Gerakan 30 September
PROFIL & Biodata Letkol Untung Komandan Cakrabirawa yang Dituduh Berkomplot dengan DN Aidit di G30S
SImak profil dan biodata Letkol Untung yang dituduh menjadi komplotan Ketua PKI DN Aidit di balik Peristiwa G30S/PKI.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah profil dan biodata Letkol Untung, komandan Cakrabirawa yang dituduh menjadi komplotan Ketua PKI DN Aidit di balik Peristiwa G30S/PKI.
Dituduh sebagai salah satu tokoh kunci Peristiwa G30S/PKI, Letkol Untung pun dijatuhi dengan hukuman mati.
SImak profil dan biodata Letkol Untung yang dituduh menjadi komplotan Ketua PKI DN Aidit di balik Peristiwa G30S/PKI, mulai dari masa lalu, karir militer hingga dituduh sebagai penghiana
Banyak pihak menilai Letkol untung adalah satu diantara pengkhianat dalam kejadian G30S.
Baca juga: Ditayangkan di Mana Malam Ini? Jadwal, Jam Tayang, Live Streaming Film G30S PKI di TVOne dan MNCTV
Baca juga: DAFTAR 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Gerakan 30 September, Profil Lengkapnya
Baca juga: Kisah Ilham, Anak DN Aidit, Takut Tuliskan Nama Belakang Aidit hingga Pertemuan dengan Amelia Yani
Namun, tak sedikit juga yang menganggap ia hanya boneka oknum-oknum yang ingin menggulingkan pemerintahan Soekarno.
Dikutip dari Wikipedia, Untung lahir Desa Sruni, Kedungbajul, Kebuman, Jawa Tengah pada 3 Juli 1926.
Mengutip Kompas.com, Untung memiliki nama asli Usman.

Ia berganti nama menjadi Untung setelah berhasil meloloskan diri ke Madiun saat pasukan Siliwangi melakukan pembersihan terhadap Batalyon Seodigdo.
Batalyon Soedigdo yang merupakan bagian dari Divisi Panembahan Senopati, diyakini terlibat Peristiwa Madiun 1948.
Selama di Madiun, Untung terlibat dalam bagian kecil peristiwa Madiun Affair 1948.
Usai Peristiwa Madiun dan Agresi Militer Belanda II, ia kembali ke Jawa Tengah dan mengubah namanya.
Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Putri Ahmad Yani dan Putra DN Aidit Punya Hubungan Khusus
Ia kemudian masuk ke TNI melalui Akademi Militer di Semarang.
Di tahun 1949, Untung menjabat sebagai Komandan Kompi Batalyon 444 di Kleco, Solo.
Lalu, 10 Oktober 1950 berubah menjadi Brigade Panembahan Senopati dan di bulan Januari 1952 berganti nama Resimen Infanteri 15.