Berita Viral
Viral Video Pengunjung Air Terjun Tersapu Banjir Bandang, 3 Orang Jadi Korban
Kejadian mencekam terjadi di sebuah air terjun di Cebu, Filipina. Kejadian ini terekam kamera, dan videonya pun viral di media sosial.
TRIBUNKALTIM.CO - Kejadian mencekam terjadi di sebuah air terjun di Cebu, Filipina.
Saat pengunjung tengah bersantai menikmati air terjun yang jernih, tiba-tiba saja air deras datang.
Banjir bandang lantas menyapu pengunjung di air terjun tersebut.
Kejadian ini terekam kamera, dan videonya pun viral di media sosial.
Dalam video tersebut, nampak pengunjung air terjun tersapu banjir bandang saat sedang bermain di tengah sungai.
Baca juga: Tak Jadi Ditilang, Wanita Ini Malah Dikirimi Pesan Berkali-kali oleh Oknum Polisi, Ceritanya Viral
Baca juga: Viral Video Lesti Kejora Sumpal Makanan ke Rizky Billar, Sikapnya Tuai Sorotan
Baca juga: Pemuda Menata Sandal Jamaah Masjid Viral di Media Sosial, Ternyata Anak Pemilik Hotel dan Resort
Peristiwa tersebut ternyata terjadi di Cebu, Filipina.
Dilansir dari Kompas.com, Vvdeo itu salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @unmanfaat, Rabu (29/9/2021).
"Waterfall accident in Cebu Phillipines (kecelakaan air terjun di Cebu, Filipina)," demikian narasi pada twit yang telah dibagikan lebih dari 2.800 kali itu.
Dalam video yang beredar, awalnya tak ada yang janggal dari peristiwa itu.
Beberapa detik berlalu, mendadak arus air terjun semakin deras, hingga warna air yang bening berubah kecoklatan.
Arusnya makin deras hingga beberapa pengunjung yang berada air terjun cepat-cepat naik ke tempat yang aman.
Beberapa orang yang tak sempat menyelamatkan diri dari kejadian dan tersapu arus deras itu.
Bagaimana kronologi kejadian tersebut?
Baca juga: NEWS VIDEO Viral Kebakaran Hebat di Kompleks Borobudur Manokwari Papua Barat
Tiga orang tewas
Menelusuri video itu, video yang sama diunggah akun YouTube salah satu media di Filipina, Manila Bulletin.
Dilansir dari laman Manila Bulletin, Selasa (28/9/2021), peristiwa itu terjadi di Cebu Utara, Filipina pada Minggu (26/9/2021) pukul 13.00 waktu setempat.
Tepatnya, di Air Terjun Tinubdan, yang sebenarnya tak boleh diakses oleh pengguna umum.
Tiga orang tewas setelah tersapu derasnya banjir bandang.
Kantor Polisi Provinsi Cebu, Cebu Provincial Police Office (CPPO), menyelidiki peristiwa itu karena ada orang berenang di Air Terjun Tinubdan.
Pemerintah kota setempat tidak mengizinkan penggunaan secara komersial.
Baca juga: Viral Ibu di Aceh Antar Anak Tes CPNS, Tersenyum Walau Putranya Tak Lolos, Banjir Doa dari Warganet
Tiga korban tewas dalam peristiwa itu adalah Jude Monterola (17), Princess Alastra (7) dan ibunya yang bernama Jacel (32).
Jenazah Monterola ditemukan sekitar delapan jam setelah kejadian.
Sementara, Alastra ditemukan sekitar pukul 11.30 waktu setempat pada Senin lalu, dan ibunya, Jacel, ditemukan pukul 01.00 waktu setempat pada Selasa di Perairan Kota Carmen, Cebu Utara.
Pada video yang tersebar, tampak Monterella tengah berupaya meraih sepotong kayu.
Akan tetapi, arus air sangat deras sehingga dia kehilangan pegangan dan ikut hanyut.
Tidak untuk umum
Kepala CPPO, Kolonel Polisi Engelbert Soriano, mengatakan, polisi telah dikerahkan di daerah itu untuk memastikan tempat itu dilarang untuk umum.
Soriano mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki untuk mencari tahu siapa yang mengizinkan para korban piknik di lokasi tersebut.
Baca juga: Viral Ibu di Aceh Antar Anak Tes CPNS, Tersenyum Walau Putranya Tak Lolos, Banjir Doa dari Warganet
Mantan Wali Kota Catmon, Dan Modiquillo Jusay, yang kini menjadi anggota dewan kota, mengatakan, daerah tempat air terjun itu merupakan milik pribadi.
"Itu tidak dikembangkan oleh unit pemerintah daerah sebagai tujuan wisata karena dianggap daerah berbahaya," kata Jusay.
Sebuah plakat di pintu masuk area menunjukkan bahwa orang yang akan berenang di air terjun diminta membayar 50 Peso FIlipina atau sekitar Rp 14.000 sebagai sumbangan
Jusay mengatakan, daerah itu rawan banjir karena berada di dekat sungai utama Catmon.
Wilson Ramos, pejabat sementara dari Badan Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana Provinsi, mengatakan, ada sekitar 100 orang berenang di daerah itu ketika banjir bandang terjadi.
Ketiga korban tersebut merupakan bagian dari 11 keluarga yang sedang bermain di air terjun. (*)