Ibu Kota Negara
JOKOWI Pastikan Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara Tetap Berjalan, Terungkap Waktu yang Dibutuhkan
Presiden Joko Widodo memastikan bahwa proyek pembangunan ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur akan terus berjalan.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo memastikan bahwa proyek pembangunan ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur akan terus berjalan.
Jokowi menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Seperti diketahui, pemerintah berencana memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pada April 2021, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa telah memastikan lokasi titik Istana Negara untuk calon ibu kota negara baru yang baru berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Baca juga: Tingginya Kalahkan Monas, Inilah Penampakan & Lokasi Tower yang Akan Dibangun di IKN Baru di Kaltim
Baca juga: Tower Penajam Ikon Ibu Kota di Kaltim Bernilai Rp 150 M, Warga PPU Malah Bahas Bantuan Kebakaran
Baca juga: Ada Markas Avengers di Merauke, Komentar Akun Medsos Pemprov Kaltim Curi Perhatian, Singgung IKN
"Disampaikan oleh Bapak Presiden terkait dengan pembangunan ibu kota baru yang perencanaanya akan terus dilaksanakan," kata Menko Airlangga usai pertemuan seperti dilansir Kompas.com.
Airlangga mengatakan, saat ini pemerintah dan DPR tengah menyiapkan undang-undang terkait ibu kota negara baru.
Meski rencana proyek tersebut dipastikan terus berjalan, kata Airlangga, pemindahan ibu kota butuh waktu yang tidak sebentar.
"Pengembangan ini akan dilakukan dalam 15 tahun sampai 20 tahun ke depan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa rencana pemindahan ibu kota negara menjadi salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan Presiden Jokowo dengan petinggi partai politik koalisi, Rabu (25/8/2021).
Presiden bersama para ketua umum dan sekretaris jenderal parpol memastikan rencana pemindahan ibu kota negara tetap berjalan meski di tengah situasi pandemi virus corona.
"Kita menyadari kita masih dalam tahap pandemi Covid-19. Tantangan ekonomi yang besar, tetapi kita tetap perlu memikirkan untuk mempunyai ibu kota negara baru," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate.
Baca juga: Prabowo Sarankan Presiden Jokowi untuk Teruskan Pemindahan IKN ke Kaltim
Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman mengatakan, Presiden sudah berencana menyerahkan surat presiden (surpres) terkait RUU Ibu Kota Negara (ibu kota baru) kepada DPR.
Oleh karenanya, dukungan partai yang ada di parlemen diperlukan.
"Soal ibu kota negara itu itu memang presiden telah berencana menyerahkan surpres ke DPR untuk RUU IKN. Jadi dukungan dari partai tentunya diperlukan," ujar Fadjroel dalam diskusi virtual pada Sabtu (28/8/2021).
Bangun Tower Setinggi 150 Meter
Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Ibu Kota Negara ( IKN ) yang baru.
Sebagian kabupaten PPU dan Kutai Kartanegara akan menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia, menggantikan Jakarta.
Sebagai kepala daerah di PPU, Abdul Gafur Masud ( AGM ) merancang ikon baru daerahnya agar tidak kalah dengan Ibu Kota saat ini.
Baca juga: Fokus Soal PPKM dan Vaksin, Jokowi Tak Bahas IKN, Isran Noor: Walikota/Bupati di Kaltim Diapresiasi
Diketahui, AGM akan membangun Tower Penajam sebagai ikon IKN layaknya Tugu Monas yang menjadi landmark Jakarta.
Pembangunan Tower Penajam ini pun menelan anggaran fantastis, diperkirakan mencapai Rp 150 miliar.
Nantinya, Tower Penajam akan dibangun lebih tinggi dibandingkan Monas.
Bupati Penajam Paser Utara ( PPU ) Abdul Gafur Masud mengunggah foto penampakan Tower Penajam disandingkan dengan Monas di akun Instagram pribadinya yang telah terverifikasi.
Pembangunan Tower Penajam ini dimaksudkan sebagai landmark atau ikon daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim ).
Proyek Tower Penajam ini akan menjadi proyek multiyears yang akan dimulai tahun 2021 ini.
Dua hari sebelumnya, Bupati Abdul Gafur Masud ( AGM ) telah mengunggah foto penampakan Tower Penajam disandingkan dengan Monas.
Bupati AGM menuliskan keterangan yang cukup panjang di unggahannya tersebut.
