Berita Berau Terkini
Jarang yang Melapor, Kasus KDRT Berau Masih Banyak Belum Terlihat
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (DPPKBP3A) Berau.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
Juga, ketika perempuan merasa tidak memiliki penghasilan, sehingga akan bertahan dengan suami, walaupun hidup dalam kekerasan.
“Kemarin baru-baru ini ada yang melapor ke kami, dan ada pengaruhnya juga ditegah Pandemi ini,” ungkapnya.
Baca juga: Istri Lapor 2 Kasus yang Dilakoni Suaminya ASN di Pemkot Batam Selingkuh & KDRT, Ini Reaksi Pemkot
Kadang, ketika pihaknya turun ke lapangan, tidak sedikit ada laporan dari pihak tetangga terdekat, bahwa di kampung mereka atau di lingkungan tersebut ada kasus yang terjadi.
Walaupun ada dugaan seperti itu, pihaknya tidak bisa menindaklanjuti.
“Kalau KDRT ini, korban harus melapor terlebih dahulu. Tidak bisa ketika hanya mendengar desas-desus saja, dan tidak bisa langsung terjun begitu saja,” jelasnya.
Ia mengatakan, bahwa kasus KDRT tidak terpusat pada satu lingkungan atau satu Kecamatan, semuanya dapat terjadi potensi, walaupun besar penyebabnya adalah ekonomi.
Pihaknya telah melakukan upaya pencegahan yaitu berupa pusat bimbingan keluarga (Puspaga).
Tetapi, yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan kualitas perempuan agar berdaya di rumah tangga.
Yaitu, bagaimana menciptakan ladang penghasilan sendiri, agar tidak bergantung pada suami.
“Berpenghasilan sendiri itu bukan berarti juga harus dituntut untuk bekerja kantoran” tegasnya.
Ketika perempuan memiliki penghasilan walaupun sedikit, hal itu bisa membantu untuk perempuan dianggap berdaya dan tidak bergantung.
Pihaknya memberikan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan yang dapat membuat perempuan tetap bisa mengembangkan diri untuk dapat berdaya.
Serta bisa ikut memutar ekonomi keluarga walaupun di tengah pandemi Covid-19. (*)