakutannya kalau terjadi outbreak di sini tentu akan berdampak ke daerah lain. Karena bagaimana pun produksi pupuk PKT ini menopang 3/4 kebutuhan nasional.
Pak Wali mungkin jelaskan terkait soal vaksin anak, banyak kekhawatiran orangtua terkait rencana PTM ini ?
Soal PTM, saya sudah laporkan berkali-kali ke presiden terkait keputusan saya tidak menggelar PTM, meski telah mendapat lampu hijau dari instruksi Kemendagri mengenai aturan di PPKM Level 3.
Karena saya tidak ingin ambil risiko. Sebab tidak semua guru telah mendapat vaksin tahap kedua. Kemudian vaksinasi anak baru saja di mulai dilakukan. Dan yang terakhir tidak semua sekolah sudah siap menggelar PTM.
Kenapa? Karena sekolah kalau gelar PTM harus mengatur skema jarak bangku sesuai prokes. Serta menyiapkan fasilitas penunjang Prokes lainnya. Seperi masker dan tempat cuci tangan.
Saya juga telah koordinasikan ke semua sekolah kalau kesehatan ini sangat penting. Setelah, nanti saya putuskan sekolah yang ingin gelar PTM silakan harus mengajukan ketentuan syarat. Yakni seluruh siswa dan guru telah mendapat vaksin kedua.
Apa pesan Pak Basri kepada masyarakat soal Covid-19?
Covid-19 ini ada dan nyata, semua bisa terpapar. Makanya saya imbau agar kita semua ikut melawan covid ini. Ada sebuah istilah bahwa kita boleh lelah tapi jangan menyerah. Termasuk masukan dari Kapolres, bahwa di mana ada ke inginan maka di situ ada jalan.