Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Pengganti Thohari Aziz, Ketua PDIP Balikpapan Budiono: Kita Pegang Kesepakatan 8 Partai
Hingga kini, kursi Wakil Walikota Balikapan masih kosong. Ketua DPC PDIP Kota Balikpapan, Budiono menyebut ada dua kandidat pengganti.
Apakah di PDIP berlaku sistem mahar untuk calegnya?
Saya belum pernah mendengar mahar itu. Apa yang saya jalani, belum pernah mendengar hal tersebut.
Adakah instruksi khusus dari pusat untuk caleg-caleg di daerah jelang pemilu 2024 nanti?
Saya pikir instruksi khususnya samalah untuk semua, tapi tentunya semakin kita banyak bersama rakyat dengan turun ke bawah, masyarakat juga akan melihat dan mengetahui kualitas orang tersebut.
Adakah strategi untuk menjaring pemilih muda atau milenial?
Saya pikir kita tidak bisa pungkiri bahwa kita juga harus menyesuaikan diri dengan era digitalisasi ini.
Karena bagaimanapun juga di era 4.0 ini kita dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Tentu untuk menghadapi pemilih pemula, itu bagaimana cara kita juga untuk mengambil hatinya.
Tapi yang terpenting, ketika kita menyampaikan itu, ideologi partai dan arah perjuangan partai itu yang harus kita sampaikan. Bukan kita merekrut atau mengambil hatinya dengan iming-iming.
Tetapi kita matangkan dulu. Kita akan memasuki era digital itu dengan inovasi kita. Seperti membuat mereka sadar bahwa menyampaikan sesuatu ke pemerintahan itu jalurnya adalah jalur politik.
Apakah PDIP memiliki rencana untuk merekrut kader-kader dari generasi Z untuk menarik perhatian kalangan ini di 2024 nanti?
Kalau bicara anak muda tadi, kita mempunyai badan partai atau sayap partai bernama Taruna Merah Putih dan di sana ada Banteng Muda Indonesia, di sana ada anak-anak muda yang juga memberikan materi kepada anak-anak muda terkait PDIP, ideologi dan arah perjuangannya.
Bapak Budiman Sudjatmiko juga mengungkapkan bahwa PDIP dengan Trisakti relevan dengan anak muda atau era digitalisasi.
Di Pilgub 2008 kemarin kan PDIP sempat mencalonkan Ketua Umumnya, Pak Safaruddin. Bagaimana di 2024?
Terkait ketentuan atau wacana ya bisa-bisa saja. Namun demikian semua ada di DPP partai. Tahapannya pun tidak semudah itu.
Mulai dari penjaringan, penyaringan, fit and proper, dan terakhir juga ada pembekalan kepala daerah. Bisa saja terjadi begitu.