Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Dandim 0908/Bontang Letkol Arh Choirul Huda: Tak Cuma Corona Ada Juga Virus Lain

Kota Bontang sempat menjadi zona merah akibat penyebaran kasus Covid-19 varian Delta.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/GUSTI NURRAHMAN
BAHAS PPKM - Dandim 0908/Bontang, Letkol Arh Choirul Huda (2 kanan), Walikota Bontang Basri Rase (kanan), dan Kapolres Bontang, AKBP Hamam Wahyud (2 kiri) bersama jajaran pimpinan Tribun Kaltim berfoto usai Talkshow membahas strategi pelaksanaan PPKM Bontang, Selasa (1/9/2021). 

Yang pertama ada screning berlapis pelaku perjalanan internasional maupun dalam negeri. Kedua adalah pembatasan mobilitas pelaku perjalanan dalam negeri. Dan yang ke tiga, PPKM Level 3 dan 4, serta yang terakhir adalah pengawasan Mikro.

Kita mengawali PPKM Level 4 itu di awal Juli. Langkah yang diambil Wali Kota saat itu sangat masif. Dari hulu kita lakukan pencegahan seperti patroli rutin dan penyekatan jalan untuk mengurangi mobilitas.

Nah ini yang saya mau jelaskan kepada masyarakat bahwa penyekatan yang dilakukan itu bukan pelarangan. Ini yang kadang-kadang disalahartikan. Pak Wali sering sampaikan bahwa ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penanganan covid-19. Yakni kita harus memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan kesehatan.

Jadi jalan tengah penanganan ini yang kita ambil memang tidak populis seperti pembatasan. Bahkan jauh sebelumnya saat Desember 2020 lalu, kita sudah bentuk Tim relawan isoman. Ini jauh sebelum ada istilah PPKM mikro.

Tim relawan ini itu lebih pada ke pendampingan RT. Bukan pengawasan. Tim ini lah yang terus kita aktif kan lagi. Dan sekarang Alhamdulillah persebaran covid-19 bisa kita tekan. Ketersediaan tempat tidur pasien juga kita bisa tekan. Jumlah ketersediaan sekarang telah berada di 40 persen.

Syukurnya, meski Bontang ini terbilang kota kecil, tetapi fasilitas kesehatannya terbilang lebih memadai dibanding dari daerah lain. Karena kita memiliki 5 rumah sakit untuk penangan Covid-19. Kami juga telah menyiapkan tempat isolasi terpusat (Isoter)

Sampai pada kita masuk ke langkah-langkah penyiapan, dengan mengecek langsung ketersediaan tempat tidur, oksigen, kemudian mendorong kegiatan vaksinasi, apabila terjadi outbreak.

Namun yang sulit masih dilakukan adalah penyadaran ke masyarakat. Bagaimana pun ini tidak mudah. Kita salalu gencar lakukan dialog. Terakhir beberapa waktu lalu dengan rekan-rekan mahasiswa dan tokoh masyarakat, serta tokoh agama.

Dan alhamdulillah dari data BNPB Pusat, tingkat kedisiplinan masyarakat di Bontang terhadap prokes cukup dinilai tinggi. Inilah yang jadi kebanggaan kami. Perlahan kondisi Bontang berangsur baik dan bisa keluar dari PPKM Level 4 ke 3.

Namun selalu kami sosialisasikan jika ini belum berakhir. Karena kasus posistif perhari masih tinggi bahkan mencapai 70 per hari. Tetapi syukurnya, angka kesembuhan kita juga meningkat. Saat ini telah ada di 8,9 persen. Tingkat kesembuhan ini lebih tinggi dari kaltim dan nasional.

Hanya tingkat kasus kematian kita yang mengalami peningkatan setiap harinya. Yang dulunya kita bertahan di 1,6 persen, sekarang 2,3 persen. Namun setelah kami tinjau di lapangan, selain karena virus varian Delta ini sangat ganas, banyak memang pasien komorbid di RS. Sehingga ini menambah jumlah kasus kematian kita di Bontang.

Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Kepala BNNP Kaltim, Brigjen Pol Wisnu Andayana: Rehab Narkoba Itu Gratis

Bagaimana dengan vaksinasi di Bontang?

Kita juga gencar lakukan vaksinasi. Alhamdulillah capaian vaksin Bontang saat ini 36 persen. Dan itu menjadikan salah satu Bontang yang memiliki capaian vaksin tertinggi di Kalimantan Timur.

Dari 134.666 orang, kita sudah capai 8.871 untuk dosis satu atau setara dengan 36 persen. Untuk dosis kedua kita sudah capai 26,4 persen atau 35.052 orang. Dulu sebelum ada varian Delta kita tetap prokes. Namun kemunculan Delta ini kondisi kita darurat.

Sisi lain akibat ketatnya prokes ini, tentu berdampak kepada ekonomi masyarakat. Nah bagaimana bapak bisa meyakinkan masyarakat jika kondisi kita saat ini tengah darurat Covid-19, agar bisa patuh terhadap aturan ?

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved