Berita Nasional Terkini

Beranikah Jokowi Reshuffle Mensos Risma Usai jadi Sorotan, Pengamat Ini Sangsi Sebab Sama-sama PDIP

Beranikah Jokowi reshuffle Mensos Tri Rismaharini atau kerap disapa Risma usai jadi sorotan, pengamat ini sangsi sebab sama-sama PDIP.

Penulis: Kun | Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo. Beranikah Jokowi reshuffle Mensos Tri Rismaharini atau kerap disapa Risma usai jadi sorotan, pengamat ini sangsi sebab sama-sama PDIP. 

Menurut Rusli, evaluasi tersebut perlu dilakukan Presiden Jokowi karena mantan Wali Kota Surabaya itu selalu emosional dalam banyak kesempatan.

Apalagi aksinya baru-baru ini ketika rapat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota Gorontalo terkait pemadanan data mengenai penerima bansos.

Ketika itu, Risma marah-marah sambil menunjuk-nunjuk kepada seorang pendamping Program Keluarga Harapan atau PKH dengan sangat emosional.

Tak hanya itu, bahkan sempat terlontar kata 'tembak' dari mulut Risma yang ditujukan kepada petugas pendamping PKH tersebut.

“Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di Youtube, di mana-mana karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu,” kata Rusli usai menghadiri acara Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah bertempat di Hotel Maqna, Jumat (1/10/2021).

Rusli pun mengaku merasa tersinggung dengan sikap Risma yang marah-marah kepada warganya. Gubernur Rusli menilai sikap Mensos Risma tidak patut ditiru.

Baca juga: NEWS VIDEO Presiden Jokowi Tiba di Jayapura dan Siap Buka PON XX Papua

Alasannya, karena selain sebagai seorang ibu, Risma juga merupakan seorang pejabat publik yang mengemban amanah sebagai Menteri Sosial

Menurut Rusli sikap Risma yang kerap marah-marah telah memberikan contoh buruk, bagaimana seorang pejabat negara bersikap.

“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” ucap Rusli.

Ia kemudian mengingatkan Risma untuk menjaga sikap di depan rakyat. Terlebih, ketika berkunjung ke kampung orang.

“Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalau pun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi,” ujarnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved