Berita Nasional Terkini
Bursa Capres, Wagub DKI Tegaskan Gerindra Usung Prabowo, Reaksi Pegamat dan Sorotan Deklarasi Anies
Ahmad Riza Patria mengatakan Partai Gerindra yang juga telah satu suara mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Christoper Desmawangga
Sebab, selama ini, Anies termasuk kepala daerah yang tidak mau latah terkait Pilpres 2024.
Tony menilai Anies lebih memilih diam dan tampak lebih asik dengan kerja sebagai Gubernur DKI.
"Hampir semua postingan Anies terkait dengan progres kerja yang sedang dituntaskannya di DKI. Anies muncul di fly over Jagakarsa yang hampir rampung dikerjakan. Muncul lagi di Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang rencananya selesai di tahun 2022."
Baca juga: Bursa Capres 2024, Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Subianto Maju Akui Masifnya Permintaan Masyarakat
"Muncul di Stasiun LRT/MRT sambil melaporkan tingkat kemacetan ibu kota yang terus menyusut. Muncul lagi di Banjir Kanal Timur dengan report pengerukan sungai dan persiapan mengatasi banjir."
"Hampir setiap kemunculan Anies merupakan laporan progres kerja sebagai Gubernur DKI. Bukan sebagai capres. Dua hal yang berbeda," kata Tony dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Rabu (20/10/2021).
Menurut Tony, mestinya setiap pejabat negara secara rutin melaporkan progres kerjanya ke publik.
Dari hasil kinerja ini, biarlah publik yang akan menilai layak tidak untuk maju sebagai presiden.
Soal deklarasi Anies, Tony menilai para relawan tidak bisa menahan karena tidak ingin Anies kalah start dari calon presiden lainnya.
"Mesti dari hasil kerja dan karya, bukan hasil pencitraan. Biarlah hasil kerja dan prestasi yang berbicara kepada rakyat. Sampai disini, baliho dan pencitraan tidak dibutuhkan."
Baca juga: HASIL Survei CISA, Gubernur Ganjar Pranowo Menggusur Dominasi Anies Baswedan Elektabilitas Capres
"Kalau hari ini ada yang deklarasikan Anies, bisa dipastikan itu bukan mau, apalagi rencana Anies. Selama ini, kalau kita baca, Anies tidak punya karakter latah seperti itu."
"Mereka, masyarakat yang melakukan deklarasi, sepertinya sudah tidak tahan. Tidak ingin Anies telat start. Tidak ingin panggung publik penuh sesak pencitraan," ungkap Tony. (*)