Berita Nasional Terkini
Pembunuh ibu dan Anak di Subang Ditangkap dalam Waktu Dekat? Janji Polisi & Pengakuan Yosef Terbaru
Update berita terbaru kasus Subang: pembunuh ibu dan anak di Subang ditangkap dalam waktu dekat? simak janji polisi dan pengakuan Yosef terbaru
TRIBUNKALTIM.CO - Update berita terbaru kasus Subang: pembunuh ibu dan anak di Subang ditangkap dalam waktu dekat? simak janji polisi dan pengakuan Yosef terbaru
Tanda tanya tentang siapa dalang dibalik pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat akan diumumkan kepolisian dalam waktu dekat.
Lalu apakah pembunuh ibu dan anak di Subang ditangkap dalam waktu dekat? Kepolisian cukup optimistis dapat mengungkap pelaku pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu setelah dilakukan autopsi kedua kali di pemakaman kedua almarhumah.
Seperti diberitakan, jasad Tuti dan Amali ditumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di halaman rumah di Jalancagak, Subang pada 18 Agustus 2021 lalu.
Baca juga: KASUS SUBANG Segera Terkuak? Janji Polisi & Temuan Terbaru soal Alat yang Diduga Digunakan Pembunuh
Baca juga: TERBARU! PENGAKUAN Yosef & Pesan buat Pembunuh Ibu dan Anak di Subang: Amel Itu Anak Kesayangan Saya
Baca juga: PELAKU SUDAH DITANGKAP? Fakta Terbaru Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Misteri Darah di Baju Yosef
Berbagai spekulasi berkembang di publik terkait pelaku pembunuhan.
Yosef, suami Tuti dan ayah dari Amalia menjadi salah satu yang dituduh terlibat dalam peristiwa itu.
Adapula, istri muda Yosef bernama Mimin.

Tak tahan dengan tuduhan itu, sambil menahan tangis, Yosef mengutarakan keadaan batinnya.
Ia bercerita mengenai anak dan istrinya yang menjadi korban rajapati.
Sebelumnya, jasad Tuti dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tak bernyawa di dalam bagasi mobil Alphard di halaman rumah, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, 18 Agustus 2021.
Mereka berdua disebut menjadi korban rajapati.
Namun, siapa pelaku dari kasus itu masih belum terungkap.
Sampai tulisan ini dibuat, pihak kepolisian masih bekerja keras untuk mengungkapnya.
Baca juga: POLISI TEMUKAN TITIK TERANG! Update Kasus Subang Hari Ini, Pemilik NMax Biru dan Avanza Putih DIburu
Kini, Yosef mengaku stres karena ia terus-terusan mendapatkan fitnah.
"Fitnah bertubi-tubi di mana-mana. Saya sampai merasa stres, dengan tekanan itu," ujarnya sambil berkaca-kaca, dikutip Tribunjabar.id dari video di channel Youtube tvOneNews, Rabu (6/10/2021).
Menurut Yosef, ia merasakan sakit sampai sekarang.
Pasalnya, ia mendapatkan banyak cobaan.
Setelah anak dan istrinya menjadi korban, tak sedikit pula yang menuduhnya sebagai pelakunya.
Yosef mengatakan, ia bukan merupakan pelakunya dan tak pernah menyuruh orang untuk melakukan hal keji seperti itu.
"Saya tidak melakukan dan tidak pernah menyuruh orang (untuk melakukan hal keji pada Tuti dan Amalia).
"Saya merasa sakit sampai sekarang. Itu betul-betul anak saya. Tapi orang enggak percaya lagi saya sakit sebenarnya," ujarnya, seperti dilansir
Artikel terkait telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Sambil Menahan Tangis, Yosef Akui Sakit Setelah Tuti dan Amalia Tiada, Sebut Bukan Ia Pelakunya.
Yosef mengatakan, mudah-mudahan fitnah yang tertuju padanya berubah menjadi doa.
