Tanggung Jawab Bersama, Wagub Serahkan Santunan untuk Anak Yatim Piatu di Kukar

TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi didampingi Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara (Kukar), H Sungggono menyerahkan secara simbolis santunan kepada perwakilan 20 anak yatim piatu yang kedua orang tuanya meninggal dunia akibat  Covid-19.

Penyerahan santunan kepada anak yatim piatu yang digelar di Pendopo Kantor Bupati Kutai Kartanegara dihadiri kepala Dinas Kesehatan Kaltim, kepala Dinas Pendidikan Kaltim, kepala Dinas Sosial Kaltim, serta jajaran Pemkab Kukar, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Wagub Berharap Anak Didik Kembangkan Prestasi Juga Selain Akademik

Hadi Mulyadi mengatakan menyantuni anak yatim piatu adalah tanggung jawab semua baik itu Pemprov Kaltim, Pemkab Kutai Kartanegara maupun kabupaten kota lainnya.

Sebagai orang tua semua wajib menyantuni mereka.

"Tugas kita pemerintah wajib menyantuni meraka. Tetapi tugas mereka (anak yatim piatu) harus bersabar dan iklas menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT," pesan Hadi Mulyadi.

Anak-anak yang ikhlas dan sabar, lanjut Hadi Mulyadi, insya Allah akan menjadi orang-orang yang sukses.

Selain itu, mendoakan kedua orangtuanya yang sudah meninggal dunia agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

"Dan bagi anak-anak yang ditinggalkan, kita doakan mereka bisa menjadi orang-orang yang sukses. Tanggung jawab kita semua, baik provinsi maupun kabupaten kota," tandasnya.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM Guru, Gubernur Berkunjung ke Putera Sampoerna Foundation

Mantan legislator Karang Paci dan Senayan itu mengungkapkan, pemerintah daerah berusaha memberikan sebaik mungkin kebijakan bagi masyarakat dan anak-anak yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Kebijakan ini merupakan sebuah keputusan yang dilaksanakan dengan segala upaya, tetapi tetap dengan ketulusan dan keikhlasan.

Sementara atas nama Pemkab Kukar, Sunggono menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemprov Kaltim atas perhatian dan memberikan santunan kepada anak yatim piatu yang disebabkan kedua orangtuanya meninggal dunia karena Covid-19.

"Kita sangat memahami bahwa santunan yang diberikan kepada anak yatim paitu tentunya tidak serta merta dapat menghapus kesedihan mereka. Namun kita berharap paling tidak melalui santunan yang diberikan ini akan menjadi sapu tangan untuk mengusap air mata mereka, serta membantu meringankan beban kebutuhan hidup dalam menjalani masa depan yang mereka dambakan," kata Sunggono. (adv)