Berita Nasional Terkini
Suara Lantang Tina Toon Sorot Program Anies Baswedan yang Tak Bikin Kenyang, Ada Banjir dan Covid-19
Suara lantang Tina Toon sorot program Anies Baswedan yang tak bikin kenyang, ada banjir dan Covid-19
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan penyanyi cilik Agustina Hermanto atau Tina Toon meluapkan pendapatnya di rapat paripurna Hak Interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sekadar informasi, Tina Toon merupakan anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP.
Artis cilik yang tenar dengan lagu Bolo-bolo ini melontarkan kritik tajam terkait program Formula E.
Menurut Tina Toon, ajang Formula E tak bikin kenyang rakyat.
Sejauh ini, Pemprov DKI sudah mengucurkan sekitar Rp 1 triliun untuk penyelenggaraan Formula E.
Baca juga: Akhirnya Anies Baswedan Pastikan Formula E Tak Pakai APBD Lagi, Jakarta Jadi Tuan Rumah 3 Tahun
Baca juga: Guntur Romli Sorot KNPI yang Tiba-Tiba Bela Anies Baswedan,Giring Buat Kantor PSI Dikepung Pendemo
Baca juga: Interpelasi Anies Baswedan Soal Formula E Memanas, Gerindra Sebut Ada Nafsu Politik PSI dan PDIP
Sebelumnya, Anies Baswedan berjanji gelaran Formula E tak akan menggunakan APBD.
Adapun Hak Interpelasi terhadap Anies Baswedan terkaiyt Formula E diusulkan Fraksi PSI dan PDIP.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Tina Toon Luapkan Amarah saat Rapat Paripurna soal Pelaksanaan Formula E: Balapan Gak Bikin Kenyang! Anggota DPRD DKI Jakarta, Agustina Hermanto alias Tina Toon, melakukan interupsi saat paripurna interpelasi Formula E.
Tina Toon sempat meluapkan protes kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan setelah memberikan keputusan terkait pelaksanaan balapan Formula E.
Diketahui lewat Instagram pribadinya @tinatoon101, Rabu (29/9/2021), Tina Toon mengunggah video saat rapat paripurna.
Ia menentang keras rencana Anies Baswedan menggelar Formula E.
Bahkan, mantan penyanyi cilik ini menyebut ajang balap tak bikin kenyang.
Tina juga mengatakan dengan tegas daripada mengadakan Formula E, ada kepentingan lain yang bisa diurus oleh pemerintah apalagi di masa pandemi Covid-19.
"Balapan nggak bikin kenyang, kita masih Covid, masih banjir, masih terancam banyak," kata Tina Toon.
"Sebagai warga dan masyarakat banyak prioritas, mohon ketua jangan sampai ditutup. Tolong berikan kami kesempatan menyampaikan usulan," sambungnya.
Baca juga: Geisz Chalifah Ungkap 1 Kelemahan Anies Baswedan yang Bikin Refly Harun Heran hingga Bertanya Balik
Menurut Tina, mengadakan balapan Formula E merupakan salah satu hal yang hanya membuang uang rakyat.
Di samping itu, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang banyak masyarakat yang kesulitan.
"Kami hanya ingin bertanya untuk program-program Pemprov yang kami nilai tidak pro rakyat dan mengandung banyak pertanyaan seperti balapan Formula E."
"Yang telah mengeluarkan dan akan mengeluarkan uang rakyat yang fantastis triliunan kalau lanjut."
"Lebih baik anggaran diprioritaskan untuk pemulihan Covid dan banjir," tulisnya.
Di akhir keterangan unggahannya, Tina Toon pun berharap hak interpelasi Formula E tetap dilanjutkan.
"Semoga dalam waktu dekat bisa dijadwalkan kembali dan kami bisa bertanya dan Pemprov bisa menjawab," tulis Tina.
Janji Anies Baswedan
Dilansir dari Tribun Jakarta dalam artikel berjudul Formula E Diundur, Gubernur Anies Baswedan Pastikan Formula E Tidak Menggunakan APBD, Gubernur Anies Baswedan melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta mengabarkan polemik menjelang perhelatan Formula E.
Awak media pun menerima pernyataan resmi dari Diskominfotik DKI Jakarta yang menyebut, Formula E tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD).
Baca juga: Cap Anies Baswedan Pembohong, Fahri Hamzah Ingatkan Giring PSI Tak Cengeng & Nangis Diserang Balik
"Tidak ada lagi biaya yang dikeluarkan dari APBD, baik commitment fee maupun biaya penyelenggaraan ke depan," TribunJakarta.com mengutip dari pernyataan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada awak media, Rabu (29/9/2021).
Setelah pandemi, lanjut pernyataan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pembayaran commitment fee tahunan tersebut tak lagi dibayarkan.
Selain itu, rencananya perhelatan Formula E akan digelar lima tahun.
Rencana Formula E yang semula dilaksanakan pada 2020, ditunda menjadi 2022 karena dampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan kesepakatan antara BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan Formula E Operation (FEO), Formula E akan dilaksanakan selama tiga tahun mulai 2022.
"Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, periode pelaksanaan disesuaikan tiga tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024," jelasnya.
Anies Baswedan beserta jajarannya ini menilai, tiga tahun merupakan waktu yang baik memaksimalkan penyelenggaraan Formula E.
Terlebih, melihat dampak ekonominya dinilai akan berkembang.
Tapi di sisi lain, sejumlah negara yang menyelenggarakan Formula E mengalami kerugian karena distop.
"Justru merugikan jika Formula E hanya dilaksanakan sekali karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan pos terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali," tutup isi pernyataan anak buah Anies Baswedan tersebut.
Baca juga: Namanya Dituding Bekingi Anies Baswedan dari Pemeriksaan KPK, Novel Baswedan Blak-blakan
Seperti yang diketahui Pemprov DKI memiliki kewajiban untuk membayar biaya komitmen Formula E selama lima tahun berturut-turut dengan rincian :
- Sesi 2019/2020: 20 juta poundsterling
- Sesi 2020/2021: 22 juta poundsterling
- Sesi 2021/2022: 24,2 juta poundsterling
- Sesi 2022/2023: 26,620 juta poundsterling
- Sesi 2023/2024: 29,282 juta poundsterling. (*)