Baca juga: ANDAI Polisi Menyerah, Keluarga Punya Cara Lain buat Ungkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Ia ingin fakta sebenarnya segera terungkap.
"Mudah-mudahan semua fitnahan itu menjadi doa, dan cepat terbuka orang-orang yang betul menzalimi, anak dan istri saya," katanya.
Yosef dan Yoris Direncanakan Bertemu
Yosef adalah suami dari Tuti. Ia juga diketahui memiliki istri muda bernama Mimin Mintarsih.
Sementara itu, Yoris adalah anak tertua dari Yosef dan Tuti.
Seiring berjalannya waktu, muncul asumsi liar di masyarakat yang tak mendasar.
Di samping itu, disebut-sebut Yoris dan Yosef juga saling tuduh saat proses penyidikan kasus ini berjalan.
Pada akhirnya, hubungan mereka berdua juga disebut tak harmonis.
Pihak keluarga Tuti, Indra Zainal mengatakan, pihak Yosef dan Yoris sebenarnya sudah berencana bertemu.
Ia berharap secepatnya mereka dipertemukan agar asumsi liar tak melebar.
"Soalnya agar asumsi liar dari masyarakat tidak melebar ke mana-mana," kata Indra Zainal saat dihubungi melalui sambungan seluler, Rabu (6/10/2021).
Lebih lanjut, pria yang juga Kepala Desa Jalancagak itu mengatakan, sebenarnya pada Senin lalu Yoris dan Yosef telah berencana bertemu di kantor desa.
Namun pertemuan itu gagal karena tak ada konfirmasi lagi dari Yosef.
Sebelumnya, Indra juga mengungkapkan, ia ingin meluruskan perihal tudingan bahwa keluarganya sudah "menyerang" Yosef.
Menurutnya, tudingan tersebut tidak benar adanya.
Indra tak memungkiri, asumsi liar di masyarakat lah yang menjadi salah satu faktor yang membuat hubungan Yoris dan Yosef sempat tak harmonis.
"Makanya secara inisiatif kami ingin mengajak bertemu ke Pak Yosef," ujarnya.
Terkait perkembangan kasus yang membuat Tuti dan Amali jadi korban, Indra mengatakan, pihaknya mempercayakan semuanya ke pihak kepolisian.
Ia berharap agar pelaku yang membuat Tuti dan Amalia hilang nyawa bisa terungkap.
"Kami mempercayakan semuanya sekarang ke pihak kepolisian, mudah-mudahan cepat terungkap," kata Indra.
Ahli Forensik Yakin Kasus Subang Pasti Terungkap
Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti ikut melakukan autopsi ulang jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hal tersebut terlihat dari laman Instagram Story dr Hastry.
Menurut pantauan TribunnewsBogor.com dari akun Instagram hastry_forensik, tampak dr Hastry tengah mengenakan seragam khusus warna biru.
Kemudian, bersama rekan-rekan yang lain, dr Hastry pun memulai untuk autopsi jenazah Tuti dan Amalia.
"Bismillah, mulai merumput lagi," tulis dr Hastry, Sabtu (2/10/2021).
Setelah pukul 17.00 WIB, dr Hastry pun memberi kabar kalau autopsi selesai.
Menurut sang ahli forensik ini, ia yakin kalau penyebab sebenarnya kematian Tuti dan Amalia yang tewas itu akan segera terungkap.
Tak hanya itu, pelaku pembunuhan keji ibu dan anak di Subang tersebut juga akan terbongkar.
"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," tulis dr Hastry.
Sang ahli forensik ini mengaku sangat bersemangat melakukan tugasnya demi menguak kebenaran di balik pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Bahkan dr Hastry ikut mendoakan kedua almarhumah Tuti dan Amalia agar bisa meninggal dengan tenang.
"Semangat nanti lanjut malam lagi. Semangat demi kemanusiaan, kasihan almarhumah menunggu. Biar korban tenang di sana," ucap dr Hastry.
Setelah itu, dr Hastry menyempatkan diri untuk berfoto di depan kantor Polres Subang.
