Berita Nasional Terkini
Resmi, Mahfud MD Umumkan Sosok Pahlawan Nasional dari Kaltim, Sultan Kutai Bertempur Sampai Wajo
Resmi, Mahfud MD umumkan sosok Pahlawan Nasional dari Kaltim, Sultan Kutai bertempur sampai Wajo.
“Apakah narasi itu didukung oleh realitas yang ada di lapangan?
Misalnya bagaimana respon dari masyarakat dan Pemprov, Pemkab Kukar, pemuka masyarakat terhadap pencalonan tersebut.
Untuk penentuan dan pengumumannya akan dilaksanakan pada November 2021, tepatnya pada peringatan Hari Pahlawan,” jelas Muklis Paeni.
Kisah Kepahlawanan Sultan Aji Muhammad Idris
Beberapa hari ini media sosial diramaikan dengan adanya penandatanganan petisi Dukungan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yakni Sultan Aji Muhammad Idris, sebagai pahlawan nasional mewakili tokoh dari Kalimantan Timur (Kaltim).
Petisi tersebut terutama tersebar di kalangan masyarakat Kaltim itu sendiri yang juga cukup banyak setuju dengan pengajuan Sultan Aji Muhammad Idris, sebagai salah satu tokoh Kaltim yang layak menyandang sebagai pahlawan nasional.
Dalam petisi tersebut, diceritakan secara singkat perjuangan dan kontribusinya dalam melawan penjajah, dimana Sultan Aji Muhammad Idris merupakan Raja Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-14 (1732-1739) dan menjalankan pemerintahannya dengan sangat adil dan bijaksana sehingga rakyatnya aman dan damai.
Lanjut kisah, pada tahun 1736 Sultan Aji Muhammad Idris serta beberapa pasukannya meninggal tahta kekuasannya menuju Kerajaan Wajo untuk membantu melawan penjajahan Belanda – VOC dan sekutunya.
Pada Perang Wajo, Sultan Aji Muhammad Idris diangkat sebagai Panglima Laskar Negeri Serikat oleh 5 Raja Negeri Serikat.
Dengan semangat pengorbanan dengan meninggalkan kekuasaan dan kegigihan serta keberanian memimpin laskar Negeri Serikat berhasil mengalahkan Belanda – VOC dan sekutu-sekutunya.
Bahkan, Sultan Aji Muhammad Idris wafat di Wajo pada tahun 1739, dengan penuh hormat rakyat Kerajaan Peneki, Kerajaan Wajo, Kerajaan Soppeng, Kerajaan Malluse’tasi’ dan Kerajaan Sidenreng menganugerahi gelar La Derise’ Daeng Na Parewusi Petta Buranti Petta Arung Kute’ Matinroe Ri Kawanne.
Pemerhati Budaya di Kutai Kartanegara, Awang Muhammad Rifani menyebutkan, pengajuan Sultan Aji Muhammad Idris selaku Sultan Kutai Kartaengara Ing Martadipura ke-14 sangatlah wajar dan layak.
Pasalnya menurut dia, Sultan Aji Muhammad Idris tersebut merupakan raja pertama yang menggunakan gelar Sultan di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan telah berjuang tak hanya diwilayah tanah Kutai saja, melainkan juga berjuang di tanah Celebes untuk membantu kerajaan Wajo melawan penjajahan oleh Belanda.
“Jadi dia membantu mertuanya yakni Raja Wajo untuk berjuang melawan belanda di Sulawesi. Sultan Aji Muhammad Idris kan menantunya Raja Wajo,” ungkap Awang kepada Tribunkaltim.co, Minggu, (4/4/2021).
Artinya ucap Awang, dengan perjuangan Sultan Aji Muhammad Idris sampai ke Pulau Sulawesi tersebut membuktikan bahwa Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura itu bukanlah pejuang lokal, tapi sudah termasuk pejuang nasional yang telah berkontribusi untuk daerah lain dalam rangka melawan penjajah Belanda.