Berita Berau Terkini
Banyak Anjing Liar dan Kera, Pulau Maratua di Berau Punya Potensi Tinggi dalam Penyebaran Rabies
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau akan melakukan vaksin rabies rutin setiap tahun kepada hewan ternak maupun hewan liar, terutama anjing
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau akan melakukan vaksin rabies rutin setiap tahun kepada hewan ternak maupun hewan liar, terutama anjing dan kucing.
Sekretaris Distanak Berau, Lita Handini mengatakan, untuk tahun 2021 setidaknya ada 4 ribu kuota vaksin rabies yang disediakan untuk pencegahan virus rabies di seluruh Kabupaten Berau.
Hanya saja, kata dia, dosis sebanyak itu masih belum mencukupi untuk menjadikan Berau bebas dari ancaman virus rabies.
Untuk menambah kuota vaksin di tahun 2022 mendatang, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Bapelitbangda Berau, agar mendapat dukungan pengadaan vaksin dari APBD.
“Kalau dibilang cukup, belum ya. Karena jumlah hewan ternak dan liar yang dapat menularkan virus rabies itu banyak di Berau. Makanya, kita berharap dukungan dari APBD Berau, untuk penambahan vaksin tahun depan,” ungkapnya, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: Jadi Objek Wisata, Kepulauan Derawan Berau Wajib Bebas Rabies
Baca juga: Bontang Masuk Daerah Tertular Rabies, Cakupan Vaksin terhadap Hewan Masih 20 Persen
Baca juga: Peringati World Rabies Day, DKP3 Bontang Gelar Vaksinasi Hewan secara Gratis
Dijelaskan Lita, pencegahan rabies tidak bisa dilakukan hanya setahun saja, melainkan harus dilakukan secara terus menerus setiap tahun.
Adapun pencegahan rabies difokuskan kepada wilayah yang menjadi objek pariwisata, seperti Pulau Derawan, Bidukbiduk, hingga Maratua.
Sebagai tujuan wisata, tentu ada kekhawatiran adanya potensi penularan rabies kepada masyarakat setempat, ataupun wisatawan. Adapun wilayah yang berpotensi tinggi penyebaran rabies, yakni Pulau Maratua.
“Karena di sana yang paling banyak anjing liar, dan monyetnya. Kalau Pulau Derawan dan sekitarnya, masih belum terlalu dikhawatirkan,” jelasnya.
Menurutnya, untuk kasus rabies belum pernah ditemukan di Kabupaten Berau.
Lantaran upaya yang dilakukan pihaknya selama ini dalam mencegah penularan rabies di Berau, cukup membuahkan hasil. Namun bukan berarti, potensi penularannya tidak bisa terjadi.
Baca juga: Jelang Hari Rabies Sedunia, Disbunak Paser Siapkan 2.050 Dosis Vaksin Gratis untuk Hewan Piaraan
Saat ini pihaknya masih melakukan mapping atau pendataan terkait penyebaran hewan liar yang dapat menularkan virus rabies di seluruh Kabupaten Berau.
Akan tetapi, pendataan yang dilakukan mengalami sejumlah kendala, yakni sulitnya mendata hewan liar tanpa pemilik, khususnya anjing.
“Jadi ini perlu waktu dan tenaga. Alhamdulillah, hingga sekarang belum ada terjadi penularan di Berau. Semoga itu tidak pernah terjadi,” katanya.
Dia menerangkan saat ini ada 6 pusat kesehatan hewan di Kabupaten Berau, yang sudah dilengkapi tenaga kesehatan dan paramedik.