Berita Kaltara Terkini
Kapolres Nunukan Diduga Pukul Anak Buah, Kapolda Kaltara Minta Diusut Tuntas, Propam Turun Tangan
Sebuah video penganiayaan yang diduga dilakukan Kapolres Nunukan AKBP SA terhadap seorang anggotanya di sebuah acara kemanusiaan tersebar dan viral
TRIBUNKALTIM.CO - Kapolres Nunukan diduga melakukan tindakan kekerasan pada anak buahnya.
Aksi ini pun terekam kamera dan menjadi viral di media sosial.
Sebuah video penganiayaan yang diduga dilakukan Kapolres Nunukan AKBP SA terhadap seorang anggotanya di sebuah acara kemanusiaan tersebar dan viral di media sosial.
Baca juga: Polres Nunukan Gagalkan Penyelundupan 1,5 Kg Sabu ke Malinau, Tersangka S di Tawau Jadi DPO
Baca juga: Polres Nunukan Gelar Base Vaksinasi dan Baksos ke Warga Terdampak Covid-19
Baca juga: Polres Nunukan Gelar Sertijab, Berikut Nama Para Pejabat Baru yang Sudah Dikukuhkan
Beredarnya video tersebut membuat , Kapolda Kaltara meminta kasus tersebut diusut tuntas.
Video berdurasi 43 detik tersebut menunjukkan peristiwa terjadi saat kegiatan baksos Akabri 1999 Peduli.
Adapun video itu juga tertera waktu peristiwa itu yang diduga terjadi pada 21 Oktober 2021.
Dalam video berdurasi 43 detik itu, tampak peristiwa tersebut terjadi di sebuah ruangan.
Diduga peristiwa itu terjadi di Aula Polres Nunukan.
Awalnya tampak seorang polisi berdiri di depan meja yang di atasnya ada nasi tumpeng.
Lalu ada perempuan yang datang untuk menggeser meja.
Polisi yang berdiri itu lalu bergeser ke samping meja. Diduga dia hendak membantu perempuan yang ingin menggeser meja.
Baca juga: Butuh 20 Sampel Positif, Uji Validasi Lab PCR Malinau Pinjam Spesimen Covid-19 Asal Nunukan
Polisi tersebut lalu tampak memasukkan ponselnya ke kantung celana. Namun tiba-tiba dia didatangi serta ditendang dan dipukul.
Namun tiba-tiba, seorang pria yang diduga Kapolres Nunukan AKBP SA menendang dan memukul anggota itu hingga tersungkur.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Kabid Propam Polda Kalimatan Utara Kombes Pol Dearystone Supit membenarkan adanya video tersebut.
Dia juga membenarkan adanya insiden dugaan penganiayaan tersebut.