Berita Viral
BABAK BARU Dugaan 3 Anak Dirudapaksa di Luwu Timur, Kuasa Hukum Sebut Korban Akui Perbuatan Ayah
Kuasa hukum tiga anak korban rudapaksa di Luwu Timur, Rezky Pratiwi mengatakan ketiga korban sudah mengakui adanya kekerasan seksual ayah kandungnya.
"Trauma itu bisa saja tidak muncul karena anak-anak tidak mengerti dengan peristiwa yang mereka alami dari pelaku."
Baca juga: Tema Mata Najwa Malam Ini Apa Iya #PercumaLaporPolisi, Sorot Kasus Viral Rudapaksa di Luwu Timur
"Ini bisa berbahaya ketika disebarkan ke publik, bisa menyebabkan kesalahpahaman," sambungnya.
Rezky kemudian membenarkan ketiga anak itu sudah mengakui adanya kekerasan seksual.
Bahkan pengakuan itu diungkap ketiga anak itu di hadapan petugas kepolisian.
"Jadi di dalam pemeriksaan psikiatri di Rumah Sakit Bhayangkara sebenarnya anak-anak menceritakan fakta peristiwa itu," katanya.
"Semuanya tiga-tiganya menceritakan bahwa terjadi kekerasan seksual yang dilakukan terlapor."
"Bahkan dalam asasemen P2TP2A Luwu Timur yang kami protes karena mengeluarkan kesimpulan yang serampangan itu anak-anak juga mengaku pada petugas bahwa terjadi kekerasan seksual oleh terlapor.""
"Tapi penyidik mengabaikan testimoni para anak dalam laporan tersebut," tukasnya.
Perkembangan Terkini
Kasus dugaan ayah kandung rudapaksa tiga anak kandung di Luwu Timur memasuki babak baru.
Tim asistensi Mabes Polri mengaku telah melakukan wawancara dengan petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) terkait dugaan kasus tersebut.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono menyebut pihak P2TP2A yang dimintai keteranan juga turut melakukan asesmen dan konseling pada ketiga anak tersebut.
"Tim melakukan interview dengan petugas P2TP2A Pemda Luwu Timur yaitu saudari Yuleha dan Saudari Hirawati yang telah melakukan asesmen dan konseling pada saudari RS dan ketiga anaknya," ungkap Rusdi, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Jenazah Bupati Luwu Timur Tiba, Warga: Ya Allah Pak Haji, Terlalu Cepat Meninggalkan Kami
Selain Rusdi, kedua petugas PSTP2A itu juga ikut mendampingi tiga bocah yang diduga menjadi korban pencabulan pada 2019 lalu.