Berita Nunukan Terkini
Tenaga Dokter Sangat Terbatas di Nunukan, Pengaruhi Nilai IPM Paling Rendah se-Kaltara
Satu di antara faktor pelayanan kesehatan yang belum maksimal di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara adalah kurangnya SDM dokter.
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Satu di antara faktor pelayanan kesehatan yang belum maksimal di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara adalah kurangnya SDM dokter.
Saat dimintai tanggapan mengenai itu, Bupati Nunukan Asmin Laura mengakui tenaga dokter di daerahnya masih sangat terbatas.
Kendati demikian, melalui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Nunukan yang baru saja dilantik kepengurusannya, Asmin Laura berharap agar dimaksimalkan potensi yang ada.
"SDM dokter yang tersebar di 21 kecamatan, memang masih kurang. Tapi saya yakin kita bisa maksimalkan potensi yang ada," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Sabtu (30/10/2021).
Orang nomor satu di Nunukan itu mengemukakan, untuk menambah tenaga dokter membutuhkan anggaran yang tak sedikit.
Baca juga: RSD Talisayan Berau Minim Dokter Anestesi, Ibu Hamil Terdiagnosa Eklamsia akan Dirujuk ke RSUD
Baca juga: Mahulu Kekurangan Dokter, Bupati Teken MoU dengan Universitas Brawijaya, Ini Permintaannya
Baca juga: Lowongan Kerja Kaltim, Dibutuhkan Dokter Umum, Apoteker, dan Asisten, Cek Persyaratannya
"Untuk menambah SDM dokter itu butuh anggaran besar. Terkait anggaran, kita sudah alokasikan sesuai perintah UU yakni 10 persen dari APBD," ucapnya.
"Saya yakin Dinas Kesehatan tidak ada masalah soal anggaran. Karena konsentrasi anggaran selama pandemi ini hampir semua ke sektor kesehatan. Jadi apa yang ada kita manfaatkan agar tetap bisa melayani masyarakat kita," tambahnya.
Selain itu, ia mengatakan, yang jadi kendala layanan kesehatan saat ini soal geografis wilayah Nunukan.
Kabupaten Nunukan yang terdiri dari pulau-pulau membuat akses kesehatan juga ikut terkendala.
Hal itu berpengaruh pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Nunukan dan paling rendah se-Kaltara.
"Sehingga angka kematian ibu dan bayi ikut meningkat. Contoh wilayah Krayan hanya punya dokter umum saja. Ketika ada pasien rujukan itu butuh waktu 4-5 jam. Apalagi transportasi satu-satunya pesawat. IPM kita rendah se-Kaltara, meskipun progres kesehatan setiap tahun meningkat," ujarnya.
Baca juga: Ketua IDI Nunukan Beber Permasalahan Kesehatan di Perbatasan, Angka Kematian Bayi Tertinggi
Di samping itu, sarana dan prasarana kesehatan yang kerap kali disinggung belum memadai.
Menurut Asmin Laura, hal itu berbanding lurus dengan SDM dokter yang lebih besar.
"Semakin banyak sarana dan prasarana yang kita bangun, maka SDM dokter juga bertambah. Dan mereka ada aturan. Misalnya dokter spesialis tidak bisa tugasnya di Puskesmas, harus di rumah sakit," tuturnya.
Ia berharap para dokter di Nunukan dapat menjalankan misi sesuai target yang ada dengan baik.
Tak hanya itu, dia juga meminta agar IDI Nunukan turut menyukseskan program pemerintah daerah dalam mencapai target vaksinasi.
"Itu dua hal yang paling penting. Hal lainnya saya pikir sedang berjalan," ucapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/bupati-nunukan-asmin-laura-tribunkaltaracomfebrianus.jpg)