Dalam caption, dr Hastry menyebut kebenaran akan segera terungkap.
"Percaya kamu bisa..karena utk kebaikan dan menolong sesama …Tuhan akan kasih kemudahan
#semoga terungkap #pasti terungkap #dokter polwan forensik #nevergiveup #kebenaran diatas segalanya," tulis dr Hastry.
Polisi: Kami Tetap Profesional dalam Menentukan Tersangka Kasus Pembunuhan Subang
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago menegaskan, Kepolisian hingga kini masih terus melakukan pendalaman terkait kasus pembunuhan ibu-anak di Subang, Jawa Barat.
Erdi meminta agar masyarakat memberi waktu dan kesempatan untuk penyidik dalam bekerja memecahkan kasus pembunuhan yang disebutnya sebagai kejahatan luar biasa.
Ia juga berharap supaya media massa tidak memberitakan kabar yang simpang siur dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena dapat menjadi kendala bagi penyidik.
"Biarkan penyidik ini bekerja. Karena dengan adanya pemberitaan-pemberitaan yang simpang siur, yang bukan berasal dari penyidik, ini tentunya akan menjadi kendala kita sendiri," ucap Kabid Humas.
Erdi menegaskan, Kepolisian tetap profesional dalam proses menentukan tersangka berdasarkan petunjuk dan alat bukti yang sah.
"Silahkan masyarakat menduga dan sebagainya. Tetapi kami tetap profesional untuk menentukan tersangka-tersangka berdasarkan petunjuk dan bukti yang sudah kita terima secara detail. Kemudian yang dari hasil evaluasi dan nanti akan ada gelar perkara," pungkasnya.
Kapolda Jabar: Olah TKP Kami Perdalam Lagi
Polisi masih terus bekerja keras mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, pada 18 Agustus 2021.
Hingga 30 September 2021, atau 45 hari berlalu, belum terungkap siapa pembunuh keduanya. Korban pembunuhan adalah Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Keduanya ditemukan meninggal dalam keadaan bertumpuk di bagasi mobil Toyota Alphard yang terparkir di pekarangan rumah mereka.
Sementara itu, orang pertama yang menemukan mereka adalah Yosef, suami Tuti, setelah melihat di rumahnya ada ceceran darah.
Terkait lamanya pengungkapan kasus pembunuhan sadis tersebut, Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri menegaskan bahwa pihaknya masih terus berupaya mengungkap kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, ya (terungkap)," ujarnya di IKEA Kota Baru Parahyangan, Kamis (30/9/2021), seperti dikutip TribunJabar.id.
Ahmad Dofiri mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan yang menghebohkan warga tersebut.
"Masih terus dilakukan pendalaman-pendalaman, kemudian pemeriksaan beberapa saksi-saksi," lanjut Ahmad Dofiri.
Saat ini yang dilakukan, polisi terus memperdalam olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan di daerah Dusun Ciseuti. Polisi berharap dengan pendalaman informasi yang dilakukan, kasus pembunuhan sadis tersebut bisa segera terungkap.
"Olah TKP juga kami perdalam lagi," ucap Ahmad Dofiri.
Janji Polisi: Tetap Kita Upayakan menemukan tersangka
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Erdi A Chaniago mengatakan bahwa pihaknya enggan untuk berandai-andai jika kasus pembunuhan ini sudah mengarah ke pelaku.
Menurut dia, yang pasti polisi masih bekerja secara profesional mengungkap kasus tersebut.
"Insya Allah, saya tidak bisa berandai-andai mengarah atau tidaknya. Tetapi, selama ini tetap akan kita upayakan mencari menemukan tersangka," ucap Erdi di Mapolresta Bandung, Kamis (30/9/2021), seperti dilansir Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kapolda Jabar Katakan Kasus Subang Tak Lama Lagi Terungkap, Masih Ada yang Perlu Didalami.
"Karena ini merupakan suatu kejahatan yang memang luar biasa, yang kemungkinan terencana kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan," lanjutnya.(*)