Berita Samarinda Terkini

Wakil Rektor Belum Tahu Ada Pertambangan Ilegal yang Berjarak 50 Meter dari Kampus UIN Samarinda

Wakil Rektor Kemahasiswaan UIN Sultan Aji Muhammad Idris, Muhammad Abzar, mengaku belum mengetahui adanya kegiatan tambang ilegal.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Aksi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah UIN Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda, yang menolak adanya kegiatan tambang ilegal di dekat kampus pada Selasa (21/9/2021) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY  

"Kami juga mengutuk ilegal mining yang berdampingan langsung dengan kampus dan akan mengusut tuntas," tegas Windy Irwan Ady.

"Kami mempertanyakan dan mengkritisi apa yang terjadi di belakang kampus. Ini gerakan awal, tapi bukan yang terakhir," sambungnya.

Windy juga menguraikan dari data yang didapat, bahwa tambang sudah berjalan sekitar dua bulan.

Kegiatan penambangan ini tentu sangat bising, mengganggu kenyamanan kampus ketika pembelajaran tatap muka akan digelar.

Baca juga: Dampaknya Kian Memprihatinkan, Wagub Minta OPD Terkait Tindak Lanjuti soal Tambang Ilegal

Tak hanya itu, kawasan sekitar juga akan bersiap menghadapi dampak bencana yang timbul akibat ulah penjahat lingkungan ini.

"Tentunya akan mengganggu jika kuliah offline (tatap muka). Belum lagi nantinya jika terjadi bencananya. Longsor sudah terjadi dua minggu. Hasil observasi terdapat tumpukan batu bara," urainya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved