Virus Corona di Nunukan

Vaksinasi 1.400 Dosis di GOR Dwikora Nunukan Warga Berkerumun Abaikan Prokes, Dinkes Beri Penjelasan

Vaksinasi massal 1.400 dosis berlangsung di GOR Dwikora Nunukan, sejak pagi tadi hingga siang ini, tak sesuai protokol kesehatan Covid-19, Sabtu

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS
Warga berkerumun menyerahkan berkas kepada petugas di meja pendaftaran, GOR Dwikora Nunukan, Sabtu (11/09/2021), pagi. TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Vaksinasi massal 1.400 dosis berlangsung di GOR Dwikora Nunukan, sejak pagi tadi hingga siang ini, tak sesuai protokol kesehatan Covid-19, Sabtu (11/09/2021).

Vaksinasi massal yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan, menyasar 400 orang untuk jenis Moderna sebagai suntikan dosis pertama.

Sementara itu 1.000 orang lainnya untuk jenis Sinovac sebagai suntikan dosis kedua.

Dari pantauan TribunKaltara.com, tak sedikit warga Nunukan yang berdatangan ke GOR Dwikora. Bahkan di meja pendaftaran, petugas tampak kewalahan mengakamodir berkas peserta yang ingin mendapatkan vaksin Covid-19.

Alhasil, warga berkerumun dan tampak tidak peduli lagi dengan protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga: Dinkes Nunukan Beber Capaian Vaksinasi Covid-19 Baru 33 Persen, Masih Jauh dari Target

Baca juga: PPKM Level 3 Diperpanjang di Nunukan, Target Penguatan 3T Bertambah Jadi 295 Suspek

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Persembahan Lanal Nunukan, Sasar 130 Pekerja Migran Indonesia

Diketahui pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua dilakukan secara bersamaan.

Sehingga membuat kursi tempat antrean yang terletak di depan GOR Dwikora sejak pagi tadi terisi penuh.

Saat dimintai keterangan, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Irma, tak menampik hal itu.

Menurutnya, faktor membludaknya peserta vaksin Covid-19 hari ini, lantaran jadwal pelaksanaan vaksinasi untuk dosis kedua harusnya dilakukan kemarin, pada Jumat (10/9).

"Jadwal vaksin pertama dan kedua kami gabung. Seharusnya untuk dosis kedua kami lakukan kemarin tapi
kami alihkan hari ini," kata Irma pukul 14.00 Wita.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Nunukan, Kasus Positif Covid-19 Menurun 20 Persen, Pasien Sembuh Naik

"Pertimbangannya sumber daya manusia kita terbatas. Masa dari Kamis, Jumat, dan Sabtu kita buat vaksinasi massal. Kasihan petugas," ucapnya.

Tak hanya itu, alasan lain banyaknya peserta vaksin hari ini, kata Irma, banyak warga yang antre justru jadwal dosis keduanya sudah lewat waktu.

"Yang harusnya dosis kedua diterima Agustus lalu tapi mereka baru datang sekarang. Banyak yang alasan karena pada pelaksanaan vaksin kedua mereka bepergian ke luar daerah dan ada juga yang sakit, jadi vaksinasinya tertunda," ujarnya.

Kendati, petugas sudah memberikan informasi mengenai waktu penerimaan vaksin, melalui pesan singkat, namun tetap saja banyak yang tidak mengindahkan itu.

"Kami sudah atur jamnya harus datang ke GOR, tapi malah berdatangan padahal belum jamnya. Jadi kami kewalahan juga ngaturnya," tuturnya.

Baca juga: PPKM Level 3 Dijadwalkan Berakhir, Jubir Satgas Covid-19 Nunukan: Kasus Menurun 20 Persen

Irma menuturkan, pihaknya menyediakan waktu pelaksanaan vaksinasi massal itu sampai pukul 16.00 Wita.

"Jadi kami sudah bagi petugasnya mulai dari meja pendaftaran, meja vaksinasi dan sampai meja observasi. Kalau masih ada yang belum divaksin, lewat dari pukul 16.00 Wita, kami tunda vaksinasinya," ungkapnya.

Terlepas dari itu, Irma menceritakan situasi pagi tadi, saat vaksinasi sedang berlangsung, dirinya sempat diomelin oleh salah satu peserta.

Lantaran, tak terima dengan tindakan petugas yang mendahulukan seorang ibu, akibat saat dilakukan skrining ternyata ibu itu memiliki tekanan darah hingga 200 mmHg.

"Ketika ada sasaran yang tidak lolos skrining karena tekanan darahnya naik, maka diarahkan istirahat 15-20 menit di tempat yang sudah disediakan. Bisa pingsan orang kalau tetap disuntik atau bisa lebih buruk lagi," imbuhnya.

Baca juga: Pemerintah Turunkan Harga Rapid Test Antigen, Ini yang Dilakukan Klinik Yuli Medica Nunukan

Lebih lanjut Irma sampaikan, dirinya sudah sempat menjelaskan kepada pria yang marah padanya, namun malah mendapat omelan balik.

"Dia pikir ibu itu tidak antre alias ikut samping. Tapi kami sudah jelaskan malah dia emosi dan tunjuk-tunjuk saya. Bahkan sempat mau mukul saya. Pegawai dari Dinas Sosial juga mau dihajarnya, padahal bawa lima sasaran disabilitas dan ODGJ. Namanya Lansia, disabilitas, ODGJ ya memang harus didahulukan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved