Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - PKS Sudah Pernah jadi Oposisi Maupun Dalam Pemerintahan, Sonhaji: Masyarakat yang Nilai
Ketua PKS Balikpapan, Sonhaji menyebutkan posisi oposisi ini secara nasional, dalam rangka memberikan check and balancing kepada pemerintah.
Kemudian kita mendukung pemerintah ini dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Kota Balikpapan ini.
Kalau dari pusat sendiri apakah posisi oposisi ini akan terus berjalan sampai 2024?
PKS ini sudah pernah menjadi oposisi dan sudah pernah berada dalam pemerintahan Pak SBY selama 2 periode.
Jadi, bagaimana sebenarnya posisi di dalam pemerintahan maupun posisi oposisi ini menjadi sarana untuk membangun negeri ini.
Misalkan, di dalam pemerintahan kita memberikan support dan apabila dalam posisi oposisi, memberikan oposisi yang konstruktif dalam rangka memberikan keseimbangan pemerintahan.
Di 2024 nanti, isu apakah yang akan dijual PKS sebagai oposisi di pusat?
Jadi, sebenarnya kalau di tingkat nasional, apalagi sekarang posisi oposisi ini cuma tinggal ada 2 partai ya, seakan-akan tinggal Demokrat dan PKS saja. Sesungguhnya, oposisi yang tinggal ada 2 partai ini, bukan berarti menjadikan partai semakin kecil.
Karena dengan adanya oposisi ini masyarakat dan konstituen bisa menilai peran partainya seperti apa.
Kalau dia posisinya ini menguntungkan, membela suara-suara masyarakat pada umumnya, tentu masyarakat akan memberikan support, tetapi kemudian dengan adanya posisi oposisi ini dianggap tidak menguntungkan masyarakat juga, maka tentunya masyarakat akan melihat.
Tapi, apa yang kita lakukan sebagai partai oposisi ini dalam rangka memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk menjalankan pemerintahan ini secara seimbang.
Bagaimana PKS memaknai Partai Gelora, apakah keberadaan mengurangi jumlah konstituen PKS Balikpapan?
Apakah tergerus? Sebenarnya tidak hanya partai Gelora, semua partai di sini berkompetisi. Kita berkompetisi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
Tidak hanya konstituen PKS saja, tetapi secara umum kepada seluruh masyarakat Balikpapan. Apakah kemudian partai Gelora menjadi kompetitor? Tidak hanya partai Gelora, semua partai berkompetisi untuk memberikan pelayanan terbaik.
Di 2019 banyak kader dan simpatisan bahkan caleg dari PKS menyeberang ke Partai Gelora. Berkaca dari kejadian itu, apakah ada screening khusus yang dilakukan di 2024?
Kita tetap membuka wawancara terbuka semuanya. Kita kemarin, memang pada waktu itu gonjang-ganjingnya di 2019, sesudah pencalegan selesai semua tinggal masa tahapan untuk kampanye, bahkan sudah mendekati masa pencoblosan di April, untuk komitmen sendiri kan kita ada pakta integritas.