Berita Samarinda Terkini

Kesulitan Lepas Cincin hingga Jari Bengkak, Pemuda di Samarinda Minta Bantuan Disdamkar

Seorang pemuda bernama Riza dengan raut wajah menahan sakit mendatangi Posko 1 Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, Kamis (7/10/2021) pagi. 

HO/DISDAMKAR SAMARINDA
Proses pemotongan cincin yang melingkar di jari telunjuk Riza (22) di Posko 1 Mulawarman Disdamkar Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (7/10/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Seorang pemuda bernama Riza dengan raut wajah menahan sakit mendatangi Posko 1 Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, Kamis (7/10/2021) pagi. 

Markas pemadam Samarinda itu di Jalan Mulawarman, Kelurahan Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota,  Samarinda, Kalimantan Timur.  

Koordinator Wilayah Posko 1 Disdamkar Kota Samarinda, Polly Rachman menjelaskan, ekspresi kesakitan tersebut disebabkan oleh cincin titanium yang melingkar paksa di jari telunjuk sebelah kanan pemuda 22 tahun tersebut.

Baca juga: 13 Rumah Terbakar, Disdamkar Samarinda dan Relawan Gabungan Sempat Kesulitan Padamkan Api

Baca juga: Lapas Narkotika dan Disdamkar Samarinda Gelar Simulasi Kebakaran Bagi Seluruh Petugas

Baca juga: Disdamkar Samarinda Kesulitan Menuju ke Sumber Api di Lantai 2, Pintu Ruko Terkunci

Kepada TribunKaltim.co, Polly Rachman menerangkan, korban datang seorang diri pada pukul 08.36 WITA.

Ia melanjutkan, kondisi jari telunjuk korban yang sudah membengkak parah dan bernanah menyebabkan proses eksekusi pelepasan cincin cukup dramatis.

Hal itu lantaran Riza tak sanggup menahan rasa sakit akibat cincin yang melekat paksa dan menyebabkan jarinya membengkak cukup parah.

"Jadi setelah diam selama 1 jam, kami akhirnya meminta bantuan rekan petugas medis untuk mendapatkan obat bius agar mengurangi rasa sakit korban," jelasnya.

Tetapi, lanjut Oplly Rachman, meski sudah disuntikan obat bius, nyatanya tidak membuat warga Kelurahan Teluk Lerong, Gang Roda tersebut menjadi tenang.

"Jadi terpaksa 3 orang petugas (Disdamkar) memegang tubuh Riza, 3 orang yang penanganan (memotong cincin)," jelasnya.

Setelah berupaya dengan segala dramatis yang ada, akhirnya cincin yang melingkar paksa tersebut berhasil terpotong menggunakan gerinda khusus pemotong cincin.

"Cincinnya jenis titanium. Itu memang tebal, jadi perlu waktu 25 menit baru bisa terputus," jelasnya.

Baca juga: Bentuk Kampung Pencegahan Dini Kebakaran, Disdamkar Samarinda Gelar Edukasi Alat Pemadam Api Ringan

Ia juga menambahkan, cincin yang digunakan Riza (22) sudah melingkar paksa sejak dua minggu lalu.

Pemuda kelahiran 1998 tersebut membeli di pedagang pasar malam dan mempercayai cincin yang dibelinya dihuni oleh makhluk gaib dan dipasang secara paksa.

"Kata Nakes yang menyuntikan obat bius, jari (telunjuk) Riza itu sudah termasuk infeksi. Syukurnya obat bius masih bereaksi, berarti belum terlalu terlambat ditangani," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved