Perahu Karam di Kukar
ABK Hilang Saat Perahu Ces Karam di Loa Kulu Belum Ditemukan, Unit Siaga SAR Bakal Perluas Pencarian
Supriyadi jadi korban hilang saat menaiki perahu ces yang dikemudikan Sabirin, warga Loa Kulu yang hendak mengantar kedaratan dari kapal TB
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Anak buah kapal (ABK) Tugboat (TB) Ganoya X bernama Supriyadi hilang saat perahu ces yang ditumpangi bersama tiga rekannya karam, ketika hendak membeli keperluan kapal.
Supriyadi jadi korban hilang saat menaiki perahu ces yang dikemudikan Sabirin, warga Loa Kulu yang hendak mengantar kedaratan dari kapal TB bersama dua rekan lainnya.
Dua orang ABK lain selamat dari insiden karamnya perahu ces beserta juru mudinya, Sabirin.
Hanya Supriyadi yang hilang ditelan ganasnya perairan Sungai Mahakam dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Di posko pencarian Pal 10 Unit Siaga SAR Samarinda, TNI-Polri, relawan gabungan dan unsur terkait melakukan penyisiran sejak pagi hari ini, dan hasilnya masih nihil atau belum ditemukannya korban tenggelam.
Baca juga: Jakarta Disebut akan Tenggelam dalam 10 Tahun, Ini Penjelasan Ahli dan Wilayah yang Berisiko
Baca juga: Niat Bantu Bocah Yang Terbawa Arus, Nelayan di Banda Aceh Malah Tenggelam
Baca juga: Langkah Awal, Cara Menolong Orang Tenggelam ala Basarnas Samarinda
Terkait kendala yang dihadapi, cuaca yang mendung, angin kencang disertai petir, dan arus sungai yang deras sempat menghentikan sejenak pencarian.
"Unsur rescue yang terlibat dalam pencarian terbagi. Ada yang menyisir ke arah hulu dan hilir," sebut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Klas A Balikpapan Melkianus Kotta melalui Koordinator Unit siaga SAR Samarinda, Dwi Adi Wibowo, Jumat (15/10/2021) hari ini, ditemui di posko pencarian.
Area sendiri yang di sisir oleh Unsur Rescue gabungan hari ini sejauh tiga kilometer dari LKP (Last Known Position) atau posisi terakhir korban terlihat, menggunakan rubber boat.
Untuk titik-titik yang dicurigai bakal timbulnya korban juga belum bisa di prediksi pihaknya, pasalnya Supriyadi terakhir kali terlihat persis di tengah perairan Sungai Mahakam.
Alhasil, penyelaman pun tidak dilakukan Unit Siaga SAR Samarinda, selain masalah visibility atau jarak pandang di dasar sungai.
"Penyelaman juga tidak kita lakukan, karena posisi terakhir korban dinyatakan hilang berada ditengah sungai, dan arus juga kencang," kata Dwi Adi Wibowo.
"Besok pencarian akan diperluas, menunggu arahan berikutnya. Pastinya diperluas, bisa 6-8 kilometer ke arah hilir sungai," imbuhnya.
Arus lalu lintas sungai sendiri dikatakan Dwi Adi Wibowo cukup ramai, kapal-kapal pembawa ponton batu bara hilir mudik disekitar area lokasi pencarian.
Baca juga: 3 Hari Pencarian, Korban Tenggelam Ditemukan di Sungai Damit Paser Sudah tak Bernyawa
Untuk itu pihaknya juga berkoordinasi kesemua kapal yang melintas di channel radio Basarnas untuk menginformasikan ketika ada petunjuk korban terlihat diperairan.
"Sudah kami koordinasikan, di jalur radio. Jika ada bantuan atau melihat korban diketemukan oleh kapal yang berlayar segera informasikan pada kami," pungkasnya. (*)