Berita Nasional Terkini

Anak Iswahyudi Cerita Sosok Sang Ayah, Korban Pesawat Rimbun Air yang Jatuh di Wilayah KKB Papua

Iswahyudi korban pesawat Rimbun Air asal Balikpapan meninggalkan istri dan seorang anak perempuan.

Editor: Heriani AM
Dok TNI-Polri
Tim evakuasi gabungan tiba di lokasi kecelakaan pesawat Rimbun Air di salah satu gunung di Kampung Bilorai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO - Iswahyudi korban pesawat Rimbun Air asal Balikpapan meninggalkan istri dan seorang anak perempuan.

Rencananya, jenazah Iswahyudi akan dimakamkan esok Sabtu (18/9/2021) di rumah duka di Balikpapan.

Diketahui, Iswahyudi merupakan 1 dari 3 korban jatuhnya pesawat Rimbun Air di wilayah Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Baca juga: Hampir Tiba di Bandara, Tapi Pesawat Rimbun Air Batal Mendarat, Akhirnya Jatuh di Wilayah KKB Papua

Baca juga: Iswahyudi Putra Balikpapan, Mekanik Rimbun Air Jatuh di Papua, Sosok Pendiam Namun Peduli

Baca juga: Jenazah Mekanik Rimbun Air yang Jatuh di Papua Diterbangkan Besok ke Balikpapan

Pesawat Rimbun Air sejatinya sudah akan mendarat di Bandara Bilogai, namun dibatalkan.

Pesawat Rimbun Air lantas memutar, dan saat itulah hilang kontak.

Belakangan, Rimbun Air ditemukan jatuh di sekitar wilayah KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya.

Proses evakuasi tiga awak Rimbun Air melibatkan 100 personel termasuk dari SAR, TNI dan Polri.

Rimbun Air diketahui membawa material bangunan dan logistik untuk prajurit TNI.

Meski demikian, penyebab jatuhnya Pesawat Rimbun Air bukan disebabkan oleh KKB Papua.

Tribunnews.com dengan judul Pemda Intan Jaya Sebut Kecelakaan Pesawat Rimbun Air Karena Cuaca Ekstrem

Baca juga: Mekanik Pesawat Rimbun Air Tinggalkan Dua Anak Perempuan di Balikpapan, Keluarga Sebut Sudah Ikhlas

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupatan Intan Jaya, Yoakim Mujizau menegaskan jatuhnya Pesawat Rimbun Air di Distrik Sugapa, murni karena kecelakaan.

Yoakim menyebut, kecelakaan ini akibat cuaca di wilayah Bandar Udara Bilogai sedang ekstrem.

Hal ini disampaikan Yoakim pada Kamis (16/9/2021), demi meluruskan banyaknya spekulasi masyarakat terkait sebab jatuhnya pesawat Rimbun Air.

"Kami tegaskan bahwa apa yang terjadi pada pesawat Rimbun Air adalah murni kecelakaan."

"Pesawat tersebut alami kecelakaan karena faktor cuaca ekstrem yang terjadi di Bandar Udara Bilogai saat pesawat hendak mendarat," terang Yoakim dalam keterangan tertulis, dikutip Tribunnews.com, Jumat (17/9/2021).

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved