Berita Kukar Terkini

Cegah Anak Stunting, Pemkab Kukar Prioritaskan Penanganan Kecukupan Gizi Perempuan Saat Hamil

Pencegahan permasalahan stunting pada anak di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), memprioritaskan penanganan kecukupan gizi pada perempuan

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Sekda Sunggono sekaligus Ketua Tim KP2S saat memaparkan pencegahan untuk target penurunan stunting, Selasa (19/10/2021) hari ini. TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Pencegahan permasalahan stunting pada anak di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), memprioritaskan penanganan kecukupan gizi pada perempuan sebelum masa kehamilan.

Masyarakat kemungkinan banyak belum memahami istilah yang disebut stunting

Stunting dalam penjelasan medis dijelaskan, terkait masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Sehingga, stunting berakibat pada gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya.

Baca juga: Tim Pansus DPRD Kukar Undang 10 Perusahaan Guna Optimalkan Raperda RTRW

Baca juga: Kisah Korban Kecelakaan Maut di Samboja Kukar, Sang Anak Saksi Hidup Kala Orangtuanya Tewas

Baca juga: Anggota DPRD Kukar Apresiasi Cakupan Vaksin Tinggi di Daerah Hulu, Kendala Bukan Hambatan

Dalam mewujudkan generasi emas di Kukar, pembahasan stunting digelar hari ini di Ruang Garuda RSUD AM. Parikesit, Tenggarong, Kukar.

Sekretaris daerah (Sekda) Kukar Sunggono hadir dalam Kegiatan Rembuk Stunting, sekaligus Ketua Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (KP2S).

Saat diwawancarai awak media, Sunggono memaparkan kecenderungan angka stunting di Kabupaten Kukar, menunjukkan tren positif dan signifikan dari tahun 2016 sampai tahun 2020.

Dari data yang dipaparkan pada tahun 2016 stunting di Kukar 37,1 persen lalu tahun 2017 turun ke 30,9 persen.

Tahun 2018 sendiri terjadi peningkatan sebesar 2 persen, 32,3 persen.

Angka penurunan drastis terjadi pada 2019 dan 2020.

Tim KP2S sendiri dibentuk pada 2019 lalu.

"Penurunan hingga 16,8 persen itu di tahun 2020, 2019-nya 20,12 persen, ada penurunan signifikan ketika ditangani tim KP2S," sebut Sunggono, Selasa (19/10/2021) hari ini.

Fokus tim KP2S terlebih kepada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari jumlah bayi yang sudah di lahirkan di Kukar.

"Insyaa Allah, meskipun banyak keterbatasan di tahun ini khususnya karena pandemi, sehingga upaya yang kita lakukan ditahun 2020 tidak bisa diadopsi, dilaksanakan tahun ini, tapi kita tetap optimis, karena memang diantara yang sudah kita lakukan, sudah menyasar desa-desa lokus yang menjadi target penanganan di tahun 2021," papar Sunggono.

Tim KP2S yang diketuainya menarget sampai pada tahun 2024 stunting secara skala nasional turun hingga 14 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved