Berita Nasional Terkini

Nama Calon Pengganti Hadi Tjahjanto Ada di Meja Jokowi? 3 Kode Andika Perkasa Jadi Panglima TNI

Nama calon pengganti Hadi Tjahjanto ada di meja Jokowi? 3 kode Andika Perkasa jadi Panglima TNI

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kasad Jenderal TNI Andika perkasa tinjau pembangunan rumah bagi prajurit, Kamis (12/8/2021). Andika Perkasa disebut-sebut sebagai calon kuat Panglima TNI 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama KSAD Jenderal Andika Perkasa menguat sebagai calon pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto

Diketahui, masa jabatan Panglima TNI yang diemban Hadi Tjahjanto akan berakhir akhir November ini.

Selain Andika Perkasa, KSAL Yudo Margono juga dinilai punya peluang besar menjadi Panglima TNI.

Pengamat militer Ridlwan Habib memerkirakan, nama pengganti Hadi Tjahjanto sudah ada di meja Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Jika diperhatikan, ada 3 kode yang membuat Andika Perkasa berpeluang menjadi Panglima TNI.

Sebelumnya, Andika Perkasa dikabarkan akan mengisi pos Kepala BIN yang kini dijabat Budi Gunawan.

Baca juga: Sinyal Jabat Panglima TNI Menguat, Jenderal Andika Perkasa Hadir Melepas Presiden Jokowi ke Roma

Baca juga: Pesan Marsekal Hadi Tjahjanto Jelang Pergantian Panglima TNI: Bersiap Hadapi Perang Semesta

Baca juga: Andika Perkasa Gantikan Hadi Tjahjanto Lepas Jokowi ke Roma, Kode Jadi Panglima TNI? Respon Pengamat

Namun, belakangan nama Andika Perkasa diprediksi menjadi calon kuat Panglima TNI.

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul 3 Kode Panglima Pilihan Presiden, Siapa Dipilih Jokowi untuk Menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto? Presiden Joko Widodo ( Jokowi) masih belum mengirimkan surat ke DPR tentang kandidat Panglima TNI yang baru.

Padahal, sesuai usia jabatan, Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun sebagai Panglima akhir bulan ini.

Pengamat militer Ridlwan Habib menilai nama Panglima TNI yang baru sudah di meja Presiden Jokowi.

"Dugaan saya surat presiden akan dikirimkan pekan ini, mungkin menunggu Presiden pulang dari KTT G-20," ujar Ridlwan saat dimintai tanggapan, Senin (1/11/2021).

Presiden Jokowi dijadwalkan pulang dari rangkaian kunjungan luar negeri pada 5 November mendatang.

"Bisa juga Mensesneg mewakili Presiden mengirimkan suratnya, namun saat ini parlemen kan sedang reses masa sidang," ujar Ridlwan.

Lantas siapa yang dipilih Presiden?

Hingga saat ini, belum ada yang tahu.

Namun ada beberapa kode-kode Jokowi yang muncul sebulan terakhir.

Kode pertama, ucapan Presiden Jokowi pada ibu negara Iriana saat melihat pameran alutsista di peringatan HUT TNI 5 Oktober.

Saat itu, Jokowi menawari Iriana mencoba naik kendaraan alutsista darat dengan bercanda akan disopiri oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa.

Kode kedua adalah kunjungan Mensesneg Pratikno di Mabes Angkatan Darat.

Dalam video yang dirilis channel Youtube resmi TNI AD pada 11 Oktober itu Pratikno tampak berkeliling markas dengan didampingi Andika.

Kode terbaru yakni saat Jokowi hendak terbang ke Roma, Italia.

Tampak KSAD Jenderal Andika Perkasa ikut mengantar di tangga pesawat.

Baca juga: Jelang Pergantian Panglima TNI, Para Perwira Diminta Bersiap Hadapi Perang Semesta

Ridlwan menyebut semua jenderal bintang empat berpeluang menjadi Panglima TNI.

"Tentu Bapak Presiden mempertimbangkan banyak faktor, termasuk masa jabatan juga," ujar alumni S2 Kajian Intelijen UI itu.

Ridlwan menjelaskan semua Kepala Staf akan pensiun sebelum Pilpres 2024.

KSAD Andika Perkasa pensiun tahun depan, KSAL Yudo Margono pensiun 2023, dan KSAU pensiun pada April 2024 atau pada saat Pilpres akan dihelat.

"Kalau melihat dinamikanya memang KSAD Jenderal Andika yang paling berpeluang dipilih.

Sehingga tahun depan bisa ada Panglima TNI yang baru lagi dengan masa jabatan panjang melampaui pelaksanaan Pilpres 2024," ujar Ridlwan.

Namun, semua kembali pada prerogatif Presiden Jokowi.

"Ingat pemilihan Panglima hak Presiden.

Ini bukan pilkada, atau pemilihan lurah yang pakai tim sukses. Kita tunggu saja surat resmi Presiden," ujar Ridlwan.

Tak Ada yang Istimewa

Sebelumnya Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan berlebihan jika kehadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa melepas Presiden Joko Widodo ke Roma dinilai sebagai sinyal positif penunjukan Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Menurutnya, tidak ada yang istimewa dari peristiwa tersebut.

Ia mengatakan pelepasan keberangkatan Presiden ke luar negeri memang agenda protokoler kenegaraan yang lazimnya dihadiri oleh pimpinan TNI-Polri dan kepala daerah setempat.

Menurutnya, Hadi tidak hadir dan diwakili oleh Andika karena memang Hadi sedang tidak berada di Jakarta.

Ia mengatakan Hadi menghadiri pelantikan Taruna akademi TNI, sedangkan hari ini Hadi ada agenda di Surabaya, dan Singapura.

Baca juga: Bukan Panglima TNI, Isu Reshuffle, 2 Jenderal Era SBY Jadi Pesaing Andika Perkasa di Posisi Ka BIN

"Jadi menurut saya agak berlebihan jika kehadiran KSAD hari ini dimaknai sebagai sinyal positif penunjukan Panglima TNI," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (29/10/2021).

Kecuali, kata dia, jika Hadi sedang di Jakarta tapi yang diminta hadir adalah Andika.

Menurutnya, apabila itu yang terjadi baru aneh dan layak ditangkap sebagai sinyal.

"Justru yang menarik bagi saya adalah ketidakhadiran KSAD diwakili oleh Wakasad dalam sejumlah agenda internal TNI yang dihadiri oleh Panglima TNI dan para kepala staf yang lain seperti di TMP Kalibata maupun kemarin di Magelang," kata Fahmi.

Punya Peluang Sama

Sementara itu Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi tak melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang istimewa.

"Hanya standar protokol kenegaraan saja, karena Panglima TNI berhalangan sedang menghadiri acara lain di Surabaya," kata Bobby lewat pesan singkat yang diterima, Sabtu (30/10/2021).

Bobby menilai kehadiran KSAD di beberapa event Presiden Jokowi, tidak perlu dijadikan spekulasi bahwa peluang menjadi Panglima TNI lebih besar dari Kepala Staf lainnya.

"Bila Pak Andika yang diusulkan bapak Presiden, saya yakin Komisi I akan 100 persen mendukung," sambung Bobby.

Baca juga: Calon Kuat Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, Laksamana Yudo Siap Bertugas Sebagai Panglima TNI

Namun, Politisi Golkar itu mengatakan Komisi I tetap objektif selama belum ada Surat Presiden (surpres) soal Panglima TNI ke DPR.

"Semua kepala staf memiliki peluang yang sama menjadi Panglima TNI setelah Pak Hadi pensiun," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved