Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - PKS Sudah Pernah jadi Oposisi Maupun Dalam Pemerintahan, Sonhaji: Masyarakat yang Nilai

Ketua PKS Balikpapan, Sonhaji menyebutkan posisi oposisi ini secara nasional, dalam rangka memberikan check and balancing kepada pemerintah.

Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/CAHYO ADI WIDANANTO
BAHAS PEMILU - Ketua PKS Balikpapan, Sonhaji (2kanan) usai menjadi narasumber dalam Talkshow Tribun Kaltim Series “PKS Menuju 2024" yang membahas strategi PKS menghadapi Pemilu 2024 

Apa contoh butir di pakta integritas tersebut?

Ya, tentunya di aturan itu undang-undang “seseorang bisa dikeluarkan dari partai politik itu apabila dia memiliki afiliasi pada partai yang lain”.

Itu sudah terlihat semisal seseorang tersebut ada di PKS kemudian ada afiliasi dengan partai yang lain, ya kita tawarkan kalau memang lebih berat ke partai yang dia dukung, ya silakan mengundurkan diri kemudian kita tarik KTAnya.

Jadi, ada pakta integritas yang harus ia taati menurut AD/ART partai itu sendiri sesuai undang-undang yang berlaku.

Artinya, harus siap untuk dicabut dari anggota dewan atau di-PAW begitu ya, Pak?

Ya, benar. Selama dia kemudian menunjukkan bukti adanya afiliasi dengan partai lain dan dibuktikan dengan bukti-bukti autentik atau bukti yang menjelaskan ada kecenderungan ke satu partai ya risikonya memang harus mengundurkan diri, kalau tidak mau ya kita akan proses secara PAW (Pergantian Antar Waktu).

Soal logo yang berubah, apa yang ingin dicapai PKS?

Memang ada semangat baru di dalam PKS ini setelah Munas (Musyawarah Nasional) di 2020 kemarin. Jadi, ada semangat baru berupa perubahan logo, perubahan Mars, Himne, Visi Misi dan seterusnya ini menjadikan semangat baru bagi PKS.

Kalaupun logo ini memang sudah didesain sudah agak lama dan kemudian dilaunching pada waktu Munas di 2020 kemarin.

Jadi, semangat baru dengan logo baru memang perlu pertimbangan ya, karena mengubah logo itu memang berisiko.

Tapi, kemudian jika perubahan logo ini memberikan dampak kepada masyarakat, tentunya akan menjadi suatu momentum yang baru.

Misalkan, dari kotak menjadi bulat, bulat ini melambangkan kesetaraan atau tidak terkotak-kotakkan, kemudian warna oranye yang melambangkan semangat melayani dengan kehangatan.

Kita sendiri secara internal merasa bahwa dengan logo baru ini adanya semangat baru dan harapan baru untuk banyak melayani dan semakin setara atau universal.

Apakah ini juga sebagai salah satu cara PKS menjaring para pemilih muda?

Ya, tentunya dengan warna dan logo baru ini memang diperuntukkan untuk menarik semua segmen ya tidak hanya yang muda, ibu-ibu, remaja, semuanya. Jadi, ini memang semangat untuk terus memperbaiki di dalam internal partai ini sendiri.

Apa-apa yang kemudian kita rasa perlu memperbaiki internal ini, ya kita perbaiki. Tidak hanya yang visual saja yang kita perbaiki, tetapi semangat untuk melayani tadi itu juga.

Karena partai ini didirikan dalam rangka Rahmatan Lil Alamin. Semangat di internal PKS itu adalah menjadikan partai ini sebagai sarana untuk beribadah. (Niken Dwi Sitoningrum/Bagian 3/Selesai)

WAWANCARA EKSKLUSIF KETUA PKS BALIKPAPAN, SONHAJI Bagian 1

WAWANCARA EKSKLUSIF KETUA PKS BALIKPAPAN, SONHAJI Bagian 2

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved