Evaluasi Pariwisata di Berau, Berkaca pada Yogyakarta tak Terpaku Segmentasi

TRIBUNKALTIM.CO, BERAU - Industri pariwista menjadi sektor andalan bagi daerah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur yang kebetulan sumber daya alamnya sangat berpotensi jadi idaman para pelancong. 

Namun sejauh ini, berdasarkan kajian, jenis pariwisata di Kabupaten Berau masih berpaku pada segmentasi. 

Hal itu disampaikan oleh Plt Bapelitbang Berau, Agus Wahyudi kepada TribunKaltim.co di Kabupaten Berau pada Selasa (21/9/2021). 

Agus menjelaskan, evaluasi terkait pariwisata sejauh ini berasal dari salah satu indikator yakni, jumlah lama kunjungan. 

Baca juga: Sektor Pariwisata Masih jadi Opsi untuk Dongkrak Pendapatan Kabupaten Berau

Baca juga: Paparkan Keindahan Pariwisata Berau, Bupati Sri Juniarsih Harapkan Makin Dikenal hingga Mancanegara

Baca juga: Pulau Maratua Bakal Bangun Patung Soekarno Setinggi 7 Meter, Anggaran dari Pemerintah Pusat

Namun, pariwisata Berau saat ini masih harus mengandalkan segmentasi.

“Segmentasi dalam artian, hanya orang-orang tertentu saja yang ingin datang," ungkapnya.

Berbeda seperti Yogyakarta dan Bali, segmennya sudah menyeluruh.

"Ini yang perlu diubah. Mungkin karena biaya cenderung harus lebih besar jika ke Berau,” bebernya.

Baca juga: Dukung Pengembangan Pariwisata Berau, Pelni Siapkan Kapal Singgahi Pelabuhan Tanjung Batu

Sebab itu, evaluasi mengenai segmentasi ini perlu diperbaiki, agar wisata Berau bisa menyeluruh dibanyak kalangan.

Menurut Agus, setidaknya, para wisatawan tidak hanya datang sekali. 

Ia mencontohkan, Jika Berau pandai melihat peluang, misalkan Pulau Maratua dapat digunakan saat ada agenda besar seperti konfrensi daerah.

Hal itu sangat menguntungkan Kabupaten Berau, termasuk pelaku wisatanya.

Baca juga: 86 Pekerja di Sektor Pariwisata Berau Terdampak Covid-19 Terima Bantuan Sosial, Segini Jumlahnya

Begitu juga Kabupaten Berau saat ini sedang bekerjasama dalam membangun Ekonomi Biru.

Dengan bekerjasama memberi bantuan yakni masterplan daerah pariwisata Kabupaten Berau.

“Sebenarnya wacana mencari pendapatan dari Pariwisata ini kan sudah lama, sejak dari pemerintahan terdahulu, tapi perlu sekali evaluasi agar tidak stuck,” ungkapnya. (*)