Gerakan 30 September
Inilah Negara yang Telah Mengetahui Rencana G30S PKI, Memilih Diam Karena Faktor Presiden Soekarno
Ternyata, bukan PKI saja satu-satunya yang mengetahui akan adanya peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap sejumlah jenderal TNI
Usai insiden tersebut, PKI langsung diberangus, dan pembantian anggota PKI ini dipimpin oleh Jenderal Soeharto.
Tentara dan polisi melakukan penangkapan besar-besaran, kemudian menyiksa dan menahan anggota PKI.
Namun dalam peristiwa pembantaian ini beberapa negara dituding terlibat, seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Baca juga: Isu TNI Disusupi PKI Dibantah Pangkostrad Dudung, Ekstrem Kanan Juga Diwaspadai Tak Hanya Komunisme
Keikutcampuran dua negara ini disebabkan oleh perang dengan Vietnam, yang berideologi Komunis.
Pasalnya, PKI saat menjadi partai terbesar di Indonesia, dengan 3,5 juta pendukung dan sekitar 20 juta warga terlibat dengan organisasinya.
Selain itu Israel juga mencium tentang pembantaian ini, namun mereka memilih diam.
Kementerian Luar Negeri Israel pernah membongkar segel dokumen yang memberikan informasi selama tahun 1950-an di Indonesia.
Dokumen-dokumen itu berisi segelintir hal yang diketahui agen mata-mata Israel meski bertentangan dengan pernyataan pemerintah Indonesia.
Israel saat itu melihat Soekarno sebagai penghambat dalam membangun hubungan Indonesia-Israel, dalam pandangan Perang Dingin Soekarno harus disingkirkan.
Baca juga: LENGKAP KLARIFIKASI AY Nasution Soal 3 Patung Penumpasan PKI di Kostrad yang Disebut Gatot Nurmantyo
Mulai pertengahan 1950-an, Israel dan Indonesia melakukan interaksi informal, tentang pertahanan dan kemanan, tetapi tidak menjalin hubungan diplomatik.
Israel mengatakan, Indonesia tertarik mendapatkan pesawat tempur dan Israel.
Tetapi pemerintah Israel memutuskan untuk tidak menjual senjata ke Indonesia karena tiga alasan:
Pertama penolakan Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik formal dengan Israel, kedua kesulitan dalam menjaga kerahasiaan, dan ketiga risiko bahwa penjualan tersebut akan membahayakan hubungan Israel dengan negara-negara lain di kawasan itu.
Dalam telegram kepada direktur Kementerian Luar Negeri tertanggal 11 April 1958, diplomat Israel Walter Eytan menulis:
"Masalah ini tidak akan tetap menjadi rahasia, sebagaimana kesepakatan dengan Nikaragua dan Kuba tidak tetap menjadi rahasia. Setiap penjualan senjata ke Indonesia akan menimbulkan permusuhan dengan negara-negara Asia yang penting."
Baca juga: Siapa Ahmad Sukendro? Sosok Jenderal Selain AH Nasution Lolos dari Maut G30SPKI, Dekat dengan CIA