Bayi Dikubur dalam Pot Bunga

Dulu Heboh Bayi dalam Freezer, Kini Mahasiswi di Samarinda Kubur Bayinya dalam Pot Bunga

Kali ini, oknum mahasiswi di Samarinda, Kalimantan Timur diduga mengubur bayinya dalam pot bunga di kamar kosnya.

Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Tim Inafis dari Polresta Samarinda membawa barang bukti terkait penemuan jasad bayi yang dikubur dalam pot bunga di kamar kos Jalan Wolter Monginsidi, Samarinda, Kalimantan Timur, (Rabu (22/9/2021). TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

Dari pengakuan SA, bayi perempuan itu sudah tidak bernyawa ketika dilahirkan.

Mengetahui bayinya tak bernyawa, SA yang mengaku kalut segera membungkus bayinya dengan plastik hitam.

Menurut penjelasan Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit, SA mengaku terpaksa menyimpan bayinya dalam freezer karena sulit menguburkannya.

Dia tidak bisa untuk menggali tanah, selain juga tidak mau ketahuan orang lain.

Baca juga: Bayi dalam Freezer - Ternyata saat Melahirkan SA Gunakan Metode ini

Awalnya SA menyimpan bayi yang telah dibungkus dengan plastik hitam tersebut ke dalam freezer di kulkas rumahnya.

SA baru memindahkan bungkusan plastik hitam berisi bayinya dua hari kemudian setelah membeku.

Bungkusan tersebut dibawa ke tempat pencucian mobil, di Kampung Satu RT 11, Jalan Pulau Bunyu.

Di tempat pencucian mobil tersebut, SA memasukkan plastik hitam yang berisi bayinya ke dalam panci.

Selanjutnya, panci tersebut dimasukkan ke bagian bawah chest freezer bersama dengan daging, ayam, dan lain-lainnya.

Diketahui, SA sehari-harinya diberi tugas oleh suaminya untuk mengelola pencucian mobil.

SA melarang karyawannya membuka panci tersebut.

Baca juga: Bayi dalam Freezer - Saksi Mengaku Empat Hari Berturut-Turut Dengar Suara Tangis Bayi dari Dapur

Kepada polisi, SA mengungkapkan kalau dirinya sudah tidak menginginkan anak lagi dari suami sirinya berinisial DO.

"Waktu kita periksa, pengakuan pelaku tidak mau lagi memiliki anak. Sehingga pelaku tidak memberitahukan kepada suaminya kalau lagi hamil. Tapi kalau lagi lemas, suaminya tanya pelaku menjawab lagi sakit," ucap Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit melalui Kanit Reskrim AKP Choirul Tanjung.

Pelaku mengaku ketika mengetahui hamil ia ingin menggugurkan kehamilannya, namun merasa takut.

Akhirnya kehamilannya terus berlanjut, sampai akhirnya bayi yang dilahirkan tersebut tidak bernyawa lagi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved