Berita Nasional Terkini
Dititip ke Presiden Jokowi Jika dapat Jabatan, Ini Sosok Soetrisno Bachir Tokoh Senior Partai PAN
Diakui, Zulkifli Hasan ia menitipkan nama Soetrisno Bachir apabila Jokowi memberikan tawaran jabatan kepada PAN
TRIBUNKALTIM.CO - Nama Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir belakangan jadi perbincangan.
Hal tersebut bermula saat Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan merekomendasikan Soetrisno Bachir untuk mengisi posisi di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Diakui, Zulkifli Hasan ia menitipkan nama Soetrisno Bachir apabila Jokowi memberikan tawaran jabatan kepada PAN.
Namun, rekomendasi itu bukan berarti PAN menyodorkan nama karena kewenangan sepenuhnya berada di tangan Jokowi.
Baca juga: Hadiri Pelantikan DPW PAN Kaltim, Zulkifli Hasan Minta Kadernya Fokus Bantu Tangani Pandemi Covid-19
Baca juga: Datang ke Kaltim, Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan Singgung Seputar UU Minerba
Baca juga: BREAKING NEWS Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan Tiba di Samarinda, Pelantikan Pengurus DPW Kaltim
Zulkifli juga tak muluk-muluk menentukan jabatan melainkan semuanya diserahkan ke Presiden Joko Widodo.
"Kita tidak menyodorkan. Memang pernah satu pertemuan saya menyampaikan, karena ada Dewan Kehormatan PAN, namanya Mas Tris (Soetrisno Bachir, -Red) itu. Itu dulu tim sukses Pak Jokowi. Dulu Ketua KEIN (Komite Ekonomi Industri Nasional)."
"Kalau memungkinkan saya memang nitip itu. Apa saja (posisinya). Mas Tris sebagai tim sukses Pak Jokowi pada waktu itu untuk kembali bisa diperankan. Apapun (posisinya) terserah pemerintah," kata Zulkifli saat diwawancarai Karni Ilyas, dikutip dari channel YouTube Karni Ilyas Club, Senin (13/9/2021).
Spekulasi perihal posisi untuk PAN muncul setelah partai ini menyatakan bergabung dengan koalisi partai pendukung Presiden Jokowi.
Menurut Zulkifli, apabila ada jabatan untuk PAN, hal itu sebuah hal yang wajar.

Baca juga: Kamis Besok Zulkifli Hasan Hadir di Samarinda, Pembukaan Rakorwil DPW PAN Kaltim
Meski demikian, hingga saat ini belum ada pembicaraan terkait posisi untuk PAN.
"Memang hampir semua orang menanyakan hal itu kepada kami. Tapi sejujurnya, apa adanya, kita memang memutuskan kemarin sampai Rakenas, belum ada pembicaraan soal itu."
"Karena kami menyadari itu sepenuhnya hak prerogratif Presiden dan yang paling penting pikiran-pikiran kita itu bisa mempengaruhi kebijakan, itu yang paling penting,"
Sosok Seotrisno Bachir
Direkomendasikan oleh Zulkifli Hasan, seperti apa sosok Soetrisno Bachir?
Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Sosok Soetrisno Bachir, Tokoh Senior PAN yang Diusulkan Zulkifli Hasan di Pemerintahan Jokowi, Soetrisno Bachir merupakan tokoh senior di PAN.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Umum PAN pada 2005-2010.
Dikutip dari TribunnewsWiki, Soetrisno Bachir berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah.
Ia lahir pada 10 April 1957 atau saat ini berusia 64 tahun.
Soetrisno Bachir lahir dari keluarga pedagang.
Ayahnya bernama Bachir Ahmad, sementara ibunya bernama Latifah Djahrie.
Dari Pekalongan, Soetrisno Bachir kemudian kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Trisaksi Jakarta.
Namun, kuliah ini tidak ia selesaikan.
Gelar Sarjana Ekonomi kemudian ia dapatkan dari Universitas Pekalongan.
Mengikuti jejak sang ayah, Soetrisno Bachir sudah memulai usaha sejak usia 19 tahun dengan berjualan batik.
Setelah itu, ia juga membangun usaha di bidang properti hingga akhirnya ia sukses menjadi pengusaha.