Semoga Di Mudahkan
La hawla walakuata Illa Billah
Penajam Paser Utara
MAJU MODERN RELIGIUS
BANYAK ORANG MAU MELAKUKAN
TAPI HANYA ORANG TERPILH YANG MAMPU MEREALISASIKAN
YA ALLAH LINDUNGILAH HAMBA
KARNA ENGKAULAH MAHA PELINDUNG HAMBA
Dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki

Unggahan AGM yang menyandingkan Tower Penajam dengan Monas ini lantaran sebelumnya disebutkan tinggi Tower Penajam nanti akan lebih tinggi dari Tugu Monumen Nasional di Jakarta tersebut.
Tinggi Monas disebutkan 132 meter sementara Tower Penajam nantinya akan memiliki tinggi sekitar 150 meter.
Unggahan AGM yang menyandingkan Tower Penajam dengan Monas ini mengundang reaksi warganet.
Akun diansyah_71 menulis, "Utamakan perguruan tinggi dulu pak, mau sampai kapan PPU ini anak anak mudanya kuliah di luar terus, dengan luasan Wilayah PPU masa gk bisa ada perguruan tinggi."
Untuk komen diansyah_71, AGM membalasnya dengan menyatakan, "sabar dan jangan banyak goyang."
Ada juga yang menyentil soal bantuan korban kebakaran.
"RUMAH BANTUAN KORBAN KEBAKARAN DULU PAK DI URUS DISELESAIKAN,SUDAH MASUK 2 THN RUMAH BANTUAN GK SELESAI,PIKIRKAN KORBAN KEBAKARAN DULU PAK BARU BANGUN MONAS," tulis akun wawan_hr
Untuk keluhan warga ini, Abdul Gafur Masud juga sudah memberikan jawaban dan berjanji akan segera menyelesaikannya.
"Nanti saya ambil ahli dari sebelumnya. Karna ketua pembangunan sudah ditunjuk sebelumnya," tulis AGM.
Progres Tower Penajam
Dilansir dari halaman LPSE Kabupaten PPU, proyek Tower Penajam ini kembali dianggarkan pada tahun ini dengan anggaran perencanaan.
Dalam pengumuman LPSE disebutkan nilai HPS paket perencanaan pembangunan tersebut mencapai Rp 3,7 miliar.
Setelah melalui proses lelang, akhirnya PT Pandu Perkasa asal Kota Bandung menjadi pemenang lelang dengan nilai Rp 2,9 miliar lebih.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU, Edi Hasmoro ketika dikonfirmasi TribunKaltim.co belum memberikan jawaban.
Kepala PUPR, Edi Hasmoro belum memberikan balasan pesan singkat yang dikirimkan TribunKaltim.co.
Sebelumnya, Edi Hasmoro mengatakan bahwa perencanaan pembangunan ini telah masuk pada APBD Pemerintah daerah dan dalam tahap perencanaan dengan nilai Rp 3,4 Miliar.
"Pembangunan tower penajam ini sudah masuk di APBD kita, mulai belanja modalnya dan perencanaannyanya.
Sekarang ini dinas PUPR baru proses ke tahap perancanaan Tower Penajam nilainya kurang lebih Rp 3,4 miliar," ujarnya beberapa waktu lalu.
Bulan Januari 2021 lalu, Edi Hasmoro mengungkapkan, bahwa pihaknya memperkirakan pembangunan Tower Penajam akan menelan anggaran hingga Rp 150 miliar, dengan skema pembiayaan tahun jamak (multiyears).
"Kalau fisik itu rencana awal memang Rp 150 miliar.
Kalau sekarang ini dari anggaran APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) sekitar Rp 2 miliar yang masuk dalam kerangka multyears.
Cuma kita belum lelang, kita melihat anggaran dulu, kalau ada memang ada selain dari murni baru kita lelang," kata Edi Hasmoro, Minggu (10/1/2021).
Lokasi pembangunan Tower Penajam ini telah ditetapkan yakni di sekitar Stadion Penajam, Keseluruhan Nenang, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU.
Rencana Pembangunan Tower Penajam sebagai landmark atau ikon daerah sepertinya bakal terwujud di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang juga sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) yang baru tahun ini.
Pasalnya, Pemerintah Daerah telah mengalokasikan anggaran senilai ratusan miliar rupiah untuk pembangunan tower penajam yang disebut-sebut tower yang akan melebihi tinggi dari Tugu Monumen Nasional (Monas) di Jakarta yang memiliki tinggi 132 meter.
Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya memperkirakan pembangunan Tower Penajam akan menelan anggaran hingga Rp 150 miliar, dengan skema pembiayaan tahun jamak (multiyears).
Baca juga: Ketua DPRD Penajam Paser Utara Berharap Ibu Kota Negara Segera Terwujud
Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim, Menhan Prabowo Sebut Pemerintah Harus Punya Keberanian
Baca juga: Kumpulkan Petinggi Partai Koalisi, Jokowi Bahas Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara Tetap Jalan