Mata Najwa
Bahas Hari Sumpah Pemuda Di Mata Najwa, Cinta Laura Blak-blakan Beber Anak Muda Diglorifikasi
Anak muda Indonesia seringkali mengambil sikap khususnya dalam bersuara ketika Hari Sumpah Pemuda.
TRIBUNKALTIM.CO - Anak muda Indonesia seringkali mengambil sikap khususnya dalam bersuara ketika Hari Sumpah Pemuda.
Seperti yang diketahui, tahun ini tanggal 28 Oktober 2021 Hari Sumpah Pemuda sudah yang ke-93 tahun.
Dan beberapa anak muda mengeluarkan pendapat mereka terkait apakah suara mereka didengarkan oleh pemerintah.
Dalam acara Mata Najwa, Rabu (27/10/2021) yang menghadirkan 4 orang anak muda Indonesia yang berbakat membahas persoalan itu.
Kepada Najwa Shihab, Lalola Easter Kaban yang merupakan Peneliti Indonesia Corruption Watch ( ICW) mengatakan bahwa saat memperingati Hari Sumpah Pemuda setiap 28 oktober pasti ada glorifikasi soal peran anak muda sebagai agent of change.
Namun diakuinya, hal tersebut tidak pernah dibarengi dengan regulasi atau kebijakan yang dihasilkan untuk mengakomodasi kepentingan anak muda sekarang ini.
Baca juga: Tema Mata Najwa Malam Ini Muda Bersuara, Soroti Persoalan dan Keresahan Pemuda
Baca juga: Di Mata Najwa, Taufik Hidayat Sentil LADI, Tugas Atlet Bertanding, Nggak Gampang Menaikkan Bendera
Baca juga: BUKAN LOBI ATAU NEGOSIASI, Mantan Ketua LADI Beberkan Solusi di Mata Najwa agar Sanksi WADA Dicabut
"Kalau kita berangkat dari undang-undang pemilu misalnya, first voter itu usia 17 tahun.
Di sisi lain usia tersebut atau bahkan mungkin sampai usia mahasiswa atau mahasiswi seringkali dianggap seringkali kamu masih muda, kamu nggak tahu apa-apa," ucap Lalola Easter.
Diceritakan Laola Easter jika selalu ada dualisme paradoks tentang publik atau lingkungan sekitar yang mempersepsikan atau mengharapakan anak muda untuk bertindak.
Tetapi menurutnya akses sering dibatasi.
"Jadi itu kan sebuah kondisi yang kontraproduktif, kontradiktif dan juga buat saya sering kali akhirnya ada semacam beban ganda juga gitu yah untuk anak muda.
Padahal lagi-lagi, akses terbatas, regulasi tidak dibentuk untuk mengakomodasi kepentingan mereka," ucap Lalola Easter.
Respon Cinta Laura
Sementara, artis Cinta Laura sepakat dengan pernyataan dari Lalola Easter.
Ia menambahkan bahwa sistem di Indonesia sangat birokrasi dan ada hierarki.
Sehingga anak muda diglorifikasi.
Di mana mempunyai kekuatan untuk merubah situasi yang ada sekarang, tetapi tidak didengarkan saat bersuara.
Baca juga: TAK TINGGAL DIAM di Mata Najwa, Mantan Ketua LADI Bantah Sanksi WADA karena Bawaan Pengurus Lalu
Walaupun demikian, Cinta Laura mengaku jika sebagai generasi muda harus konsisten dengan pesan-pesan yang dimiliki.
Khususnya agar tidak takut untuk bersuara.
Menurut artis berusia 26 tahun itu, ketika tidak bersuara ditakutkan akan menormalisasikan hal-hal yang tidak benar dan tidak adil.
"Walaupun banyak sekali faktor-faktor yang mungkin akan membungkam kita dan membuat kita diam, aku rasa kalau kita percaya dengan apa yang kita bilang dan punya fakta-fakta yang kuat untuk mem-back up apa yang kita katakan, jangan takut untuk bersuara.
Karena kalau kita konsisten dan lama-lama akan didengar. Dan kalau kita mau bekerja sama, aku yakin perubahan bisa terjadi," tutur Cinta Laura.
Baca juga: Menpora Zainudin Amali jadi Sorotan, Mata Najwa Singgung Juara Thomas Cup tanpa Bendera Merah Putih
Simak video selengkapnya:
Tema Mata Najwa
Program acara Mata Najwa kembali tayang Rabu (27/10/2021).
Program yang dipandu presenter Najwa Shihab ini mengangkat tema 'Muda Bersuara'.
Tema Mata Najwa malam ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021.
Selain itu, acara Mata Najwa malam ini menyoroti para pemuda merespons situasi zaman yang tengah dilanda kolonialisme.
Najwa Shihab juga menyoroti suara pemuda saat ini apakah masih didengar dan berpengaruh penting?
Momentum sumpah pemuda yang hampir 93 tahun diikrarkan kini yang muda bersuara.
Berikut caption lengkap postingan instagram @matanajwa, dikutip TribunKaltim.co
Sumpah Pemuda yang berlangsung pada 28 Oktober 1928 menjadi momentum persatuan anak-anak muda dalam merespons situasi zaman yang tengah dilanda problem kolonialisme.
Suara persatuan pemuda yang diikrarkan pemuda pada 28 Oktober 1928 juga terbukti menginspirasi berbagai gerakan perlawanan antikolonialisme di Hindia Belanda.
Namun, sekarang hampir 93 tahun setelah sumpah itu diikrarkan, para pemuda menghadapi persoalan dan keresahan yang berbeda.
Baca juga: Cerita Ernawati soal Konfirmasi Polisi ke Mata Najwa Bikin Najwa Shihab Syok, Tidak Ada Bu
Mulai dari perusakan lingkungan, pemanasan global, ketersediaan lapangan kerja, kehidupan sosial, hingga kesehatan mental.
Hampir 93 tahun setelah peristiwa itu, apakah kamu merasa suara Pemuda masih didengar dan berpengaruh penting?
Saksikan #MataNajwa, “Muda Bersuara”, Rabu, 27 Oktober 2021 pukul 20.00 WIB live di @officialtrans7. (*)