Usahanya beragam mulai dari properti, surat kabar hingga ekspor impor.
Politisi Berlatar Pengusaha, Pernah Pimpin Lembaga yang Dibubarkan Jokowi.
Baca juga: Andi Harun Enggan Komentari Video Zulkifli Hasan Untuk Menangkan Barkati-Darlis di Pilkada Samarinda
Dari dunia usaha, Soetrisno bachir kemudian terjun ke politik.
Awalnya, ia sebagai donatur pada kegiatan sosial dan keagamaan.
Soetrisno Bachir banyak membantu kegiatan Partai Amanat Nasional (PAN).
Pada tahun 2005 Soetrisno Bachir maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Soetrisno Bachir pun akhirnya terpilih dalam kongres sebagai Ketua Umum PAN periode 2005-2010.
Selang lima tahun, Soetrisno Bachir terpilih sebagai Ketua Majelis Pertimbangan (MPP) PAN.
Selanjutnya, pada 2016, Soetrisno Bachir diminta Presiden Joko Widodo untuk menjadi Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
Soetrisno ditunjuk menjadi Ketua KEIN karena pengalamannya di dunia usaha agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, lembaga ini kemudian dibubarkan Jokowi pada 26 November 2020.
Alasan PAN Bergabung ke Koalisi Jokowi
Di awal wawancara dengan Karni, Zulkifli juga mengungkap alasan mengapa PAN akhirnya mendukung Jokowi.
Disampaikan Zulkifli, keputusan PAN mendukung Jokowi tidak lepas dari peristiwa bergabungnya capres dan cawapres yang diusung PAN dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke pemerintahan Jokowi.
PAN, kata Zulkifli, sudah dua kali berseberangan dengan Jokowi dalam Pilpres yakni Pilpres 2014 dan 2019.
Dalam dua Pilpres tersebut, calon presiden yang diusung oleh PAN selalu kalah.
Baca juga: Respon Barkati Terkait Video Zulkifli Hasan: Tinggal Tunggu SK Saja
Setelah Pilpres 2019, dalam perkembangannya, capres dan cawapres yang diusung PAN, Prabowo dan Sandiaga Uno akhirnya bergabung dengan menjadi menteri di Kabinet Jokowi.
Dari situ, lanjut Zulkifli, kemudian diputuskan untuk merapat ke pemerintahan Jokowi.
"Kita diskusi di internal (PAN). Kita sekarang bela apa apalagi. (Calon) Presiden kita (Prabowo-Red) udah disitu, Wapres (Sandiaga Uno) udah disitu, oleh karena itu kita putuskan akan lebih produktif kalau kita mendukung pak Jokowi," terangnya.
Di sisi lain, kata Zulkifli Hasan, dirinya melihat dua kali Pilpres telah menyebabkan polarisasi yang tinggi di masyarakat.
Menurutnya, polarisasi itu bahkan sampai ke tingkat dusun atau kampung.
Hal itu membuat ruang publik diisi dengan nuansa kebencian.
PAN, lanjut Zukifli, berpendapat hal itu tidaklah bagus.
Pasalnya, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Menurut Zulkifli, dengan bergabung ke pemerintah, PAN akan lebih produktif sehingga bisa menyampaikan pikiran dan gagasannya ke pemerintah.
"Sehingga kita bisa menyampaikan pikiran-pikiran kita, gagasan-gagasan kita untuk menjembatani antara dua pendapat yang saling bertolak belakang antara satu sama lain. Nah peran itu lah yang kita coba ambil, PAN ambil," terang mantan Ketua MPR ini.
Baca juga: Nasib Malang Amien Rais, Didepak Zulkifli Hasan Dari Dewan Kehormatan PAN dan Diganti Ketua KEIN
Perihal PAN yang baru merapat ke koalisi Jokowi saat ini, Zulkifli mengakui hal itu karena adanya proses di internal.
Hal itu tidak lepas dari keberadaan Amien Rais sehingga pada awalnya muncul dua pendapat di PAN.
"Kan awal-awal ada dua pendapat yang tidak mudah. Setelah kongres, saya terpilih kembali, lebih mudah untuk merumuskan barulah kita putuskan kemarin," ujarnya. (*)