Breaking News

Berita Nasional Terkini

Gibran Rakabuming Respon Polemik Celeng vs Bebek di Internal PDIP Jawa Tengah, Anggap Ganjar Senior

Walikota Solo, Gibran Rakabuming respon polemik Celeng vs Bebek di internal PDIP Jawa Tengah, anggap Ganjar Pranowo senior.

Kolase Tribunkaltim.co
Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming Raka. Walikota Solo, Gibran Rakabuming respon polemik Celeng vs Bebek di internal PDIP Jawa Tengah, anggap Ganjar Pranowo senior. 

TRIBUNKALTIM.CO - Polemik internal PDIP Celeng vs Bebek masih berlanjut.

Kendati tak sepanas kemunculan awalnya, namun isu tersebut masih jadi perbincangan hangat publik nasional.

Terbaru Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang juga anak presiden Joko Widodo turut angkat bicara.

Dalam pernyataannya, Gibran Rakabuming mengaku dekat dengan semua pihak.

Bahkan ia mengakui bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo adalah seniornya.

Bagitupun dengan Bambang Pacul, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Kader Pendukung Ganjar Pranowo Capres 2024 Siap Dipecat, PDIP Bocorkan 10 Kader Potensial Go Pilpres

Baca juga: Komentar Jenaka Ganjar Pranowo Soal Polemik PDI Jawa Tengah Celeng & Bebek: Celeng Adanya di Hutan

Baca juga: Pendukung Ganjar Pranowo Dilabel Celeng, PDIP Jawa Tengah Memanas, Cek Reaksi Enteng Gubernur Jateng

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberi tanggapan terkait polemik Banteng vs Celeng di tubuh PDI Perjuangan (PDIP).

Penyebutan celeng ini sebelumnya dilontarkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau biasa disapa Bambang Pacul.

Bambang Pacul menyebut kader PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo menjadi Capres 2024 bukanlah banteng, melainkan celeng.

Menanggapi hal tersebut, Gibran menyampaikan, dirinya dekat dengan Ganjar Pranowo ataupun Bambang Pacul.

Meski begitu, Gibran mengaku tidak memiliki dukungan kepada siapapun.

"Saya dekat dengan semua, saya menganggap beliau-beliau itu sebagai senior, mentor," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (16/10/2021) dikutip dari Tribunnews.com.

"Ini bukan masalah dukung mendukung, Pak Ganjar itu kan atasan saya, Gubernur (Jawa Tengah)."

"Apapun itu, saya pasti konsultasi," jelas putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Baca juga: Jokowi & Ganjar Pranowo Diserang Eks Komnas HAM Lewat Cuitan Rasis di Twitter, Ada yang Lapor Polisi

Selanjutnya, Gibran memberi tanggapan perihal pernyataan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Dalam pernyataannya, Rudy mendukung kader yang dikatakan sebagai banteng dan celeng.

Selain itu, Rudy juga menegaskan jika Ganjar Pranowo tak pernah minta untuk dideklarasikan menjadi Capres 2024.

Mengenai pernyataan Rudy itu, Wali Kota Solo ini memberikan apresiasi.

Namun, Gibran menegaskan kini dirinya tengah fokus pada penanganan Covid-19.

"Saya fokus penanganan Covid-19," ungkap Gibran.

"Saya rasa statement (pernyataan) yang sudah dikeluarkan Pak Rudy ini agak menyejukkan."

"Kemarin agak 'panas', statement dari Pak Rudy ini sangat menyejukkan," tegas dia.

Baca juga: Tak Terpancing, Akhirnya Ganjar Pranowo Respon Julukan Barisan Celeng yang Disematkan Bambang Pacul

Pernyataan FX Rudy

Sebelumnya, FX Hadi Rudyatmo mengaku mendukung kader PDIP yang tergabung dalam banteng celeng.

"Saya sangat mendukung dengan teman-teman yang dikatakan banteng celeng ini, tak perlu berkecil hati, dan itulah demokrasi," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (14/10/2021).

Mantan Wali Kota Solo ini menyebut, deklarasi mendukung Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon untuk Pilpres 2024 lebih awal justru menguntungkan PDIP.

Kemudian, menurutnya, Ganjar tidak pernah meminta untuk dideklarasikan sebagai capres.

"Kalau yang namanya mengenalkan seseorang itu tidak dari awal, kapan kenalnya," kata Rudy.

"Pak Ganjar sendiri tidak minta dideklarasikan."

"Yang mendeklarasikan adalah rakyat Indonesia yang mengenal kinerja Ganjar Pranowo," tegasnya.

Kata PDIP

Sementara itu, PDIP menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tradisi demokrasi Pancasila yang mengakar pada budaya bangsa.

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, demokrasi di Indonesia bukan demokrasi elektoral-individual.

Menurutnya, demokrasi Indonesia mengacu pada budaya bangsa yang mengedepankan gotong rotong, musyawarah, dan kepemimpinan yang didukung oleh spirit kolektivitas gotong royong, bukan individual.

"PDI Perjuangan sendiri telah membangun demokrasi yang semakin matang, agar lahir pemimpin bangsa yang hebat."

"Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pemimpin politik dari tingkat pusat hingga daerah yang disiapkan melalui mekanisme kaderisasi kepemimpinan Partai," ujarnya dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Jokowi & Ganjar Pranowo Diserang Eks Komnas HAM Lewat Cuitan Rasis di Twitter, Ada yang Lapor Polisi

Hasto menyebut, keputusan terhadap siapa capres dan cawapres PDI Perjuangan, Kongres V Partai telah memberikan mandat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

“Pengumuman akan dilakukan pada momentum yang tepat."

"Semua memerlukan pertimbangan yang matang, bukan asal deklarasi."

"Itulah tata cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih," jelasnya.

Saat ini PDI Perjuangan, kata Hasto, melihat ada sekelompok kepentingan yang tidak mau bekerja keras melakukan kaderisasi secara sistemik.

Lalu, mengambil jalan pintas dengan mencalonkan tertentu dengan berbagai subjektivitas kepentingan.

“Partai terus mencermati dinamika politik yang berkembang."

"Seluruh kader dan anggota Partai terus memegang disiplin dan lebih memilih membantu rakyat di dalam seluruh program recovery atas dampak pandemi," imbuh Hasto. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved