Banjir di Samarinda

Program Pengendalian Banjir di Samarinda Dirumuskan dalam 13 Kegiatan di Lokasi Berbeda hingga 2024

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Wilayah Sungai (BWS) wilayah IV mengungkapkan penanganan di wilayah hulu bagi per

TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF
Sungai Karang Mumus yang tengah dalam proses pengerjaan penurapan oleh BWS Kementerian PUPR di kawasan Segmen Pasar Segiri. TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF 

Bendali pertama akan dibangun di kelurahan Sungai Siring yang berada di alur Sungai Lubang Putang yang terletak di Kampung Pampang Dalam.

Selanjutnya Bendali juga akan di Kelurahan Sempaja Selatan dan kolam retensi di depan Pasar Bengkuring.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) kota Samarinda, Sugeng Chaeruddin yang mengatakan pembangunan Bendali di dua kawasan hulu itu akan dilaksanakan dengan skema pembiayaan tahun jamak (Multi Years Contract).

Penentuan pembangunan Bendali itu juga telah didiskusikan dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) wilayah IV Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang juga memiliki tugas dalam penanganan banjir di kota Samarinda.

“Kita (pemkot) sementara memilih membangun Bendali di wilayah hulu Sungai Siring daerah Pampang untuk mengurangi tekanan air yang masuk ke bendungan Benanga,” jelas Sugeng di balai kota pada Senin (30/9/2021).

“Satunya di Bengkuring, untuk menghilangkan banjir yang sering terjadi di perumahan Bengkuring,” tambahnya.

Sugeng mengemukakan pembangunannya akan mulai dikerjakan pada tahun 2022 dengan penganggaran dan pengerjaan yang bertahap hingga tahun 2024.

Dua bendali yang akan dibangun itu juga diputuskan untuk dikerjakan oleh pemkot sepenuhnya, meskipun sumber anggaran pembangunannya tak hanya dari APBD kota dan juga akan diupayakan dari bantuan pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.

Baca juga: Proyek RS Korpri Dibangun di Kawasan Banjir, Dinas PUPR Sebut akan Bangun 20 Sumur Resapan

“Jadi kita lekukan semua, misalnya penanganan banjir di Bengkuring untuk urusan Daerah Aliran Sungai (DAS) disana kita tangani semua,” imbuh Sugeng menambahkan.

Program rencana pelaksanaan pengendalian banjir di Kota Samarinda sendiri dirumuskan terdapat 13 kegiatan di lokasi yang berbeda yang akan dilakukan hingga tahun 2024.

Beberapa di antaranya dilaksanakan dengan skema pembiayaan tahun jamak, serta ada pula yang diupayakan untuk didorong untuk ditangani pemerintah pusat seperti pembangunan sistem pintu air di Sungai Karang Mumus.

Adapun kapasitas Bendali yang akan dibangun di kelurahan Sungai Siring sendiri ditargetkan memiliki kapasitas tampungan air hingga 109,4 ribu meter kubik.

Sedangkan untuk Bendali Batu Cermin di Sempaja Selatan akan dibangun dengan kapasitas 270 ribu meter kubik.

Sekda kota Samarinda sendiri belum dapat menyebutkan secara pasti besar anggaran yang akan dialokasikan untuk pembangunan tahap pertama di tahun 2022 tersebut.

Walikota Samarinda, Andi Harun juga sempat mengungkapkan bahwa perlunya pembangunan Bendali atau polder penampung air di daerah hulu kota Samarinda untuk mencegah limpasan air yang menuju kawasan pemukiman di perkotaan.

Hal itu dikarenakan saat banjir melanda kelurahan Budaya Pampang dan Perumahan Bengkuring, air diindikasikan berasal dari daerah Badak Mekar di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sehingga dua titik penampungan tersebut menjadi prioritas pertama untuk pengendalian banjir di Kota Samarinda. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved