Kabar Artis
Baim Wong Disorot karena Video Kakek Suhud, Peneliti BRIN Sebut Undang-undang & Aturan Buat Konten
Baim Wong tengah jadi sorotan karena video Kakek Suhud. Sebenarnya adakah aturan dalam membuat konten? Simak penjelasan lengkap dari peneliti BRIN
Penulis: Aro | Editor: Rita Noor Shobah
"Jadi sebelum memberikan judgement atau penilaian, kita perlu melakukan kroscek terhadap kebenaran sebuah informasi," pungkasnya.
Hanya Demi Konten?
Sementara terkait sikap Baim Wong seperti yang ditunjukkan di dalam video tersebut, Sosiolog dari Universitas Negeri Sebelas Maret ( UNS ) mengingatkan pepatah Jawa, bener ning ora pener.
Dosen Sosiologi dari Universitas Negeri Sebelas Maret ( UNS ) Surakarta, Siti Zunariyah seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, menilai, sikap Baim Wong ini mirip istilah dalam bahasa Jawa.
"Bener ning ora pener atau benar tetapi tidak tepat."
"Kalau saya, sebagai yang belajar tindakan sosial, sebenarnya yang dilakukan oleh Baim Wong bisa dinilai dalam dua sudut pandang," kata Siti seperti dikutip TribunKaltim.co dari Kompas.com, Selasa (12/10/2021).
Pertama, jika Baim Wong mengatasnamakan tindakannya sebagai sebuah pembelajaran kepada kakek agar bekerja dan tidak malas, Siti Zunariyah melihat, secara rasional hal tersebut masuk akal.
"Artinya, tujuannya baik," ungkap dia.
Namun persoalannya, kata Siti, kita hidup di lingkungan atau budaya yang tidak bisa dilepaskan begitu saja.
Nah, tindakan yang diambil Baim untuk menyampaikan tujuan tersebut dinilainya tidak tepat.
Inilah poin kedua yang dilihat Siti.
"Tidak cukup hanya tujuannya baik, tapi harus dilakukan dengan cara yang baik dan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada, termasuk menghargai orang tua dan sebagainya," jelasnya.
"Benar bahwa menyadarkan atau memberi tahu orang kalau bekerja keras itu penting.
Tetapi harus dilakukan dengan cara yang baik," imbuhnya.
"Bener, ning ora pener, kalau orang Jawa bilang."