Berita Nasional Terkini

Hasto Bongkar Ada yang Pecah Belah PDIP & Serang Megawati Soal Pilpres 2024, Sindir Ganjar Pranowo?

Hasto Kristiyanto bongkar ada yang pecah belah PDIP dan serang Megawati soal Pilpres 2024, sindir Ganjar Pranowo?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto meneyebut ada pihak yang ingin memecah belah PDIP terkait Pilpres 2024 

TRIBUNKALTIM.CO - Internal PDIP sedang tak baik-baik saja jelang Pilpres 2024.

Terbaru, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membongkar ada pihak yang ingin memecah belah solidnya PDIP.

Diketahui, beberapa pengurus PDIP di Jawa Tengah menyuarakan agar Ganjar Pranowo diusung di Pilpres 2024.

Mengingat Gubernur Jateng tersebut terus memuncaki daftar tokoh dengan elektabilitas tertinggi di berbagai survei.

Sementara, kabar yang berkembang PDIP disebut-sebut akan mendorong Ketua DPR RI Puan Maharani di Pilpres 2024.

Hasto sendiri tak spesifik menyebut siapa yang ingin memecah belah PDIP.

Baca juga: Bahas Dugaan Kecurangan SBY, Demokrat Langsung Skak Hasto PDIP, Singgung Soal Buron Harun Masiku

Baca juga: Skak Jajaran Demokrat AHY, Kubu Moeldoko Sepakat dengan Hasto PDIP, Beber Kelebihan Jokowi dari SBY

Baca juga: Nasib Kasus Harun Masiku, ICW Singgung Ada Kekuatan Besar, Sempat Dikaitkan dengan PDIP dan Hasto

Hasto Kristiyanto menyebut siapa yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024 merupakan hak prerogatif Megawati.

Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung adanya pihak-pihak yang ingin merusak tatanan internal partai dan tak sabar untuk dipilih sebagai kandidat pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Ia bahkan menilai pihak-pihak itu tak beretika dan ingin melangkahi kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pencalonan presiden maupun calon wakil presiden.

"Sepertinya, ada yang ingin membelah partai, tidak sabar berkaitan dengan capres-cawapres.

Lalu ada berbagai bentuk untuk men-downgrade hanya karena elektoral PDIP setiap survei itu selalu tertinggi.

Padahal, itu kan melalui sesuatu kerja organisasi termasuk melalui kerja Baguna (Badan Penanggulangan Bencana)," kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (27/10/2021).

Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa Megawati selalu memikirkan kepentingan bangsa dan negara.

Ia juga menekankan, pemimpin-pemimpin yang andal telah banyak diciptakan melalui tangan dingin Megawati lewat proses kaderisasi.

Baca juga: Akhirnya Elektabilitas Ganjar Pranowo Samai Prabowo, Anies Tertahan, Cek Survei Terbaru Pilpres 2024

Menurut dia, pihak-pihak itu juga menyerang kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi isu pandemi Covid-19.

"Megawati juga ikut diserang melalui berbagai isu. Kemudian, saya merespons.

Padahal, seharusnya kita berlomba untuk menghasilkan prestasi bagai atlet-atlet kita di PON Papua.

Mereka berlomba kejar prestasi, ada wasit, taat pada aturan main," ucap dia.

Hasto Kristiyanto mengaitkan permainan sepak bola dengan politik yang diawali wasit membuka pertandingan.

Analoginya, kata dia, jika ada gol ke gawang sebelum wasit meniup pluit, hal tersebut merupakan pelanggaran.

"Demikian juga dalam politik.

Dalam capres-cawapres sepertinya, kan seperti itu.

Wasitnya saja KPU (Komisi Pemilihan Umum) belum menyusun tahapan pemilu.

Baca juga: SIKAP tak Terduga PA 212 Belum Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Penyebabnya Gara-gara Hal Ini

Eh, sudah ada yang mendorong dimasukkan ke gawang," tutur Hasto Kristiyanto.

"Bahwa seperti itu, kami harus belajar dari olahraga yang taat pada aturan main dan kemudian mencapai prestasi itu.

Karena mereka menggembleng diri karena mereka berlatih," ucap dia.

Menggunakan analogi tersebut, Hasto menilai seharusnya pelaku politik di Indonesia menyerap energi positif olahraga demi kebaikan bangsa.

Hasto Kristiyanto mengaku tak ingin ada pihak-pihak yang terburu-buru dan grusa-grusu untuk urusan pemimpin.

Menurut dia, masih banyak persoalan bangsa yang dihadapi, di antaranya bagaimana mengantisipasi terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor.

Baca juga: ALASAN Anies Baswedan Sulit Jadi Capres pada Pilpres 2024, Pengamat Singgung Soal Partai Politik

"Kita, kata ibu Mega, tak pernah belajar dari persoalan-persoalan bencana yang terjadi sebelumnya.

Kalau terjadi bencana, heboh semua menganalisis," ucap dia.

Hingga akhir keterangannya, Hasto Kristiyanto tak menyebut secara gamblang siapa pihak-pihak yang dimaksud ingin merusak tatanan partai.

Namun, beberapa waktu belakangan PDI-P memang tengah diterpa dinamikan internal partai.

Hal itu terjadi setelah beberapa elite partai digadang-gadang dicalonkan oleh sejumlah kader.

Contohnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang bahkan dideklarasikan oleh pengurus partai di Jawa Tengah.

Akibatnya, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Purworejo, Albertus Sumbogo mendapat julukan celeng, bukan banteng seperti identik lambang PDIP.

Adapun julukan itu diberikan kepada Albertus oleh Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto karena terkait mendeklarasikan capres.

Sementara itu, Albertus mengatakan bahwa simpatisan dan kader PDI Perjuangan yang mendukung Ganjar Pranowo hanya menyampaikan aspirasi sebelum Megawati memutuskan capres dari partai banteng itu untuk Pilpres 2024.

Pria yang menjabat Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) itu mengaku hanya menampung aspirasi masyarakat.

Baca juga: Lengkap, Survei Terbaru Elektabilitas Menuju Pilpres 2024, Bandingkan Ganjar dan Puan, Anies Merosot

"Bagi saya, saya masih dalam barisan.

Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan.

Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan.

Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung," kata Albertus, Senin (11/10/2021). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved