Berita Nasional Terkini
Loyalis Anas Urbaningrum Buat Partai Baru, Motornya Gede Pasek, Demokrat Malah Sindir Moeldoko Lagi
Loyalis Anas Urbaningrum buat partai baru, motornya Gede Pasek Suardika, Partai Demokrat malah sindir Moeldoko lagi
TRIBUNKALTIM.CO - Dunia politik Tanah Air mendapat tambahan partai politik baru yakni Partai Kebangkitan Nasional atau PKN.
Menariknya, PKN merupakan partai yang sebagian besar loyalis eks Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
PKN dipimpin eks Sekjen Hanura, Gede Pasek Suardika, yang diketahui loyalis Anas Urbaningrum semasa di Partai Demokrat.
Partai Demokrat sendiri melalui Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani pun mengapresiasi terbentuknya PKN.
Namun, Kamhar justru kembali menyindir Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP) Moeldoko, lagi.
Baca juga: Bahas Dugaan Kecurangan SBY, Demokrat Langsung Skak Hasto PDIP, Singgung Soal Buron Harun Masiku
Baca juga: Skak Jajaran Demokrat AHY, Kubu Moeldoko Sepakat dengan Hasto PDIP, Beber Kelebihan Jokowi dari SBY
Baca juga: Hamdan Zoelva Bongkar Kejanggalan Alasan Yusril Gugat Demokrat, Gunakan UU Era SBY Uji AD/ART AHY
Sebelumnya, Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menilai Moeldoko berada dibalik Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, atau KLB Deli Serdang.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Hormati Para Loyalis Anas Urbaningrum Bikin Partai Baru, Demokrat Sindir Kubu Moeldoko, Partai Demokrat menanggapi para loyalis Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum yang membuat partai baru bernama Partai Kebangkitan Nasional (PKN).
PKN kini diketuai oleh eks Sekjen Partai Hanura, Gede Pasek Suardika.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menghormati keputusan tersebut.
"Pilihan ini tentunya telah dipertimbangkan dan dikalkulasi secara matang," kata Kamhar kepada wartawan, Sabtu (30/10/2021).
Kamhar menilai Gede Pasek seorang yang cerdas dan berintegritas.
Menurutnya, pindah partai politik merupakan cara yang elegan.
"Itu pilihan jalan yang terhormat. Kami respek dengan politisi-politisi seperti ini," ujarnya.
Dia pun menyindir kubu Moeldoko yang menurutnya hanya bisa 'membegal' Partai Demokrat.
"KSP Moeldoko mestinya belajar banyak ke Bli GPS yang pernah berada pada naungan partai yang sama.
Yaitu Partai Hanura, agar menempuh cara-cara yang kesatria, terhormat, dan bermartabat ketika masuk ke dunia politik," katanya.
"Bukan malah sebaliknya, mempertontonkan arogansi dan melabrak semua aturan dan kepatutan.
Itu gaya politik feodal yang yang kontraproduktif dengan demokrasi," tandas Kamhar.
Baca juga: Tak Tinggal Diam Dituduh Nazi, Yusril Skak Anak Buah AHY di Demokrat, Bongkar UU Hitler di Zaman SBY
Terbentuknya PKN
Setelah mundur sebagai Sekjen Partai Hanura, politisi Gede Pasek Suardika (GPS) dengan cepat dipercaya menggawangi partai baru bernama Partai Kebangkitan Nusantara ( PKN).
GPS diminta menakhodai partai yang banyak diikuti dan didirikan oleh para loyalis Anas Urbaningrum (AU) ini.
Hal itu diungkapkan salah satu inisiator yang menjabat Sekjen PKN, Sri Mulyono dalam keterangannya yang diterima
"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal.
Kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri Mulyono, Sabtu (30/10/2021).
Namun, tambah Sri Mulyono, GPS menyatakan tidak enak meninggalkan Hanura karena sudah kadung punya jalinan erat dengan banyak kader di daerah.
Menurut Sri Mulyono, sayang kemampuan dan pemikiran GPS yang mumpuni di bidang politik tidak diberikan ruang berkreativitas.
Baca juga: Hamdan Zoelva Bongkar Strategi Yusril untuk Menang di MA, Demokrat Tuding Ketum PBB Tiru Hitler
Akhirnya dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, GPS bersedia.
"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan.
Maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," katanya.
Sri Mulyono menambahkan, dengan gerak cepat, para aktivis dan mantan anggota DPR dari FPD berkumpul menyiapkan prosesnya.
Kini, kata Sri Mulyono, partai yang dibangun dengan semangat gotong royong dan berdikari itu langsung selesaikan struktur pusat.
Dan mulai menyiapkan embrio di daerah.
Bahkan sekretariat partai ini juga memilih homebase di kawasan Menteng Jakarta.
Sementara itu, Bendahara Umum PKN Mirwan Amir atau Ucok bangga bisa kembali bersama GPS dalam satu partai baru.
"Banyak teman eks Demokrat, Hanura serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung plus yang sudah tahu kapasitasnya langsung meminta bergabung.
Apalagi integritas politiknya tidak bisa diragukan lagi," kata Mirwan
Mirwan mengatakan konsep dan gagasan politik kebangsaan GPS sangat pas dengan kebutuhan bangsa ini.
"Internalisasi dan penguatan Wawasan Nusantara menjadi bagian penting dari perjuangan politik PKN.
Dia kuat banget konsep dan visi kebangsaan.
Baca juga: Bukan Khusus Lawan Yusril, Demokrat Beber Tugas Hamdan Zoelva, Sindir KLB Kubu Moeldoko Kerumunan
Bahkan program perjuangan partai pun sudah diselesaikan GPS. Gercep (Gerak Cepat, red) banget," kata Mirwan.
Ditargetkan, Desember ini sudah selesai 34 provinsi dan lanjut pembentukan Pimcab di tingkat kabupaten kota.
"Kami senang semangat gotong royong dan berdikari sebagai landasan perjuangan PKN dengan cepat tumbuh pesat dan dipahami," kata eks pimpinan Banggar di DPR RI ini. (*)