Berita Nasional Terkini

Loyalis Anas Urbaningrum Bikin Partai Baru, Demokrat Sindir Kubu Moeldoko: Mestinya Belajar Banyak

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menghormati keputusan tersebut dan menyindir Kubu Moeldoko yang diminta harus banyak belajar.

Editor: Ikbal Nurkarim
Warta Kota/Nur Ichsan
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi jajaran pengurus dan pendukung setianya menyampaikan pesan pertamanya usai partai yang dipimpinnya dinyatakan sah oleh pemerintah, di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenkumham telah menolak Partai Demokrat versi KLB dan memutuskan DPP Partai Demokrat pimpinan AHY adalah partai yang sah. Demokrat hormati loyalis Anas yang buat partai baru dan menyindir kubu Moeldoko. 

TRIBUNKALTIM.CO - Partai Demokrat menghormati langkah para loyalis Anas Urbaningrum yang membuat partai baru.

Selain itu, demokrat juga menyindir kubu Moeldoko yang mereka sebut hanya bisa 'membegal' Partai.

Dikatahui, Partai Demokrat menanggapi para loyalis Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum yang membuat partai baru bernama Partai Kebangkitan Nasional (PKN).

PKN kini diketuai oleh eks Sekjen Partai Hanura, Gede Pasek Suardika.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menghormati keputusan tersebut.

Baca juga: Loyalis Anas Urbaningrum Buat Partai Baru, Motornya Gede Pasek, Demokrat Malah Sindir Moeldoko Lagi

Baca juga: Bahas Dugaan Kecurangan SBY, Demokrat Langsung Skak Hasto PDIP, Singgung Soal Buron Harun Masiku

Baca juga: Skak Jajaran Demokrat AHY, Kubu Moeldoko Sepakat dengan Hasto PDIP, Beber Kelebihan Jokowi dari SBY

"Pilihan ini tentunya telah dipertimbangkan dan dikalkulasi secara matang," kata Kamhar kepada wartawan, Sabtu (30/10/2021) dikutip dari Tribunnews.com dengan judul artikel Hormati Para Loyalis Anas Urbaningrum Bikin Partai Baru, Demokrat Sindir Kubu Moeldoko.

Kamhar menilai Gede Pasek seorang yang cerdas dan berintegritas.

Menurutnya, pindah partai politik merupakan cara yang elegan.

"Itu pilihan jalan yang terhormat. Kami respek dengan politisi-politisi seperti ini," ujarnya.

Dia pun menyindir kubu Moeldoko yang menurutnya hanya bisa 'membegal' Partai Demokrat.

"KSP Moeldoko mestinya belajar banyak ke Beli GPS yang pernah berada pada naungan partai yang sama, yaitu Partai Hanura, agar menempuh cara-cara yang kesatria, terhormat, dan bermartabat ketika masuk ke dunia politik," katanya.

"Bukan malah sebaliknya, mempertontonkan arogansi dan melabrak semua aturan dan kepatutan. Itu gaya politik feodal yang yang kontraproduktif dengan demokrasi," tandas Kamhar.

Setelah mundur sebagai Sekjen Partai Hanura, politisi Gede Pasek Suardika (GPS) dengan cepat dipercaya menggawangi partai baru bernama Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

GPS diminta menakhodai partai yang banyak diikuti dan didirikan oleh para loyalis Anas
Urbaningrum (AU) ini.

Baca juga: Hamdan Zoelva Bongkar Kejanggalan Alasan Yusril Gugat Demokrat, Gunakan UU Era SBY Uji AD/ART AHY

Hal itu diungkapkan salah satu inisiator yang menjabat Sekjen PKN, Sri Mulyono dalam keterangannya yang diterima

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved